15

7.1K 837 155
                                    

Happy Reading
_______________________

*****

Daffin memakirkan motor besarnya di garasi. Setelah mengantarkan gadisnya pulang, ia langsung menuju kerumah nya. Lelaki itu melangkah masuk ke rumah yang terlihat elegan itu.

Daffin menghela nafasnya berat ketika melihat pemandangan yang sangat ia hindari. Apalagi kalau bukan melihat papa nya yang sedang bermanja-manja dengan mama nya di ruang tamu. Tetapi lelaki itu sangat bersyukur mempunyai keluarga yang lengkap.

"Ekhemm" deheman yang lumayan keras itu membuat mama dan papa menoleh ke samping. Seketika sang mama berdiri dengan pipi yang bersemu merah seperti ketauan maling di rumah tetangga. Sedangkan sang papa masi bersantai ria duduk di sofa, bahkan ia menatap Daffin dengan wajah songgong.

"Eh sayang, udah pulang nak?" Tanya mama basa basi. Daffin menganggukkan kepala seraya tersenyum tipis dan menyalami punggung tangan sang mama. Saat ia menyalami punggung tangan sang papa...

"Tadi papa lagi enak enakan tau sama mama kamu" bisik papa.

Daffin tersenyum miring, "kalau papa lupa, mama lagi pms" setelah membisikan itu, Daffin segera bergegas ke kamar nya tapi sebelum itu ia mencium kedua pipi mama nya.

Anak setan batin papa kesel.

"Yu sayang kita lanjutin yang tadi" ajak papa dengan senyuman jahil.

Baru satu langkah ingin memasuki kamar mandi, tiba tiba terdengar deringan masuk di ponsel lelaki itu tersebut. Dengan terpaksa ia mengambil ponsel nya dan tidak jadi untuk ke kamar mandi.

Ara ia calling

Seketika terbitnya sebuah senyuman tipis di wajah nya.

"Halo apinnnn" sapa Ara di sebrang sana dengan riang. Daffin terkekeh kecil dan mendudukkan bokong nya di sofa panjang.

"Kenapa sayang?"

"Kangennnnn"

"Lebay"

"Ishhh, gaa jadi deh kangenin apin Ara kangen sama Agam aja wleee"

"Gue ke sana!"

Tut

Belum sempat Ara menjawab Daffin sudah mematikan nya secara sepihak. Rahang lelaki itu mengetat, tangan nya terkepal kuat dan jangan lupakan mata nya yang mengelap. Oh kalau kalian pada nanya siapa Agam, Agam itu yang suka ngejar ngejar Ara di sekolah.

Tanpa ba-bi-bu Daffin langsung bergegas ke rumah gadis nya. Ia tidak jadi untuk membersihkan diri nya. Yang terpenting sekarang hanya Ara, Ya Ara.

"Anak mama mau kemana lagi?" tanya mama binggung.

"Kerumah Ara" jawab Daffin dan langsung menyalami punggung tangan mama papa nya.

"Aku pergi dulu assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab mama papa kompak seraya tersenyum.

"Anak kita udah besar ya ma" kata papa sambil mengelus kepala istri cantik nya.

Mama menyandarkan kepala nya di dada bidang sang suami. "Iya pa, mama seneng liat Daffin tumbuh besar"

Dafra[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang