Sudden Meet-up (Dialuci Special)

853 92 21
                                    

Pukul 10.05 AM

.
.
.

Hari sabtu yang tenang, aman dan damai di Devildom. Ya gak damai banget sih, tapi mari kita anggap saja begitu.

.
.
.

PLETAKBAGAKDKAKDKS-

"KENAPA KAU MENJUAL SET MAKEUP MILIK KU, HAH?!"

"KAU KAN BISA MEMBELI NYA LAGI, LALU KENAPA KAU MARAH?!"

"ITU LIMITED EDITION SERIES, TAU GAK?! SUSAH PAYAH AKU MEMBELINYA!!!"

"YAMAAP GUE GAK TAU!!!"

Yup, Asmodeus & Mammon lagi kejar kejaran. Asal mula kejadian ribut bin misuh ini tuh karena Mammon menjual set makeup milik Asmodeus, nah hasil penjualan set ini dipake judi (kebiasaan banget), terus ketauan deh sama Asmo.

Satan yang lagi baca buku diruang tamu aja langsung noleh sambil geleng geleng kepala.

"Mereka ini, selalu saja ribut." Monolog nya.
(Hilih, ini orang juga satu ribut mulu kalo sama lucifer-)

"Hahh.... Ada apa lagi ini..?" Tanya sang kakak tertua alias Lucifer dari dapur.

"Paling ribut gegara barang yang dijual." Jawab salah satu korban, yaitu Leviathan.

Lucifer hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil mendesah lelah.

'selalu saja.... Mereka gak capek apa, ribut terus tiap hari..' Batin sang pria berambut hitam itu.

Ia pun menegakkan badan nya dan memanggil para pelaku keributan dengan suara lantang.

"MAMMON, ASMODEUS." Panggil Lucifer dengan tegas.

"WHAT?!" Jawab serentak kedua pelaku keributan.

"Bisa sini dulu bentar?" Ajak Lucifer dengan raut senyum ala malaikat maut.

'Oh fuck.' Batin kedua manusia (?) itu.

Time skip >>>>>>

Pukul 11.50 AM

.
.
.

Kedua pelaku keributan alias Mammon & Asmodeus sudah bebas dari hukuman yang dilayangkan oleh Lucifer pada mereka berdua. Dan syukurlah, mereka sudah jera dengan perbuatan nya.
(Hmmm... Kayaknya mereka digantung dari atap rumah selama 1,5 jam ini.)

.
.
.

TOK TOK TOK!!

"Hm? Siapa itu?" Satan yang masih membaca buku diruang tamu sedikit terkejut dengan suara itu.

'Apakah kita kedatangan tamu?' Batin nya.

Karena penasaran dan tidak mau membuat orang tersebut menunggu diluar rumah terlalu lama (kasian pegel nanti), Satan lalu berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu tersebut.

"Halo, Satan." Sapa seorang pria berambut merah tua kecoklatan dengan warna kulit tanned.

"L-L-LORD DIAVOLO?!" Satan benar benar kaget, tapi gak sampai pingsan.

Sebelum Diavolo bisa menjawab pertanyaan Satan, Lucifer sudah menghampirinya.

'Lord Diavolo benar benar mengagetkan ku... Untung saja aku tidak punya penyakit jantung..'  Batin sang pria berambut pirang itu sambil menenangkan dirinya di pojokan ruang tamu.

Tanpa banyak bicara, Lucifer langsung menyeret sang pangeran ke dalam kamarnya.

Asmodeus yang melihat hal itu hanya tersenyum jahil sambil memikirkan hal hal yang cukup begitulah. (Namanya juga Avatar of Lust, pasti otaknya trepeling)




Di dalam kamar Lucifer

Kedua manusia (?) itu sedang berbincang tentang segala macam hal yang ada di RAD, dan percakapan antar syaiton lainnya.

"Kau tahu, Lucifer.. Aku selalu berpikir bahwa kau itu tidak pantas menjadi Fallen angel. " Ucap sang pria berambut merah tua kecoklatan sambil menyeruput kopi yang dibuat oleh Lucifer sendiri.

"Bisakah kau berhenti memikirkan hal seperti itu..?" Balas Lucifer dengan pelan.

"Yayaya, baiklah. Awalnya aku ingin bernostalgia, mengingat kembali waktu pertama kali kita bertemu." Ujar Diavolo.

"Saat ini aku sedang tidak ingin mengingat apapun tentang masa lalu, Diavolo..." Gumam Lucifer, tapi masih bisa didengar oleh Diavolo.

Tiba tiba, Diavolo bergeser dari tempat ia duduk, lalu mendekatkan tubuhnya pada Lucifer.

"Hei, kursi ini cukup besar untuk kita berdua. Kenapa kau malah geser ketempat aku duduk?" Tanya Lucifer tanpa banyak basa basi.

Diavolo tidak menjawab pertanyaan nya, namun malah memegang tangan Lucifer dan mengecup nya dengan halus (modus nya berjalan dengan lancar ya).

Alhasil, yang empunya tangan tersipu malu. Mukanya benar benar memerah. Diavolo hanya terkekeh melihat reaksi pria didepan nya itu.

"Apa apaan kau ini...?! Kau membuat ku malu saja..." Lucifer langsung menutup wajahnya dengan lengan kiri miliknya. Jujur saja, hatinya berdebar kencang seperti orang yang habis lari sprint 1 km.

(Hamba tyduck kuad dengan keuwuan ini, ya lord-)

"Aku hanya ingin melakukan nya. Apa ada masalah?" Jawab Diavolo sembari menyunggingkan senyum jahil khas nya.

"Tidak ada sih.." Gumam Lucifer.

Setelah kejadian imut, menggemaskan, dan adorably itu, mereka berdua melanjutkan acara bincang bincang mereka. Ya walaupun agak sedikit canggung di pihak Lucifer, tapi tetap dilanjut.

Lalu tepat sekitar pukul 2.30 PM, Diavolo berpamitan pulang. Meninggalkan Lucifer dengan pikiran nya yang agak kacau karena kejadian itu, dan the brothers.
























Behind the scene ; SPECIAL

Asmo : ehem, Lucifer~
Mammon : bagi PJ dong, kan udah jadian  😀
Lucifer : matamu jadian.
Diavolo : jadian? Apaan tuh?
Asmo : itu tuh—
Lucifer : DIAM!
Diavolo : nanya doang "jadian" itu apa, astaga 😀






































Author yang jomblo ini ternyata bisa menulis chapter cheesy, guys :'
Let's give meh a lil handclaps.jk
Aku tidak kuad dengan keuwuan ini, huee :'>
Dan ini adalah chapter yg paling panjang yang pernah ku tulis dalam semua story ku :D✨

See you next chapter!
Salam dari pacarnya mammon.g

Obey Me! Daily Life (Indonesian) || S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang