Kiddos! (Request)

447 70 14
                                    

This chapter was requested by : KayAkangCilok







































Pukul 6.00 AM

.
.
.

Satu House Of Lamentation lagi ricuh. Gimana enggak? Tiba tiba (Y/N) berubah jadi anak kecil.

.
.
.

"Bagaimana bisa jadi seperti ini?" Lucifer pun dibuat bingung dengan kejadian ini.

"Aku pun tidak tau. Aku hanya melihat (Y/N) keluar dari dapur sambil membawa baguette dan air putih malam tadi." Jelas Asmodeus yang kebetulan waktu tadi malam tidak tidur.

"Apa jangan jangan... Didalam baguette itu terdapat mantra transfigurasi..?" Tebak Satan sambil membaca buku kesukaan nya.
(Pasti ttg per-kocheng-an ini mah)

Semuanya menatap (Y/N) dengan bingung. Bagaimana tidak? Mereka hanyalah 7 iblis terkuat yang bahkan belum pernah memiliki pengalaman dalam mengurus anak kecil.

"Hiks... Hiks.. HUAAAA!!!" (Y/N) menangis dengan keras hingga membuat ketujuh syaiton bersaudara itu panik bukan main.

Akhirnya setelah perdebatan cukup panjang dan tidak penting itu, semua orang yang ada di sana sepakat untuk bergantian mengurus (Y/N) kecil.

Mulai dari Asmodeus yang mengajarkan tatacara berdandan ala ala Make Up Artist (MUA) dan mix and match outfits, hingga Satan yang membacakan buku dongeng tentang kucing yang dia punya.

(Y/N) terlihat sangat bahagia. Ia terus tersenyum sepanjang hari dan tidak menangis lagi.

Semuanya hanya bisa tersenyum lega karena mereka berhasil mengurus (Y/N) kecil dengan baik, terkecuali Mammon. Dia agak gimana gitu liat anak kecil, kayak yang agak takut & males gitu.

TIME SKIP >>>>

Pukul 9.30 PM

.
.
.

"Ah, aku yang terakhir ya." Ujar Mammon setengah malas.

Jujur saja, dia benar benar bingung dan malas. Dia tidak memiliki citra yang baik di mata anak kecil, dan dia juga cukup malas mengurus anak kecil. Apalagi tipe anak yang demen nya minta duit terus bilangnya mau jajan.

'udah kartu kredit gue dibekuin Lucifer, anaknya minta duit mulu. Yang ada makin miskin gue' ~ Mammon.

>>>>>>

"Iya, kau yang terakhir. Cukup buat (Y/N) dapat tertidur lelap saja." Perintah Lucifer.

"Hadeh... Ya sudahlah, aku akan mencoba menidurkan nya." Keluh Mammon, dia sudah menyerah kalau sudah berurusan dengan Lucifer.

Mammon akhirnya menggendong (Y/N) ke kamar nya dan membaringkan (Y/N) juga dirinya ke kasur.

"Kau ini benar benar merepotkan, tapi kau cukup imut juga kalau jadi anak kecil." Gumam Mammon sambil tersenyum tipis.

Tiba tiba saja, wajahnya memerah.
'MAMMON SADARLAH, JANGAN MEMIKIRKAN HAL YANG BEGITUAN!!!', batin nya dalam hati.

Sudahlah. Namanya juga setan, wajarin aja kalo otaknya agak agak :')

Dia hanya menghela napas lelah, dan beranjak dari kasur lalu memberikan kecupan lembut pada dahi (Y/N).

Setelah itu, ia mematikan lampu dan menutup pintunya dengan pelan.











Meanwhile...

"Sampai jumpa lagi Simeon! Besok kita bertemu di kelas, yaa~!" Sahut (Y/N) dari luar Purgatory Hall.

"Hati hati dijalan ya, (Y/N)." Balas Simeon.

"Tentu saja~!" Ujar (Y/N) yang memecah kesunyian malam di luar sana.

































































Wayolho, jadi yang mana (Y/N) yang asli?
Yang jadi bocil, apa yang baru aja pulang dari purgatory hall?

Mari kita cari tau nanti, kalo saya inget MWEEHEHEHEH~

Anddd-
This chapter was requested by : KayAkangCilok  .
Heyy you, semoga kamu puas dengan hasilnya yaa~?

See you next chapter!

Obey Me! Daily Life (Indonesian) || S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang