Jikalau memang rayu, jangan hanya membisu. Tunjukkan wajah tersipu. Memenuhi harapan yang terlanjur menggebu.
Canda mu tak layak untuk ku simpan. Mem-bibit saja kamu pergi. Me- rindang sampai aku mati. Lantas, kau biarkan aku sendiri?
Rasa risau bercampur dungu. Itu aku, tatkala nada suara terus kamu pacu.
-hilang
kl.s.qw.j.dr
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Kalimat di Jogja
PoetryKalimat (entah puisi atau apapun) yang aku tulis, sewaktu saya "merasa". Kebanyakan ditulis sewaktu saya di Jogja. Aku adalah seorang pendengar. Banyak temanku yang menceritakan kisah cinta mereka. Di sini aku tulis, seutuhnya. Di balik kata pengeco...