Ibarat warna, kau adalah jingga
Di nanti setiap insan yang tetap bersuka
Meski hati terluka karena kikisan kata cinta
Menenangkan jiwa, menghanyutkan ragaIbarat regu suara, kau adalah gitarnya
Mendominasi di setiap acara
Menyumpal seluruh gendang telinga
Dengan rangkaian nada yang menggodaIbarat kata, kau tiada dua
Memenuhi ruang lingkup kinerja raga
Hanya bersandar di tempat terbuka
Memaparkan segala suka dan citaIbarat saja, tak pernah lupa
kl.s.qw.j.dr -2020
note :
Sejauh ini gimana, geng? Apakah kisahku dan temanku ini menarik? Jika iya, kalian bisa mengenangnya. Sebagai pelajaran hidup tentunya. Tentang asmara.kisah yang aku kumpulkan baru segini. Semoga ada orang yang mau berbagi kisah mereka nantinya.
Jika kalian berpikir seperti saya, "asmara itu tiada guna." Mungkin kalian akan berubah sedikit ketika sudah merasakan sendiri. Tak mampu diungkapkan, tak berani disebarkan. Kisahku juga demikian.
Kritik dan saran sangat membantuku, geng. Biarpun perasaan tiap orang berbeda dan terserah mereka mau meluapkannya seperti apa, tapi kritik kalian sangat membantuku untuk memilih padanan kata. aku sadar, "lukisan" yang aku buat ini belum tentu relevan dengan kaidah bahasa. Jadi, buat kalian yang bisa memberi tahu, beri tahu saja.
Jangan lupa juga, beri tahu teman kalian tentang ini! :)
Mampir ke instagramku jika mau. @faozan_dr
Ada kisah "Awan Senja", kisah temen tongkrongan ku. Saat dia dilema harus memilih, hingga harus menerima kenyataan yang pahit :v.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Kalimat di Jogja
PoesíaKalimat (entah puisi atau apapun) yang aku tulis, sewaktu saya "merasa". Kebanyakan ditulis sewaktu saya di Jogja. Aku adalah seorang pendengar. Banyak temanku yang menceritakan kisah cinta mereka. Di sini aku tulis, seutuhnya. Di balik kata pengeco...