The Young Marriage(Chenji)

two

Enjoy your reading

Setelah sarapan, mereka langsung bergegas ke pantai yang ada di dekat hotel, Jisung, Jeno dan Mark tengah bermain voli dengan pengunjung lain, sedangkan ketiga Uke itu tengah berjemur manja sambil mengibah ria.
"Eh lu sama Jeno gimana na? Udh di kasih kepastian?"tanya Haechan.
"Kepastian apaan dah, gue Ama Jeno cuma temenan" jawab Jaemin.
"Katanya sih temen, tapi suka jalan bareng, makan bareng" sahut Renjun, dia sedikit kesal karna saudara kembarnya di gantung oleh Jeno.
"Emang si jenong yah, suka ngasih harapan tapi anak orng di Php in" celetuk chenle.
"Hilih, sekarang gue yang tanya lu sama Mark Hyung What is wrong?" Jaemin tersenyum penuh kemenangan saat melihat Haechan tiba-tiba diam dan menyembunyikan wajahnya, skakmat.

"Le emang cuma kita yang gk di gantungin Ama cowok" ujar Renjun, dan melupakan fakta bahwa dia adalah korban buaya Taiwan.
"Dih sok sok'an lu Hyung, tuh si Guanlin Guanlin yang sering lu galauin apa?" Sahut Chenle sambil tersenyum mengejek.
"Daripada lu, berantem Mulu sama Jisung, suka baru tau rasa" kesal Renjun.
"Amit amit gue suka sama si tiang berjalan itu, mending sama Hotman ajhussi"

"Wah parah lu le, mau jadi babi gulanya om Hotman, gue aduin bapak lu ye" timpal Haechan.
Chenle cuma terkekeh dan menaikan dua jarinya tanda perdamaian.
"Tau si Wonyoung gk?" Ujar Jaemin tiba-tiba.
"Tau, anak pindahan tahun lalu yang suka ngaku kalau dia calonnya Jisung kan?" Jawab Renjun.
"Gue gk habis pikir, bisa bisanya dia ngaku kyk gitu, Jisung aja kgk kenal sama dia" timpal Haechan, Chenle mah Milih diam aja dia bodoh amat.

Setelah 20 menit berjemur, chenle merasa kulitnya mulai memerah Karna terpapar sinar matahari.
"Eh gue udhan yah, kulit gue udh merah kalian lanjut aja, gue tunggu di sana" tunjuk Chenle ketempat penjual minuman dingin. Ketiga sahabatnya mengangguk.

Chenle pergi ke tempat itu dan memesan minuman untuk dirinya, sedangkan Jisung yang masih bermain voli melihat chenle meninggalkan tempat berjemur.
"Gue udahan" ucap Jisung sebelum berlari meninggalkan tempat permainan voli.

Namja kelebihan kalsium itu pergi ke tempat dimana chenle duduk sambil menikmati minumannya.
"Ngapain lu disini?" Tanya Chenle saat menyadari kehadiran Jisung disampingnya.
"Menurut lu? Lu gk liat gue pesen minuman?" Jawab Jisung dengan acuh.
"Masih banyak tempat duduk lain, Ngapain lu duduk disini" sinis chenle.
"Kan suka suka gue, tempat inikan bukan punya lu,, dah diem aja atau mau gue cium lu?" Goda Jisung sambil menaikkan sebelah alisnya.

Chenle sontak memukul bahu Jisung dengan keras, sehingga membuat sang empu meringis pelan.
"Ngadi-ngadi lu sialan" kesal Chenle.

Jisung yang dasarnya memang suka membuat chenle kesal malah dengan tidak sopannya mengangkat tubuh Chenle dan mendudukkan namja manis itu di pangkuannya, tangan kekar Jisung juga sudah melingkar sempurna di pinggang kecil milik chenle, ia juga meletakkan dagunya ke bahu Chenle.
"YAA JISUNG, LEPASIN GUE BANGS*AT" pekik Chenle, bersyukur saja orang pemilik tempat itu tidak paham bahasa korea.
"Shutt jgn teriak, nanti orang ngira gue mau perkosa lu" bisik Jisung dengan nada suara bas miliknya.
Chenle merasa geli saat Jisung berbisik tepat ditelinganya, rasa kesal chenle makin menjadi-jadi saat Jisung mencium lehernya.
"Sialan lu, lepasin gak" Chenle terus memberontak agar Jisung melepaskan dirinya, namun Jisung tak melepaskannya sama sekali, malah makin usil. Dengan tidak sopannya di memasukkan tangan ke baju chenle dan mengelus perut rata milik chenle.

Habis sudah kesabaran chenle, dengan kuat dia menyikut perut Jisung, sontak Jisung memekik menahan sakit dan melepaskan pelukannya dari perut chenle.
"Sshh kdrt lu le" Ringis Jisung sambil mengelus perutnya yang habis di sikut oleh Chenle.
"Makanya gk usah mesum" setelah mengatakan itu, chenle melangkah meninggalkan tempat penjual minuman tadi, dan memilih kembali ke kamar hotel. Sedangkan Jisung Tersenyum penuh arti sambil menatap punggung chenle yang mulai menjauh.