six

1.6K 127 15
                                        

Enjoy your reading, part kali ini panjang dikit eheheh

Saat jam istirahat
Jisung datang ke kelas chenle yang belum sepenuhnya kosong, Ia melangkah ke tempat duduk chenle.
"Udh nunggu lama?" Tanya Jisung.
"Gk juga, dah yok ke kantin" jawab Jaemin.
"Cekalang endong mommy, luto mau jayyan" ujar Haruto yang tengah duduk di pangkuan Haechan, pipi Chenle langsung memerah saat Jisung menggendongnya seperti koala.
"Udh nih, sekarang Ruto udh gk marah?" Haruto mengangguk dan bertepuk tangan karna kesenangan.

"Nih anak pinter banget buat orang tua nya jadi lebih mesra"batin anak Dreamis.

"Ruto ayo jalan bareng om Mark" panggil Mark, Haruto langsung minta turun dari pangkuan Haechan dan menarik tangan Haechan agar ia mengikuti Haruto.
Saat sampai di depan Mark Haruto menggenggam jari telunjuk Mark, jadilah sekarang Mark dan Haechan yang menggandeng Haruto.

"Uwu kalian udh cocok loh, cepat ofc deh" Jaemin bersorak menggoda keduanya, wajah Haechan sudah bersemu malu.
"Ayo Mark Hyung kasih kepastian ke anak bungsu bapak Johnny" sahut Renjun dan bertosan dengan Jaemin saat melihat Haechan malu malu tikus.
"Mending ngantin, tuh pengantin baru malah ciuman" kata Jeno sambil melirik Jisung yang tiba-tiba nyium bibir chenle.

Dan disinilah mereka, di koridor menuju ke kantin, semua mata tertuju pada chenle dan Jisung.
Chenle menyembunyikan wajahnya di ceruk leher suaminya, bau maskulin milik Jisung Rasanya menenangkan pikiran dan hatinya.

Semua orang berbisik bisik karna pengantin baru mulai memperlihatkan kemesraannya.
"Enak banget jadi chenle, udh kayanya gak abis tujuh turunan eh dapat suami tampan muda kaya juga lagi, haduh idup nya pasti gk ada yang namanya kehabisan odol"

Di kantin

Haruto duduk di tengah tengah Haechan dan Mark, Jaemin dan jeno berdampingan, Renjun di kursi tengah Jisung baru ingin mendudukkan chenle di kursi tapi Haechan kembali bersuara.
"Tega lu Ama chenle? Bagian belakang chenle dari tadi sakit karna duduk di kursi yang keras, pangku istri lu park" chenle langsung menoleh kearah Haechan, yang dikatakan Haechan emang benar tapi suaranya itu loh sedikit keras jadi orang yang ada didekat meja mereka mendengarnya.

"G-gue bisa duduk sendiri" gugup chenle dengan wajah chenle memerah sampai ke telinganya.
Jisung langsung duduk dengan Chenle yang masih memeluk lehernya, dia memangku istrinya karna kasihan juga.
"Nah karna kita udah duduk, sekarang Jeno Jaemin pesenin makanan" perintah Renjun, Jeno langsung menarik tangan Jaemin sebelum anak itu protes Karna disuruh sama kembaran nya.

"Nyaman banget yah ?" Tanya Renjun sambil menggoda chenle yang sedari tadi menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jisung.
"Gue malu tau ih, mereka semua natap gue" rengek chenle.
"Kenapa malu hm? Lu kan istri gue jadi bebas dong gue mau mesra mesraan ama lu" kekeh Jisung sambil mencium bahu Chenle.

Mark langsung menutup mata Haruto yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan biskuit di tangannya.
"Setidaknya jangan didepan anak lu bedua, jgn bikin mata ponakan gue tercemar" timpal Mark.

"Enak yah jadi istri anak pemilik sekolah, dih segitu bangganya pamerin pernikahan mereka" sindir Wonyoung yang datang bersama antek anteknya.
"Yaa wajar dong mereka pamer, kan udh sah daripada situ? Jual diri sama kakak kelas" balas Renjun.
Wonyoung diam sebentar sebelum terkekeh mengejek.

"Tapi teman lu lebih jadi aib karna udh punya anak di luar nikah" Wonyoung kira perkataannya itu bisa membungkam mulut sahabat sahabat chenle, nyatanya gk.
"Mana ada aib, anak mereka ada karna cinta, eh lu kan gk tau artinya cinta, lu taunya uang dan uang bahkan rela ngegugurin anak lu kan?" Skakmat. Haechan tersenyum puas ketika melihat tatapan jijik semua siswa ke arah Wonyoung, dan melihat Wonyoung yang terdiam sambil menatap tak suka ke Sahabat chenji dan menatap tajam ke arah Jisung yang tengah memangku chenle dan sibuk mencium pundak Chenle yang tertutup seragam sekolah, dan jangan lupa tanda tanda kepemilikan Jisung yang terpampang jelas di leher belakang chenle.
Wonyoung langsung pergi dari kantin dengan perasaan yang sangat malu dan marah.

The Young Marriage(Chenji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang