Chapter 29

5.4K 828 375
                                    

🎶 Harry Styles - Watermelon Sugar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶 Harry Styles - Watermelon Sugar

warning! mature content. please be wise.

***

Seol Jiae melemparkan selembar foto seorang wanita ke atas meja pada Park Jimin. Mereka duduk berhadapan dan Jiae masih tampil sensual mengenakan selembar gaun tidur tipis dengan salah satu talinya yang melorot ke lengan sehingga sebagian dadanya terlihat. Jimin mengusap bibir bawahnya sambil mengedikkan satu alis ketika melihat sosok wanita di foto tersebut, menilai visual anggunnya sejenak, lantas meraih foto itu untuk diperhatikan lebih lekat.

"Tugas ini tak semudah yang kaupikirkan, Jim. Tidak ada yang tahu keberadaan wanita ini, bahkan aku pun tidak tahu. Tapi aku yakin kau bisa menyelesaikannya." Jiae menjentikkan lidahnya pada bibir sambil menyilangkan kedua lengan di depan dada. "Namanya Shin Jihwan. Dia adalah temanku saat kuliah."

"Kenapa kau ingin aku membunuhnya? Bukankah kau bilang dia ini temanmu?"

"Sekarang dia musuhku. Jika dia tidak mati secepat mungkin, dia akan menghancurkan masa depanku⸺"

"Dengan Taehyung?" Jimin menyela kemudian menyungging satu ujung bibirnya kala mendapati raut kesal memancar dari wajah sang lawan. "Aku sama sekali tidak mengira kau akan bertindak senekad ini demi seorang pria, Sayang. Tapi aku tak akan menghakimimu hanya karena hal sekecil ini."

Sebenarnya, ini sama sekali bukan perkara kecil. Ini tindakan yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan⸺walaupun Jimin tidak percaya pada Tuhan. Dia harus menjadi malaikat pencabut nyawa untuk kali kedua setelah dahulu berhasil menghabisi nyawa kakaknya demi merebut kedudukan sebagai ahli waris utama dalam keluarganya. Jimin memandangi lembar foto di tangannya lagi lalu mengusal bibir bawah dengan antusias. Selain mencabut nyawanya, mungkin Jimin bisa bermain-main sedikit dengan wanita cantik di dalam foto itu dan senyum tiba-tiba merekah dari bibirnya.

....

Ketika memasuki kamar, Jungkook mendapati Jihwan tengah berbaring dengan tengkuk menopang pada lengan sofa. Kadang wanita itu mendekatkan kuku-kukunya yang diwarnai merah ke depan bibir kemudian meniup dengan semangat sampai membuat Jungkook menyungging satu ujung bibirnya disertai perasaan gemas. Jihwan segera menyadari kehadiran pria itu dan langsung mengambil posisi duduk.

"Kemari, Jun," kata Jihwan sambil menepuk-nepuk bagian sofa yang lowong di sampingnya. Jungkook mengedikkan sebelah alis dan merasa was-was. Dia tidak tahu apa yang sedang direncanakan oleh wanita itu sehingga senang hati memintanya untuk datang. Selang beberapa detik, Jungkook memutuskan untuk menurut saja karena melihat perubahan signifikan pada wajah Jihwan. Jungkook tidak ingin wanita itu marah dan berhenti bicara padanya.

Bibir Jihwan lekas menampilkan kurva dalam kemudian buru-buru meraih pergelangan tangan kanan Jungkook saat pria itu telah duduk di dekatnya. "Mau kau apakan tanganku?"

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang