Chapter 36

3.5K 582 301
                                    

Mau dikomen yang rame biar tetap semangat updatenya. Boleh nggak?

***

Jihwan benci menghadapi kenyataan bahwa ia bisa dengan mudahnya mengkhawatirkan seorang pria yang telah menghancurkan hidupnya. Sepanjang malam ia menetap di sisi Taehyung dan memantau perkembangan kondisinya. Jihwan sama sekali tak menduga bahwa pria itu akan mudah bergantung padanya setelah mendapat pelayanan penuh darinya selama dua hari. Bahkan Taehyung dengan yakin mengatakan tak membutuhkan Nyonya Lee yang senantiasa melayaninya. Sedangkan Nyonya Lee tentunya tak merasa keberatan mendapati Jihwan menggantikan tugasnya untuk merawat pria itu.

Taehyung mengingau sepanjang waktu dan tampak sangat ketakutan. Tubuhnya sempat gemetar beberapa kali, bahkan suara teriakannya membuat Jihwan ikut mengalami kengerian sehingga menerka-nerka makhluk apa yang sebenarnya mengganggu tidur pria itu.

Jihwan nyaris terlelap dengan posisi duduk dan menyandar pada headboard sebelum akhirnya mendengar suara serak Taehyung. Wanita itu buru-buru menyingkap mata dan menarik napas panjang dengan tatapan terjaga. "Ya, Tuan?"

"Haus," kata pria itu dengan suara parau dan lemah. Kelopak matanya senantiasa mengatup sementara tangan Jihwan bergerak cepat mengambil segelas air di atas nakas. Dengan lengan kanannya, Jihwan membantu Taehyung mengambil posisi setengah tidur dan menempelkan bibir gelas ke mulutnya. Tak lama setelahnya, Taehyung dibimbing berbaring lagi dan diselimuti. "Lampunya. Terlalu silau," racau Taehyung kemudian memiringkan badan ke arah Jihwan.

Tubuh Jihwan langsung bangkit tanpa komando, menekan sakelar hingga lampu utama padam dan menyisakan nyala dari lampu tidur di nakas.

"Posisi bantalnya tidak nyaman." Taehyung kembali mengoceh dan Jihwan bergegas menuruti keinginan pria itu. Jihwan merasa amat lelah dan berharap dapat mengistirahatkan diri. Ketika menangkap reaksi tenang Taehyung, dia akhirnya mendaratkan bokong di bibir ranjang dan membalik kain kompres. "Kakiku nyeri."

Apa yang sebenarnya sedang kaulakukan sekarang, Shin Jihwan? Apa misimu?

Jihwan berusaha menahan diri agar tak meledak. Dia terpaksa menampilkan senyuman kecil kendati Taehyung tak akan melihatnya karena pria itu senantiasa memejam. Jihwan merangkak ke bagian ujung ranjang lantas menyibak selimut dan memijat kedua kaki Taehyung bergantian. Sesekali matanya yang terasa berat terpejam lalu terjaga lagi ketika mendengar suara protes.

Jihwan merasa nyaman dengan kehangatan yang menyelimuti sekujur tubuhnya. Ia merasa luar biasa rileks dan tak merasa takut pada apa pun. Belaian hangat lain menerpa kulitnya disusul kehadiran cahaya silau. Samar-samar rungunya menangkap suara gesekan tirai yang terbuka lantas kelopak matanya menyingkap perlahan sembari menyipit sesekali. Jihwan tiba-tiba terkesiap saat melihat bayangan tubuh seorang pria bertelanjang dada yang berjalan ke arahnya. Begitu berhasil menatap sosok tersebut lebih jelas, matanya pun membelalak dan beralih menengok dirinya sendiri yang kini berada di atas ranjang milik Taehyung.

"Oh, ya ampun." Jihwan dapat mendengar suaranya yang gugup dan bergetar kemudian bergegas bangkit, merapikan surainya sembari memastikan bahwa rambut palsu itu masih terpasang dengan benar.

"Kau tidur sangat nyenyak," komentar Taehyung lantas memungut kausnya yang teronggok di atas lantai. Pria itu buru-buru mengenakannya selagi menunggu jawaban.

"Saya⸺sepertinya terlalu kelelahan. Seharusnya saya tidak lancang tidur di ranjang Anda," ungkap Jihwan disertai gugup.

Sepersekon kemudian Jihwan bisa menangkap suara kekehan mengejek yang membuat punggungnya terasa tegang. Tanpa diduga-duga, kini Taehyung sudah berdiri tepat di belakangnya. "Kau pelayan pertama yang lancang tertidur di ranjangku. Hebat sekali. Beruntungnya aku membatasi ruang gerakmu sehingga kau tidak melakukan tindakan tak senonoh." Jihwan langsung memejamkan mata penuh penyesalan sekaligus merasa malu lantas mengatur jarak dan berbalik sebelum akhirnya membungkuk.

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang