Chapter 26

7K 776 191
                                    

🎶Lana Del Rey - Burning Desire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶Lana Del Rey - Burning Desire

sexual content. be wise!—

***

Sekujur tubuh Jihwan gemetar di bawah pria besar yang mengungkungnya. Jungkook terlihat lebih maskulin dalam keadaan berkeringat. Bibir dan lidah pria itu menjamah setiap inci kulitnya yang halus dan harum, menghujani dengan kecupan dan belaian. Suara Jihwan yang mendesis sensual memancing sisi liar Jungkook, membuat hasrat kian terbakar. Jihwan menangkup mulutnya dengan tangan ketika menyadari tubuhnya akan segera mencapai klimaks. Jungkook menyerangnya semakin gencar. Kedua ruas jarinya yang berada di dalam Jihwan membuat sang empu menggelinjang tanpa henti.

Bibir Jihwan terbuka saat Jungkook kembali untuk menciumnya. Inti tubuhnya semakin panas, berkedut dan menjepit jari sang lawan, sampai akhirnya pinggul itu menyentak tinggi hingga beringsut mundur seakan ingin lepas dari belenggu. Jihwan menempatkan lengannya di atas kelopak mata yang menutup sembari meraup udara di sekitarnya dalam-dalam. Mengisi haus udara di paru-parunya dan menenangkan diri setelah berhasil mengalami orgasme. Cairannya melumuri paha dalamnya serta jemari Jungkook. Sentuhan pria itu terlampau hebat dan begitu berbeda dari sentuhan Seohee. Jihwan menggeleng pelan lalu menyemburkan napas lega.

Selang semenit kemudian, Jihwan merasakan kedua kakinya dibuka lebih lebar dan sebuah tangan telah menarik turun celana dalam katunnya sampai terlepas melalui ujung kaki. "Jangan⸺Jun⸺"

Tarikan napas Jihwan berubah dalam dan nyeri saat inti tubuhnya mendapat kecupan hangat secara mendadak sehingga kedua pahanya mengapit kepala Jungkook di bawah sana lalu kepalanya menyentak ke belakang diiringi pinggul yang terangkat tinggi. Bibir Jihwan berusaha mengatup rapat selagi mulut Jungkook bekerja keras di bawah sana, menikmatinya, membuat ia menggila sampai hilang akal. Tangan Jihwan meraih sesuatu di sekitarnya. Menancapkan kuku-kukunya pada sofa, lalu mencengkeram tepiannya dengan kuat. Pinggulnya menyentak ke arah wajah Jungkook beberapa kali sehingga kedua tangan pria itu menahan pinggangnya untuk tetap tenang, menekannya agar tetap menyatu dengan permukaan sofa.

"Jun⸺kumohon. Jangan begini. Aku bisa keluar lagi." Jihwan bicara pelan sekaligus susah payah dengan perasaan gelisah. Ceruk bibirnya terbuka, meluapkan lenguhan panjang dengan tubuh tak berdaya di bawah kuasa pria itu. Lidah Jungkook menusuk-nusuk tubuhnya dengan mahir, menyihirnya dalam pusaran kenikmatan. Jihwan mengerutkan keningnya dan mengatupkan mata rapat-rapat ketika sekali lagi mencapai klimaks. Sedikit memalukan. Seharusnya dia tak semudah ini melakukan pelepasan. Tapi Jungkook telah berhasil mengubah persepsi tersebut. Jihwan tidak pernah disentuh pria⸺dan seharusnya sentuhan pria ini tak cukup memberi pengaruh atas tubuhnya. Tapi kenyataan berkata lain. Jihwan merasa dipuaskan dan Jungkook memang luar biasa.

"Kau keluar lagi." Nada bicara Jungkook terdengar menggodanya sekarang, membuat Jihwan yang masih sibuk mengurai napas lekas menyingkirkan tangannya dan melihat wajah itu samar-samar telah berada di atasnya. Jihwan mengulum bibir dengan perasaan malu. Tubuhnya terekspos untuk pria itu. Kini lengan kanannya menggantung pada lengan sofa dan lengan kirinya berada di sisi kepala, lalu kedua kakinya mengangkang lebar, membuat ia nampak seperti wanita penggoda lantas ujung bibir Jungkook menyungging tinggi. Matanya cukup dipuaskan oleh pemandangan panas yang ditampilkan oleh wanita itu.

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang