2• Second Meet

1.1K 125 5
                                    

Bangkok, Thailand
2nd May 2020

Missionary Hospital
12 : 23 pm

Lagi-lagi, hari ini hujan deras kembali menghujami kota Bangkok.

Namun beruntung Gun dan Pim sudah berangkat pagi-pagi ke rumah sakit sehingga saat ini mereka sudah ada bersama Ple.

Diruangan serba putih itu kini terasa begitu hangat dan menyenangkan. Candaan dan obrolan menemani siang hari bermandikan hujan itu.

" Mae. Mae tau, kemarin Phi Gun bahkan lupa membuka sepatunya sebelum masuk kamar. Untung saja Pim melihatnya." adu Pim sambil menjelek-jelekkan kakak semata wayangnya itu.

" Pimmm! Namanya juga sibuk. Wajar dong lupa." Gun mengelak dan mengejek balik adiknya.

Ple tertawa melihat putra dan putrinya yang saling melempar candaan. Meski sering bertengkar, Ple tau kedua anaknya itu saling menyayangi dan menjaga.

Tak lama, seorang perawat memasuki kamar rawat Meen.
" Tuan Atthaphan dan Nona Pim, sudah saatnya Nyonya Phunasawat melakukan pemeriksaan." perawat itu melapor dan permisi membawa Meen keruang pemeriksaan bersama beberapa perawat lain.

Gun dan Pim mengikuti sampai kedepan pintu ruang pemeriksaan.

" Phi, Pim laper deh. Beliin makanan dong." Pim bergelayut dilengan kakaknya.

" Beli sendiri sana. Tinggal ke cafetarian doang." tolak Gun sambil menarik lengannya dari adiknya yang sedang merengek.

Pim masih terus membujuk Gun dengan alasan ia terlalu malas berjalan ke cafetarian. Gun akhirnya luluh dan mengalah.

Gun berjalan menuju cafetarian sambil memanda rintik hujan dari lorong koridor.

Bruk!

" Ah, deja vu." batin Gun. Sekali lagi ia menabrak seseorang dilorong. Ia teringat lagi kejadian dirinya yang bertabrakan dengan Chimon kemarin. Hanya saja yang ditabraknya kali ini lebih tinggi dari dirinya.

.
.
.

Ditempat yang sama dengan orang yang berbeda...

Harusnya Jumpol pergi kekantornya hari ini. Meski pun ini akhir pekan ia tak bisa meninggalkan pekerjaannya- memang pada dasarnya ia workaholic.

Namun Tay, sahabat sekaligus dokter pribadinya menelponnya pagi-pagi sekali untuk mengambil hasil rongent paru-parunya kemarin. Dan foila.. Disinilah dia.

Jumpol berjalan dilorong rumah sakit lengkap dengan setelan jas dan telepon ditelinganya.

" Astaga sabarlah Tay! Aku baru saja sampai!" Jumpol mengomel di teleponnya.

" Jangan banyak alasan denganku Peng! Hari ini hujan dan jalanan senggang kau tak bisa beralasan macet kali ini!" Tay terus mengoceh kesal.

Sahabatnya satu itu selalu terlambat jika berjanji dengannya. Dan alasannya selalu beragam.

" Ya, ya, ya, aku hampir sam-"

Our Family { Offgun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang