11 - Sick

1.5K 150 24
                                    

11th May 2020

17 : 15 pm

Adulkittiporn's Mansion

Sekitar pukul lima sore, Gun dan ketiga putranya langsung pulang ke mansion megah itu setelah dari sekolah. Gun tentu tak mau mengambil resiko untuk di hukum lagi, dan anak-anaknya juga mengerti dengan baik sehingga tak banyak meminta.

Setelah masuk ke mansion dan bertanya pada seorang maid yang lewat, Gun mendapati sang suami yang ternyata belum pulang dari kantor. Hal itu sekilas membuatnya menghelah nafas lega. Ia tak tau harus menampakkan wajah seperti apa di hadapan Off saat ini.

Off langsung meninggalkannya begitu saja siang tadi setelah ia meminta izin menemui sepupunya.

"Mii, kita ganti baju dulu, yah." Ucapan Mix sontak menarik kembali kesadaran Gun yang sempat berkeliaran tadi.

Gun dengan cepat mengangguk, melihat ketiga putranya yang menatap dirinya.

"Iya. Mamii buatin cemilan yah? Kalian mau apa?" Gun lantas menawarkan diri untuk membuat beberapa makanan ringan untuk mereka sebelum makan malam nanti, karena ia tau anak-anak itu belum makan apapun semenjak siang.

"Biskuit! Iwin mau biskuit!" Gun mengangguk, membalas request bersemangat Win.

"Mix ikut aja, Mii." Si sulung juga sederhana seperti biasanya.

Namun, Chimon yang terlihat agak lemas, tak seperti biasanya membuat Gun mengernyit khawatir. Biasanya anak itu adalah yang paling bersemangat mengenai camilan.

"Chii.. Chii kenapa, Sayang?" Gun lantas berjongkok di hadapan Chimon yang menunduk tak fokus sejak tadi.

Chimon tak menjawab.

Mix yang sudah berjalan menuju tangga bersama Iwin kembali menoleh, baru menyadari keanehan di adik bungsunya.

"Mii, Chii kenapa?" Remaja itu segera menghampiri Mamii dan adiknya dengan peka dan menyuruh Win untuk berganti duluan.

Gun menggeleng tak paham juga. Namun lelaki mungil itu dengan lembut meletakkan telapak tangannya di kepala Chimon dan seketika tersentak.

"Chii?! Chii, lihat Mamii, Sayang." Gun dengan cepat mengangkat wajah Chimon lembut dan terbelalak terkejut melihat ruam merah di sekitar pipi dan leher putih sang putra.

"Mii... perih.. gatal.." Tangis Chimon pecah dan Gun seketika panik.

"Husss.. iya sayang, iya. Mamii tau. Chii anak pinterkan? Jangan nangis, sayang.." Gun dengan sigap mengangkat Chimon dalam gendongannya dan berjalan cepat menaiki tangga ke lantai dua, tempat kamar Chimon berada.

Lelaki itu membaringkan putra bungsunya yang masih sesegukan sambil berusaha menggaruk ruam merah di leher dan wajahnya, namun terus di halangi Gun dengan lembut.

"Mix, sayang. Tolong jagain Chii sebentar yah, sayang. Mamii ke bawah sebentar." Mix menggangguk cepat mendengar permintaan sang Mamii yang dengan raut khawatir kembali ke lantai bawah.

Gun tak henti merutuki dirinya sendiri yang tak sadar sejak awal dengan keadaan Chimon. Dan ia bahkan lebih takut lagi harus memberitaukan ini pada Off. Meski bagaimanapun, pria itu tetap harus tau.

Gun dengan cepat meminta maid untuk memasakkan bubur putih untuk Chimon, juga beberapa camilan yang ia janjikan pada Mix dan Iwin. Ia juga memerintahkan seseorang untuk memanggil dokter pribadi keluarga Adulkittiporn dengan segera.

Dengan tiga hingga empat tarikan nafas, Gun akhirnya memberanikan dirinya untuk menghubungi ponsel Off.

Namun, bahkan setelah belasan panggilan, tak satupun yang diangkat oleh suaminya.

Our Family { Offgun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang