4• Mamii

1.2K 134 5
                                    

Bangkok, Thailand
5th May 2020

Mansion Adulkittiporn
22 : 14 pm

Malam sudah larut, namun ketiga remaja berdarah Adulkittiporn itu masih belum berniat untuk kembali ke kamar mereka masing-masing.

Ketiganya masih menunggu sang Papii yang akan pulang membawa sosok 'Ibu' baru untuk mereka.

" Kak Mix, Kak Win, sampai kapan sih kita mau nungguin Papii? Mon ngantukkkk..." Chimon yang sudah bosan menunggu di ruang tamu mulai mengeluh.

Mereka sudah menunggu hampir satu jam, namun tak ada tanda-tanda orang tua mereka akan kembali.

" Sabar Mon. Emang kamu gak penasaran sama pasangan baru Papii?" Iwin menenangkan Chimon

" Mon udah ketemu Phi Gun kok." ucap Chimon enteng. Kedua kakaknya sontak terkejut dan meminta penjelasannya.

Chimon menceritakan pertemuannya dengan Gun. "Waktu itu sih Phi Gun baik banget." tambah Chii di akhir ceritanya.

" Itu sih karena kalian baru kenal. Emangnya dia bakal terus begitu kalau udah lama bareng kita? Bisa aja dia cuma akting karena tau kamu anaknya Papii." Mix kekeh membantah.

Dibanding Win dan Chii, Mix memang yang paling sulit menerima dan mempercayai orang baru. Terutama yang dianggapnya ingin mengganggu ketenangan keluarganya.

" Gak boleh gitu Kak." Iwin menepis pikiran paranoid Kakaknya.

Sebagai anak tertua Mix sangat berhati-hati tentang orang-orang disekitar mereka. Bahkan Papii dan Mommy mereka sendiri.

Kamar Mix bahkan dikategorikan sebagai salah satu tempat terlarang dirumah ini. Jangankan asisten rumah tangga mereka--Bi Ramlah, Off dan Mook bahkan tak pernah menginjakkan kaki mereka di kamar Mix. Chimon dan Win hanya pernah sekali kesana-- itu pun karena Mix sakit dan perlu bantuan mereka.

" Bukannya Paranoid Win. Kakak cuma berhati-hati." Mix kembali membantah.

" Oke.Oke. Bagaimana kalau sekarang kita bicarain Phi Gun aja?" Chimon menyelah dan menghentikan perdebatan kedua kakaknya.

" Iwin punya ide." celetuk Win.

" Gimana kalau kita buat Phi Gun gak nyaman disini? Kita buat hal-hal yang bikin dia jengkel sampai dia sendiri mau keluar dari rumah ini." usul Win.

Mix dan Chii saling memandang." Papii pasti bakal marah kalau kita terang-terangan benci sama Phi Gun."

" Gak gitu juga, Kak. Kita gak perlu terang terangan. Kita cukup sok manja dan cerewet aja sama Phi Gun." ucap Win kembali.

" Kalau perlu kita panggil aja dia Mamii. Dia kan cowok juga, pasti gak akan suka dipanggil Mamii." lanjut Win kembali.

" Tumben otak kakak lancar." sindir Chii jahil.

" Pingin kakak botakin kamu!" Iwin menatap Chii kesal bercampur gemas.

Chimon menyengir. "Tapi ide kakak oke juga! Berarti kita pura-pura nerima Phi Gun-- eh Mamii, nih?"

Chii dan Iwin memandang Mix meminta persetujuan kakak tertua mereka itu.

" Terserahlah! Tapi kalau Papii sampai marah Kakak gak ikut-ikutan." ucap Mix pasrah.

Win dan Chii ber-highfive ria sambil menyengir senang. Ketiganya kembali menyusun rencana untuk mengerjai Mamii baru mereka.

01 : 13 am

Mobil ferarri hitam itu baru saja memasuki halaman luas mansion Adulkittiporn.

Off dan Gun turun dari sana. Keduanya butuh waktu yang cukup lama mengurus surat-surat pernikahan dan Gun harus bertemu ibu dan adiknya dulu sebelum akhirnya pulang dengan Off ke rumah barunya-- tentu dengan bujukan dan rayuan dari sang mama agar anaknya menjadi 'istri(?)'yang penurut.

Our Family { Offgun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang