15 - Perebut?

635 93 20
                                    

09.20

20 menit yang terasa begitu berat berlalu dalam senyap. Suara dentingan jarum jam yang terus bergerak, ditemani dengan ramainya suara tetes air hujan dari luar menjadi satu-satunya suara di dalam ruangan megah yang kini terasa sesak itu.

"Jadi, kenapa kau kemari, Mook?" Off masih dengan tatapan tajamnya, segera menanyakan tujuan munculnya wanita yang duduk di hadapannya itu.

Namun, wanita itu tak tampak terburu-buru.

Denting cangkirnya yang di letakkan kembali memecah keheningannya. Mata wanita itu memandang ke arah Off dan Gun bergantian, sebelum ia mulai berucap dengan nada menyedihkan,

"Off, aku... aku minta maaf. Aku tau, aku salah meninggalkanmu dan anak-anak."

Jumpol mengernyit, merasa aneh dengan tingkah wanita ini. Namun ia tak membalas. Respon pria itu juga tampaknya di tangkap oleh sang wanita dengan baik, sehingga Mook beralih menatap Gun yang duduk dalam diam di sisi Off.

"Dia...?" Wanita itu bertanya ragu.

Off menjawab tanpa ragu, "Suamiku. Kau pasti sudah mendengarnya—aku sudah menikah lagi. Jadi, jangan khawatirkan anak-anak. Karena suami-ku jelas bisa menjadi 'orang tua' yang lebih baik dari dirimu."

Jawaban tajam itu jelas menohok keras Mook—bahkan wajah wanita itu jadi sedikit berubah. Namun, Gun yang masih dalam keadaan hati yang buruk, malah semakin menjadi tak nyaman karena tatapan Mook padanya yang sulit di jelaskan.

Mook menghelah nafas, mencoba menenangkan dirinya. Wanita itu kemudian berkata dengan agak ragu, "Oke, aku gak bisa membantah itu, kan? Tapi.. ini masalah kita, Off. Jadi, bisakah dia..."

Wanita itu mengode—secara halus mengusir Gun dari antara mereka. Gun paham, berniat berdiri untuk naik keatas—bukan menyerah, dia hanya khawatir pada putra-putranya yang tadi dibawanya ke atas lebih dahulu.

Namun, Off menahan lengannya dan menggeleng.

Pria itu beralih menatap mantan istrinya dengan tajam, dan tanpa ragu berkata, "Apapun yang ingin kau katakan, katakan di depan Gun juga. Dia pasanganku sekarang, tidak ada yang tak bisa dia ketahui."

Mook terkejut—tapi Gun bahkan lebih terkejut. Namun si manis memilih diam, menurut dan duduk kembali.

Mook dalam diam berdecih. Off tampak siap mengusirnya kapan saja. Dan karenanya, ia memilih menahan kekesalannya dan akhirnya berkata,

"Off, aku salah karena memilih pria itu dan meninggalkanmu bersama anak-anak kita. Aku minta maaf, dan aku mau kita kembali seperti dulu, Off. Bahkan jika kamu gak mau lagi bersamaku, bisakah... kamu melakukan ini untuk anak-anak? Mereka membutuhkan sosok Ibu, Off!"

Off mengernyit—ia tak menyukai cara wanita ini.

Brak!

Gun terlonjak mendengar suara meja yang di gebrak kuat, bahkan Mook sampai memejamkan matanya—terkejut.

"Kalau kau datang hari ini hanya untuk merusak rumah tanggaku—enyahlah, Mook!"

Mook mengernyit tak suka. Wanita itu ikut berdiri dan membalas tak kalah keras,

"Jangan menunjuk seolah-olah aku adalah perebut suami orang, Off! Dialah yang merebut kamu dariku di sini!!"

Wanita itu menunjuk Gun, membuat emosi Off kembali naik.

"KAU YANG MENINGGALKANKU, MOOK!! Kau yang memulai ini!"

"Aku tau aku salah! Karena itu aku kembali untuk memperbaiki ini, Off.. Anak-anak butuh aku..."

Our Family { Offgun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang