7- It's Hurt, but i love you

1.2K 139 6
                                    


7th May 2021

16 :55 pm

"Mii! Chi baru mau manggil Mamii loh. Kue nya udah mateng!" Chimon berlari menghampiri Gun yang baru melangkah turun dianak tangga.

Gun mengangguk kemudian menggelus kepala Chimon singkat sebelum beranjak ke dapur.

"Mii, Kak Mix mana?" Win yang duduk di kursi bar dapur bertanya. Anak laki-laki itu tidak melihat kakaknya ikut turun, bahkan mata Mamii-nya terlihat sembab. Win khawatir.

"Kak Mix masih di kamarnya, sayang. Bentar lagi turun kok." Gun mengambil sarung tangan oven dan mengeluarkan kue panas itu perlahan. Chimon bahkan sudah melompat-lompat tak sabar di sampingnya.

Gun akhirnya meletakkan cupcake coklat itu dimeja setelah meletakkannya diatas piring. Chimon dengan tidak sabarnya mengambil kue panas itu hingga menjerit kepanasan.

"Chi! Astaga, Chii.. Udah Mamii bilang, masih panas." Gun dengan panik meraih tangan Chimon dan meniupnya pelan dengan omelan-omelan kecil disela-sela kekhawatirannya.

"Iya, Mii.. Maafin Chimon.."Bagai melihat seekor anak anjing dengan telinga dan ekor menurun lemas, Gun akhirnya luluh dan berhenti mengomeli putra bungsunya yang super bandel itu.

18 : 03 pm

Hari sudah menjelang malam dan langit mulai menggelap, namun Jumpol belum juga menampakkan wajahnya dirumah. Mix yang sudah turun tadi, kini duduk bersantai sambil bermain PS 5 nya bersama Win di ruang tengah, sedangkan sang Mamii dan adik bungsunya duduk di sofa menonton permainan mereka.

"Wow.. Iwin bakal kalah loh kalau nge-rem disitu.." Gun menggoda Win yang tengah bermain pertandingan balap mobil dengan Mix.

"Mii! Jangan malah doain Iwin kalah donggg.." Win merengek kesal ditengah-tengah kesibukannya dengan video game dihadapannya yang sudah hampir tak ada harapan untuk menang dari sang kakak.

"Mamii gak doain, Iwin. Cuman udah keliatan aja tuh." Tepat setelah Gun berkata begitu mobil yang dimainkan Win diselip dan Mix menang secara telak.

"Yaaahhh.. Kalah.." Iwin menggumam sedih.

Gun tersenyum melihat kedua saudara itu. Win yang merengut kesal karena kalah dan Mix yang tak henti-hentinya memamerkan kemenangannya dan mengejek sang adik.

"Mii..." Namun perhatian Gun teralihkan dengan Chimon yang sejak tadi diam disampingnya. Bahu anak itu bergetar dan Gun terkejut melihat deraian air mata dipipi chubby nya.

"Loh, loh. Kok Chii yang nangis sih? Kan yang kalah Kak Iwin, sayang.. Ayo jangan nangis.." Gun menghapus air mata Chimon dengan tangannya dan memangku si bungsu sambil menenangkannya.

Mix dan Win yang melihat adiknya menangis langsung berbalik menghampiri Mamii dan adik mereka, "Mii, Chii kenapa? Kok nangis?" Meski Mix tak punya niat untuk memojokkan atau sekedar curiga padanya sekalipun, Gun tetap menjawab dengan cepat.

"Mamii juga gak tau, Mix. Chii tiba-tiba nangis gitu. Kenapa, Chii?" Gun kembali menanyai Chimon lembut.

"Mii... Papii kenapa belum pulang?"

Gun akhirnya paham. Chimon mungkin sekali lagi tengah merasa kecewa karena Papiinya yang ditunggu-tunggu benar-benar tak pulang sampai jam segini.

"Mungkin.. Mungkin Papii masih punya kerjaan yang gak bisa ditunda, sayang. Chimon sabar yah." Gun memeluk Chimon dan menasehatinya dengan lembut. Berusaha menyingkirkan segala presepsi buruk pada sang ayah dalam benak anak itu.

Gun kemudian melirik Mix dan Win. Berbeda dengan Chimon yang masih kecil dan kurang paham, kedua putra jumpol yang lebih dewasa itu mengerti tentang Papii mereka yang memang lebih sulit meluangkan waktu untuk mereka dari pada diminta untuk menemui koleganya selama satu hari penuh di berbagai negara.

Our Family { Offgun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang