11. K

427 30 1
                                    

11. KENANGAN

Apa yang membuat Hinata sangat menyukai Naruto sampai ia jatuh cinta padanya?

Itu pun sebenarnya yang dipertanyakan oleh si pemilik nama.

Naruto tak paham sebenarnya apa yang membuat gadis Hyuga yang kini telah berganti marga menjadi Uchiha itu selalu menyukai nya.

Tiap minggu Hinata mengirim buket bunga yang ditujukan untuk Naruto dikantornya, seketika pria pirang ini berfikir apakah ia mirip sebuah pemakaman yang layak diberikan karangan bunga tiap waktu-waktu tertentu?

"Namikaze-san, ada paket kiriman bunga lagi untuk anda."

Sasori berdiri diambang pintu sambil menimang sebuah buket bunga dengan note kecil yang bertuliskan untuk siapa buket ini.

Dia melangkah maju sampai didepan meja sang bos besar dan menyerahkan buket itu.

Naruto hanya menghela nafas bosan menanggapi nya.

"Terimakasih." Ucapnya, setelah mendengar itu lantas sang pria dengan surai merah nya melenggang pergi undur diri.

Naruto nampak mengamati bunga yang kini ada di tangannya, bunga yang sama dengan yang sebelum-sebelumnya.

Memang nya ada apa dengan bunga ini?

Naruto memandangi bunga carnation putih dengan corak merah disetiap ujung kelopaknya cukup lama membuat nya akhirnya menyadari sesuatu.

"Ya ampun, bunga ini."

.

.

.

.

"Aduh!"

Seorang gadis dengan surai indigo itu memekik kaget begitu lengan bawah tangannya tergores oleh duri mawar ketika ia tengah menjulurkan tangan demi memetik sebuah bunga dengan corak unik nya.

Mendengar pekikan itu lantas Naruto berlari mendekat, memastikan tidak terjadi apa-apa.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya nya dan sedikit terlonjak kaget begitu menyadari lengan gadis ini mengeluarkan darah akibat tergores oleh duri.

"A-aku tt-tidak aa-apa-apa kok." Jawab nya terbata-bata membuat Naruto mengernyit.

Gadis ini gagap atau bagaimana?

"Tapi lengan mu berdarah."

Naruto lantas menarik handuk yang bertengger di lehernya dan menekankan benda putih itu untuk menghentikan pendarahan.

Ia baru saja selesai latihan basket dan Sakura pergi meninggalkan nya karena guru Iruka memanggilnya secara tiba-tiba.

"Aa-aku ttt-tidak apa-apa."

Gadis itu kembali bersuara dan mencoba menghentikan Naruto meskipun pemuda itu keras kepala dan tetap melanjutkan kegiatannya.

"Sebenarnya kau sedang apa? Sudah tau disini banyak bunga mawar, bahaya. Kalau kau terjatuh diatas mereka bagaimana?"

Naruto masih sibuk menekan handuk nya tanpa menyadari bahwa pipi sang gadis sudah merona.

"A-aku h-hanya ingin mengambil b-bunga itu."

Gadis itu menunjuk sebuah bunga dengan corak uniknya menggunakan tangan kiri nya, Naruto lantas mengikuti arah tunjukannya dan mengangguk paham.

Naruto lekas memetik bunga dengan jari kanan nya tanpa hambatan, postur tubuh nya yang tinggi memudahkannya mengambil bunga tersebut tanpa tergores duri mawar yang tumbuh disekitar bunga unik ini.

"Ini, lain kali lebih baik kau meminta tolong pada seseorang."

Naruto menyerah kan setangkai bunga carnation itu dengan cengiran lebarnya yang tentu saja disambut gadis itu dengan senangnya.

"Oiya, perkenalkan aku Namikaze Naruto."

Pemuda pirang Itu mengulurkan tangannya yang langsung dijabat oleh sang gadis.

"A-aku Hyuga Hinata." Jawabnya sambil menunduk.

Ini adalah hari dimana ia pertama kali jatuh cinta pada pemuda riang didepannya.

.

.

.

.

Naruto terdiam, ingatan beberapa tahun yang lalu itu tiba-tiba menyambangi nya, bunga carnation ini ternyata bermakan bagi Hinata.

Padahal menurutnya itu hanya suatu hal yang biasa, Naruto senang membantu orang, itu saja.

Naruto membaca sebuah tulisan yang tepat berada dibawah nama nya.

'Aku memang tak bisa memiliki mu, maka dari itu izin kan aku menyimpan bunga carnation sebagai kenangan.'

.

.

.

.

END

.

.

.

.

A to Z (Narusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang