18. RASA
kenyataan nya, meskipun mereka sudah menikah dan kenal lama tapi pertengkaran selalu saja ada. tentang rasa misalnya.
bukan, bukan soal perasaan, kalau itu tentu saja sudah sejalan tapi rasa yang di maksud kali ini adalah makanan. hal sesimpel itu selalu bisa menggiring mereka pada sebuah pertikaian kecil, sebab dua opini yang berbeda.
bagi Naruto, dengan pemikiran sederhana nya selalu memiliki prinsip bahwa semua hal yang dapat di makan pasti rasanya enak sedangkan Sakura, oh tentu saja berbeda.
menurut wanita cantik berambut unik itu, pemikiran primitif Naruto tidak akan sejalan dengan pemikirannya yang terlalu logis. baginya, makanan diskon rasanya jauh lebih enak seribu kali lipat.
itulah kenapa sekarang, agenda berbelanja bulanan yang seharusnya hanya menghabiskan waktu 2 jam justu menjadi lebih dari 4 jam hanya untuk perdebatan mana eskrim yang paling enak dan mana yang akan di beli untuk persediaan.
Naruto bersikeras bahwa es krim dengan merk yang biasa mereka beli akan lebih baik tapi Sakura, dengan mata giok cemerlangnya selalu waspada pada tulisan yang terpampang diatas kulkas eskrim bahwa beberapa merk tertentu memiliki diskon.
"menurutku Sakura-Chan, membeli sesuatu dengan kualitas yang pasti, akan lebih baik ketimbang membeli barang baru yang tidak pernah kita coba." katanya, masih dengan sekuat tenaga membujuk istri nya tercinta bahwa dilema memilih makanan tidak akan sepadan dengan waktunya yang harus di pangkas habis dan merelakan pekerjaan nya di balik meja kantor Naruto untuk di tinggalkan lagi.
"tapi ini diskon." Sakura dengan pandangan tak beralih sedikitpun dari deretan box es krim yg berjejer rapih di dalam pendingin es, sibuk menentukan mana yang akan dia ambil sebagai pilihan.
"sejujurya, aku bisa membelikan ini semua untuk mu sebagai persediaan di rumah."
Sakura berbalik dari posisinya dan menatap Naruto tepat di mata.
"ingat, Naru. hemat!"
dan begitulah akhirnya, ditutup dengan bola mata biru cerah milik Naruto yang berputar jengah.
"kau mungkin bisa berkata begitu, jika keranjang kita hanya satu."
Naruto membongkar fakta dengan menunjuk tiga buah troli dorong yang telah menemani mereka dengan setia sepanjang perjalanan berbelanja mereka siang hari itu dengan dagu nya yang rupawan.
"see? ambil saja yang kau mau, jangan perhatikan harganya."
tapi nyatanya, Sakura tidak bisa di luluhkan begitu saja. ia tetap dengan pendiriannya ingin membeli es krim dengan diskon itu yang sangat menarik menurut mata giok nya.
sedangkan menurut Naruto itu sangat tidak perlu. jika pun Sakura ingin membeli seluruh isi market, ups itu berlebihan, baiklah mungkin hanya setengah nya. Naruto mampu untuk membeli nya.
"tetapi.. aku akan tetap ambil yang ini."
terkadang Naruto tak mengerti jalan pikir seorang wanita, terutama wanita nya.
dan sebab Naruto tak ingin memperpanjang masalah lagi, jadilah ia kembali berdiam diri tak kuasa ketika Sakura akhirnya mengambil dua buah box es krim yang sedang diskon tersebut dan meletakkannya ke dalam troli dorong mereka.
melihat itu, setidaknya Naruto dapat bernapas lega, ya mungkin saja penderitaan nya menemani Sakura belanja akan segera berakhir. mungkin saja.
namun, belum jauh mereka melangkah meninggalkan lemari es besar itu, Sakura kembali berbalik.
"menurut mu, lebih enak rasa jeruk atau strawberry ya, Naru?" Sakura kembali meraih dua buah box es krim tadi dan menimangnya dengan mimik wajah berpikir.
oh tidak, ronde selanjutnya pasti lebih panjang lagi dan Naruto tak mampu berkata-kata selain hanya menghela nya panjang dengan lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A to Z (Narusaku)
Fiksi PenggemarHanya sebuah oneshot yang dipotong menjadi beberapa ficlet dan drabble tentang kisah cinta NaruSaku yang dimulai dari setiap huruf yang ada pada abjad. start from 27 Mei 2019 -