17. Q

489 42 3
                                    

17. QUIET

tidak ada yang Naruto mengerti tentang sikap Sakura hari ini kecuali mendiaminya tanpa benar-benar memberi petunjuk sama sekali.

sempat terpikir olehnya bahwa Sakura mungkin saja datang bulan lagi, seperti kasus yang dulu-dulu saat dia baru pdkt itu jadi dia tak bernai mendekati skaura sama sekali, tapi curi curi pandang sih tetap berjalan.

Ino yang menyadari itu menyenggol pinggang sang sahabat dari bangkunya.

"oi liat! pangeran mu memperhatikan mu sejak tadi." Ino berbisik sembari menyecap lolipop favoritnya, Tenten yang mendengar itu ikut menoleh juga dan menyadari bahwa Naruto memang menandang ke arah sini. tapi wajah Sakura nampaknya tidak perduli sama sekali, dia sibuk mencatat sesuatu pada buku tulisnya dan tidak memperdulikan Ino ataupun Tenten yang mengajaknya bicara, itu membuat kedua gadis beda warna surai itu saling pandang, dan akhirnya menggendikan bahu mereka berbarengan.

"aku rasa pasti kalian bertengkar lagi, ah anak muda banyak tingkah sekali." Ino menggerutu sembari menyenderkan punggungnya pada tembok di sampingnya, menjadikan posisi duduknya yang baru memberinya kebebasan untuk menatap Naruto yang ada di seberang sana, pemuda itu nampak mengurut pelan dagunya dengan alis berkerut, seperti sedang berpikir tentang sesuatu, are? apakah bocah itu juga tidak tau alasan kenapa Sakura diam saja?

ini aneh menurutnya. harusnya jika mereka berdua bertengkar, minimalnya Naruto juga akan mengirimkan tatapan kesal kemari, tapi kali ini kenapa justru ekspresi bingung yang ia tunjukan.

"ya! jidat botak! jika kau kesal dengan pacar romantis mu itu setidaknya beri tau kami!"

Ino yang kesal memukul lengan Sakura hingga membuat gadis itu tidak sengaja mencoret bukunya sendiri.

"apa?!" tatapan nya dan juga ekspresinya akhirnya membut Ino menciut seketika dan menyesali apa yang baru saja ia lakukan sembari kembali memasukan lolipop kedalam mulutnya sebagai gerakan bungkam seribu bahasa. Tenten yang melihat itu juga perlahan-lahan membalikkan badan nya menghadap ke depan dan berpura-pura tidak tau apa-apa.

akhirnya tidak ada yang berani mengganggu Sakura ataupun sekedar bertanya.

.
.
.

saat istirahat tiba, ketiga nya berjalan dengan Sakura memimpin di depan, dia membeli susu pisang sebagai minuman untuk istirahat kali ini dengan di temani sebungkus roti melon.

sebenarnya makan siang yang di sediakan sekolah juga ada tapi dia tak berminat soal itu dan tidak menyentuhnya sama sekali sedangkan Ino dan Tenten menyantapnya dengan bersemangat, Sakura justru sibuk dengan susu pisangnya.

"Sakura-chan."

seorang pemuda dengan surai keemasan yang memikat itu berdiri disisi meja mereka dengannsatu buah nampak makan siang, tanpa aba-aba mengisi kekosongan di samping Sakura.

"kenapa hari ini kau mengabaikan ku?" tanya Naruto.

mendengar itu Ino dan Tenten segera membuang muka karena mereka berdua yakin pembicaraan selanjutnya akan bersifat privat sekali jadi satu-satunya jalan adalah bertingkah pura-pura tidak dengar.

"bukan kah aku selalu begitu?" Sakura yang balik bertanya membuat Naruto heran dan mengerutkan keningnya, sejak kapan Sakura mengabaikanya setiap hari? Sakura memang galak, kadang-kadang ucapannya menyakitkan dan terlalu sarkas tapi tidak pernah mendiaminya tanpa alasan lebih dari ini kecuali memang sedang datang bulan dan karena mereka sudah bersama dalam waktu yang lama terkadang Sakura sudah memperingatkannya bahwa ini masa periodenya jadi Sakura mungkin akan memperlakukannya berbeda. tapi hari ini, gadis ini tidak memperingatinya sama sekali.

"mana mungkin, kau selalu perduli pada ku." Naruto bersungut-sungut kemudian mulai menyantap makan siangnya sembari melirik makan siang Sakura yang nampak nya belum di sentuh sama sekali.

"kau tidak makan?"

"tidak mau."

"kenapa? kentang panggang kan favorit mu. lihat, pasti obaa-chan memberimu lebih lagi ya?" Naruto menunjuk dengan dagunya pada kentang panggang di piring milik Sakura yqng memang memiliki kentang lebih banyak dari porsi milik nya, obaa-chan penjaga kantin itu sudah tau kalau Sakura menyukai kentang panggang buatannya jadi beliau selalu melebihkan untuk Sakura dan gadis ini tidak akan pernah menyisakannya barang sedikitpun diatas piring bahkan dalam dietnya sekalipun.

"iya tapi aku tidak mau." jawab Sakura segera. itu makin membuat Naruto heran, pasti ada sesuatu yang terjadi.

"seseorang mengatakan hal buruk pada mu ya?" mendengar itu membuat Sakura terdiam, dia menoleh dan mendapati Naruto memandangnya dengan raut wajah kesal.

"aku sudah bilang padamu jangan perdulikan itu, kau tidak pernah mengabaikan ku jadi jangan berpikir bahwa kau menyakiti ku selama ini, kau tidak perlu menahan diri untuk tidak memakan makanan kesukaan mu hanya karena mereka berpikir kau rakus atau gemuk, mereka hanya iri karena meskipun kau makan banyak, badan mu tetap bagus. sudahlah cepat dimakan saja."

Naruto menyeret piring Sakura lebih dekat dan menyuapinya dengan paksa hingga gadis itu membuk mulutnya.

Ino dan Tenten yang melihat itu hanya mampu menunduk malu sebab yang seperti ini terlalu romantis menurut mereka yang masih melajang sampai sekarang.

.
.
.

pulang sekolah, akhirnya Naruto tau penyebab Sakura mendiaminya, semua sesuai dugaan nya. Seseorang berkata buruk pada Sakura dan menuduh Sakura tak benar-benar mencintai Naruto dan hanya ingin memanfaatkan nya sebab Naruto selalu menurutinya, selain itu sekelompok gadis itu juga mengatakan bahwa sakura sangat gemuk, itu karena sikap rakusnya yang buruk, itu lah mengapa Sakura putuskan untuk berdiet ketat mulai sekarang tapi gagal karena Naruto memaksanya makan siang.

Alhasil, sebab Naruto tau siapa pelaku bully itu, balas dendam nya dengan cara mudah saja, yaitu dengan cara Naruto tak henti-hentinya memuji Sakura dan selalu menggengam tangannya, berkata betapa beruntungnya dia memiliki kekasih sangat perhatian seperti Sakura, Naruto benar-benar ingin meunjukan bahwa Sakura tidak mengabaikannya dan tidak melakukan hal kejam dengan menerima cintanya hanya karena kasihan, karena buktinya Sakura perduli padanya hanya saja gadis ini masih terlalu cuek untuk menunjukkannya secara terbuka tapi terlepas dari itu Naruto sangat yakin bahwa Sakura benar-benar mencintainya. kalau belum hari ini, mungkin suatu hari nanti.

.

.

.

.
END
.

.

.
.

A to Z (Narusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang