end

4.7K 400 59
                                    

Gaes ini panjang banget, sampe 3k kata, moga gak bosen :(

Azzilia, Diva dan juga Nesha sedang berkutat di apartemen untuk membuat perayaan ulang tahun Delvin. Ketiga gadis itu sibuk menghias ruangan, sesekali berlari ke dapur untuk memeriksa masakan mereka. Hari ini memang tepat Delvin berusia sembilan belas tahun, Azzilia tak bisa membiarkan hari ini berlalu begitu saja.

     "Gue penasaran deh, itu kue ulang tahun nya enak nggak?" tanya Nesha, gadis itu memperhatikan kue ulang tahun yang bertuliskan 'H. B'Day King'.

     "Enak dong, kan spesial buat suami gue," sahut Azzilia, gadis itu sedikit mendelik kearah Nesha, pacar Danish itu sudah meremehkan kemampuannya.

     "Gak percaya, soalnya tadi pas lagi buat itu berantakan banget, kek gak enak," masih dengan santainya Nesha bicara demikian, padahal Azzilia sudah menatap tajam seakan keluar leser dari matanya, Diva geleng-geleng kepala dan melangkahkan kakinya pergi dari sana, Diva tau sebentar lagi akan ada teriakan dari salahsatu gadis itu.

     BRAK!

     "Anjir lo ngeremehin kemampuan gue?!"

     Nesha menatap penuh kejut pada Azzilia, "Apaan sih lo? Ngagetin gue tau gak?!"

     "Lomacem-macem ya sama gue! Sini lo!"

     Nesha menghindar saat Azzilia hendak menggapai lengannya, Nesha sedikit bingung, Azzilia ngamuk begitu alasannya kenapa? "Lo ngapain sih, Azil? Ngapa lo ngamuk sama gue?"

     "Sini lo njir! Lo tuh ngeremehin gue!" Azzilia masih mencoba mengejar Nesha, memang ya, sifat kedua gadis itu sama, dan dengan bodohnya Nesha malah meraup terigu dimeja dan dilempar pada Azzilia.

     "Remehin apa sih anjirr? Nasi kali diremehin."

     Kejar kejaran didapur itu semakin ribut, Diva yang berada diruang tengah sedang menata balon balon, mengernyitkan dahinya. Didapur sangat berisik, pelan pelan Diva melangkah lagi kesana, namun— "Astagfirullah! Kalian ini kenapa sih?!"

     Dapur berantakan, terigu dimana mana, semua jadi putih karena terigu, tak terkecuali kedua sahabatnya yang kini terduduk di lantai, keduanya sangat berantakan dan kotor. Diva menjerit beberapa detik kemudian, "Kayak bocah kalian! Pekerjaan kita jadi makin banyak dong kalo gini!"

     Namun yang membuat Diva heran, Azzilia dan Nesha justru malah tertawa terbahak, bahkan Nesha sampai berguling dan membuat rambutnya ikut kotor dari lantai penuh terigu itu, "Ngambeknya lucu njir!" Nesha menepuk dadanya.

     "Diva, lo lucu iihh," Azzilia meraup terigu dilantai dan melempar itu pada Diva, terlambat saat gadis itu sudah melotot sambil menghindar, "jangan main-main terus! Ini kan dapur lo Zil, ngapa sih lo? Lo kebawa bobroknya si Nesha nih! Nesha, cepet berdiri, kita bersihin ini, se.ka.rang!"

     Nesha menggeleng cepat, "Masa kita doang?"

     "Nggak lah! Kita beresin ini bertiga!"

     Azzilia masih dengan tawanya, gadis itu mengusap ujung matanya yang mengeluarkan air mata, "Seru banget sih bareng kalian."

♔ ♔ ♔

     "Mereka masih dimana sih?" tanya Azzilia, kini ketiga gadis itu sudah berpakaian rapi, sudah mandi dan berdandan seadanya. Diva dan Nesha kebetulan memakai baju Azzilia, mereka berdua kan tidak bawa baju ganti tadi.

     "Udah menuju kesini kok, kita siap siap aja pecahin balon ini nanti," jawab Diva.

     "Uuhh, gue gak sabar deh!" sahut Nesha.

     Tiba-tiba pintu terdengar dibuka, ketiga gadis itu sudah siap dengan jarum juga balon ditangan mereka, rencananya saat Delvin dan kedua teman mereka itu datang, balon itu akan meletus dan mengagetkan ketiga para pejantan itu, terutama Delvin.

ILY KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang