☽King

40.6K 1.7K 252
                                    

Gadis bernama AZZILIA FERESA ARKANU , baru saja di sebut sebagai juara umum kedua Olimpiade Fisika antar SMA.

Senyum gadis itu tak lepas dari wajahnya sejak pengumuman pemenang. Azzilia atau biasa dipanggil Azil itu sangat bersyukur meskipun memenangkan juara kedua.

"Dan berilah tepuk tangan untuk juara pertama, DELVIN ARTHAS DERWANTO dari SMA Dharma"

Azil menerawang, merasa familiar dengan nama yang baru saja di sebutkan. Dan Azil menemukan cowok berperawakan tinggi berdiri di sampingnya,bahkan tinggi Azil hanya sampai dada laki laki itu.

"Beri tepuk tangan lagi untuk ketiga pemenang kita!"

Suara tepuk tangan sangat riuh, Azil kembali menatap ke depan, memberikan senyum andalannya.

Sampai acara tersebut selesai, serta piala dan piagam sudah berada ditangan pemenang, Azil masih betah dengan senyuman nya.

Kini Azil sedang berdiri di parkiran, menunggu Pak Bima selaku wakasek yang mengurus segala sesuatu tentang Olimpiade. Azil akan di antar ke sekolah lagi untuk mengambil ransel nya.

"ih Pak Bima mana sih, gak tau apa gue dah pengel nih berdiri terus dari tadi" gerutu gadis itu.

Sampai matanya menangkap sosok laki laki yang baru saja keluar gedung, yang tak lain adalah Delvin, si pemenang pertama Olimpiade.

Delvin menerawang ke sekeliling, seperti mencari seseorang. Sampai pandangannya bertubrukan dengan Azil. Gadis itu buru buru memalingkan wajahnya.

"Oy! Juara dua!"

Hah?

Azil menatap Delvin lagi, cowok itu masih disana menatap nya.

"lo panggil gue?" tanya Azil sambil menunjuk diri sendiri.

"iya, sini lo"

Azil berdehem, lalu melangkah perlahan ke arah Delvin. Dari dekat, Azil mendapati bahwa Delvin mempunyai kulit yang putih bersih, seperti seorang gadis yang rutin maskeran.

"ini punya lo kan?" Delvin mengangkat sebuah ponsel dengan casing bergambar tokoh kartun berwarna biru dari Jepang.

Mata gadis itu membola, secara refleks dia membuka tas selempang miliknya dan memeriksa ponsel, dan ternyata tak ada disana. 

Tentu saja tidak ada, kan ada di depan, ditangan Delvin.

"nih, gue nemu di toilet, deket westafel, sorry tadi gue buka galeri sama notes ponsel lo"

Gadis itu bergidik malu, galeri nya penuh dengan poto selca miliknya yang tak pantas dilihat, pasalnya, Azil suka poto poto tidak jelas jika sedang bosan. Dan notes, tentu itu lebih memalukan, banyak catatan bulanan dan kalimat kalimat yang dia tulis secara tak sengaja saat sedang marah atau kesal dengan keluarganya atau dengan siapapun itu, yaaa.. Sejenis curhat mungkin. Sebagai contoh;

-Mama! Jangan suka cerita sama tetangga tentang aku yang jarang mandi dong! Kan gadis nya mama yang cantik ini jadi malu! :(

-gue rela, dia ambil gebetan beserta nilai bagus gue, asal jangan ambil kecantikan gue aja. (jari tengah!)

ILY KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang