Nenek sejak tadi terus memanggil nama Azzilia, wanita tua itu sakit tiga bulan belakangan, dan sejak enam bulan terakhir Nenek tampaknya sudah menyadari dosanya pada cucu angkatnya itu. Azzilia memang tampaknya masih belum memaafkannya, memang siapa yang akan memaafkan dosa nenek tua itu yang sudah keterlaluan melakukan hal jahat?
Sebenarnya Azzilia juga sering datang kerumah Arkan, hanya sekedar silaturahmi dan mengingat jika kedua orang itu adalah bagian dari orang yang berperan penting dalam hidupnya. Azzilia juga masih punya kesadaran, dia tak akan tumbuh besar dan sehat seperti sekarang jika bukan karena jasa orang tua angkatnya itu.
Kembali pada keadaan terkini, Nenek masih terus bergumam pelan dalam tidurnya, nama Azzilia masih terus terucap oleh bibirnya yang kini pucat. Arkan dan Katya sudah membujuk Nenek agar Ibu mereka itu mau dibawa ke rumah sakit lagi, tapi tetap menolak.
"Panggilin Azzilia… "
Katya menatap Arkan sendu, "Kita gak bisa telfon Azil, dia sibuk kuliah."
Tiba-tiba bel rumah bunyi, Katya cepat bangkit dan berlari menuju pintu. Ternyata tamu itu anaknya sendiri, anak yang sejak tadi berputar dipikirannya, "Azil? Kamu datang nak?"
Azzilia tersenyum kecil, "Aku cuma mau kasih ini ke Mama, ini kue buatan aku minggu ini."
Azzilia memberikan satu kantung kecil berisi kue tart yang dia buat kemarin, "Ayo masuk dulu Nak, Nenek mau ketemu sama kamu."
Raut wajah Azzilia keruh saat Katya menyebut Nenek, Azzilia masih tak terima entah kenapa, perlakuan Nenek masih melekat dipikirannya, "Maaf Ma aku gak bisa. Walau sebenarnya aku gak mau jadi pendendam, tapi ternyata aku lebih dari orang yang sangat pembenci, aku gak mau."
"Tapi Zil—"
"Aku akan datang lagi kapan-kapan."
Azzilia berbalik begitu saja, Katya menatap kecewa pada anaknya itu, padahal Nenek sedang benar-benar ingin bertemu dengan anak itu.
Azzilia sendiri bergegas pergi, dia datang sendiri dengan mobil Delvin. Namun saat hendak masuk dalam mobil, Azzilia melihat mobil lain mendekat, ternyata Abgi dan Kanya.
"Cepetan keluar lo! Katanya pengen pulang, sana pulang!"
Azzilia menatap Abgi datar, sampai kemudian mata mereka bertemu, Azzilia mencoba ramah dan memberikan senyumannya, "Apa kabar Abgi?"
"Gak baik, lagi stress."
"Azil!" panggil Kanya tiba-tiba, adiknya itu tampak mengkhawatirkan, keadaannya sama sekali tak membaik.
"Ngapain lo panggil panggil dia? Sana masuk rumah, katanya pengen pulang!" sentak Abgi, Kanya hanya terlihat menunduk.
"Abgi, jangan kasar-kasar sama Kanya, kasihan."
Setelah mengatakan itu, Azzilia tanpa ragu lagi masuk kedalam mobilnya dan melesat pergi. Untuk apa dia lebih peduli lagi, dari dulu dia sudah peduli namun tak dihargai, jadi untuk sekarang, Kanya hanya bisa menikmati kehidupan barunya.
Selesai memakai seatbelt, Azzilia membuka ponselnya yang sedari tadi berbunyi, telfon dari sang suaminya yang akhir-akhir ini bawel.
"Kamu kemanaa?! Kenapa suka banget ngilang sih? Mana pake mobil aku lagi, aku 'kan udah bilang, kamu jangan kemana-mana nanti kalo debay nya kenapa-napa gimana? Ingat ya kita kerja keras banget lho buat debaynya, kamu tuh ya!" Azzilia senyum tertahan, Delvin sangat protektif padanya semenjak Dokter bilang jika dia tengah hamil minggu ketiga.
Delvin sangat bawel akhir-akhir ini, dan juga manja.
"Iya ini mau pulang," balas Azzilia. Wanita itu menghidupkan mesin mobilnya.
"Yaudah aku tutup telfonnya, dijalan hati-hati. Eh, jangan lupa beli pecel yang didepan komplek ya, sayang, aku kepengen."
Azzilia terkekeh, "Iya nanti aku mampir beli."
"Okey, pelan-pelan aja dijalannya ya, hati-hati. Love you."
"Iyaa, Vin.... "
"Lho, love you too nya mana?" rengek Delvin, membuat Azzilia tertawa.
"Iya iyaa jangan ngerengek dong," Azzilia gemas pada Delvin, suaminya itu jadi sering merengek jika menginginkan sesuatu.
Seperti dua hari yang lalu, Delvin ngotot ingin dibuatkan bolu kukus buatan Azzilia. Azzilia yang sedang sibuk membuat rendang malah dicuekin karena Delvin kesal padanya. Kata Dena dan juga Laras, mungkin Delvin sedang mengidam karena Azzilia hamil. Disana Azzilia malah tertawa terbahak-bahak, mengingat betapa lucunya Delvin akhir-akhir ini.
"Iyaudah manaaa, yang?" tagih Delvin tak sabar.
"Love you too."
__________________
Ada yang mau ditanyain ke Delvin yang bentar lagi jadi papa muda?
Azzilia katanya pengen tau resep makanan yang lagi viral, bisa kasih tau dia ga? Atau mau nanya apa gitu sama dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY KING
Teen Fiction[End] "Guling gue kok gede banget" "Eungh.. diem, jangan gerak gerak " ☽☽☽ Menurut Azzilia, hidupnya sangat sial, pelik, dan menyedihkan. Dimanfaatkan temannya, dikekang orang tua, dan sekarang, terikat dengan cowok tampan. Bukankah bagus jika cowo...