13☔

22.6K 1.9K 163
                                    

S
E
N
J
A
G
A

Dirga tau Senja menerima perjodohan ini karena terpaksa. Dirga juga tau Senja tidak mencintainya. Begitupun dengan dirinya. Tapi, apa salahnya menghargai status yang Dirga miliki yang kini menjadi 'suami sah' dari seorang Atica Senjana. Menghargai paling utama. Soal mencintai bisa diatur dengan seiringnya waktu.

"Duduk disitu," titah Dirga pada Senja tanpa ekspresi.

Senja duduk berhadapan dengan Dirga sambil mendumel dalam hati. "Tadi aja sayang-sayangan. Sekarang udah cuek aja. Dasar suami bunglon!"

Dirga bersekedap dada. Menatap Senja dengan sorot mentajam. "Jelasin sekarang," ujar Dirga.

"Jelasin ya-yang mana?"

"Gak usah pura-pura bodoh."

Senja menghela nafas berat. "Tadi gue pergi sama Raja-"

"Raja? Ngapain?" tanya Dirga tak suka, membuat Senja berdecak sebal.

"Ck, diem dulu. Gue mau jelasin biar lo gak salah paham, Dirga,"

"Oke, lanjutin," balas Dirga, akan menyimak dengan baik apa yang Senja jelaskan.

Mengambil nafas dalam-dalam. "Tadi pas gue bangun tidur, Raja telpon. Minta bantuan gue buat cari cincin buat lamaran dia sama Bulan. Gue 'kan cewek jadi tau insting yang cewek lain suka. Abis itu ke gedung liat persiapan buat lamaran Bulan disana. Udah selesai langsung pulang," jelas Senja.

"Yakin cuma itu doang?" Dirga menaikan satu alisnya.

"Sempet sarapan juga," cicit Senja, tersenyum canggung.

Dirga memejamkan matanya sebentar. Entah kenapa saat Senja menceritakan itu semua, darah Dirga tiba-tiba panas. Respon hatinya tidak terima kalau istrinya jalan dengan laki-laki lain. Walaupun sudah tau alasannya.

Menghela nafas. "Lo tau 'kan sikap lo yang kayak gini salah?"

Senja mengangguk pelan.

"Lo tau kalo sekarang gue suami lo?"

Senja mengangguk lagi.

"Kenapa gak izin dulu sama gue? Palingan nggak bawa hp kalo lo mau keluar rumah. Biar gue gak capek-capek cari lo. Kalo papa Andra nanyain lo sedangkan gue gak tau lo kemana, gimana? Siapa yang disalahin? Gue, Ja."

".... Gue yang dicap gak becus jagain istri kalo lo kenapa-napa," lirih Dirga.

Senja menatap Dirga dengan tatapan bersalah. Hatinya tersentuh saat Dirga mengatakan hal itu.

"Maaf, Ga. Maaf karena gue pergi tanpa izin dari lo," Senja bersalah.

Dirga mendongak. "Gue gak masalah lo pergi sama temen-temen lo. Tapi izin dulu sama gue. Hargai gue sebagai suami,"

"Iya, maaf,"

"Jangan diulangi lagi," ujar Dirga.

"Iyaa,"

"Kalo pergi-pergian harus bawa hp, biar gue tau kabar lo dimana,"

"Iyaa Dirgaaa,"

Dirga berdeham, mencoba menahan kedutan bibirnya. "Jangan pergi sama Raja lagi,"

"Loh, kenapa?" tanya Senja heran.

Dirga menarik nafas dalam-dalam. Lalu berkata. "Guegaksukaguecemburu."

"Hah? Lo ngomong apaan sih?"

Dirga menggeleng cepat. Tidak ada pengulangan. Yang ada Senja tau apa yang tadi ia katakan. Bisa berabe.

SENJAGA | PERJODOHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang