26☔

20.6K 1.6K 99
                                    

S
E
N
J
A
G
A

Hujan lebat tiba-tiba turun membuat Senja yang sedang membuat susu berlari menutup jendela. Ia tiba-tiba cemas dengan Dirga yang belum pulang dari masjid. Hujannya mungkin tidak akan berhenti untuk beberapa jam. Kalo pagi-pagi hujan kayak gini rasanya mau tidur aja sambil makan mie.

Senja mematikan kompor lalu menghubungi Dirga. Beruntungnya ponsel Dirga dibawa.

"Assalamualaikum, Dirga hujannya deras banget aku jemput ya?" ujar Senja pada lawan bicaranya.

"Waalaikumussalam. Gak usah, nanti kamu kena hujan terus sakit. Kalo kamu sakit siapa yang ngurus aku sama yang bisa aku peluk tiap malam?" balas Dirga menggurau.

Senja terkekeh seraya membuang pandangannya, malu. Masih pagi loh ini, Dirga bisa aja bikin anak orang Salting!

"Kamu iih! Aku tanya serius tauk! Aku jemput aja ya? Pake payung yang gede, tenang aja," ujar Senja.

"Iya udah deh. Jangan lupa pake kerudung, gamis panjang, pake jaket yang tebal biar gak kedinginan. Oh iya satu lagi jangan lupa pake kaos kaki sama masker,"

Senja mengkerutkan keningnya heran. "Kenapa sampe segitunya sih? Aku gak alergi hujan loh," ujar Senja membuat Dirga berdeham disana.

"Ehem, disini banyak cowok-cowok sepantaran aku, bapak-bapak juga ada. Aku gak suka kamu jadi bahan perhatian orang-orang," balas Dirga membuat Senja tertawa sepenuhnya.

"Cemburuan banget jadi lakik,"

"Kalo laki-laki udah cinta sama perempuan ya gini. Gak mau terbagi, apalagi berbagi,"

"Hihihi iya-iya Yanga gak mau berbagi. Aku ke sana sekarang, tunggu aku ya,"

"Iya sayang hati-hati."

Sambungan terputus. Senja menggenggam ponsel itu sambil tersenyum-senyum malu. Walaupun Dirga sering memanggilnya sayang, tetap aja rasanya malu. Wajah jadi memerah seperti setan. Et becanda haha.

Senja sudah siap memakai baju yang Dirga sarankan. Tak lupa kaos kaki dan masker untuk menutupi setengah wajahnya.

Mengambil jaket untuk Dirga dan payung. Senja pun mulai berjalan menyusuri trotoar dengan wajah ceria, ditemani hujan dan nyanyian yang Senja sukai.

Wana bin eidik
Mahtaga eih?
Fe haga Akbar men kida?
Wana omri kont ahlem fe Youm
Haysh hayate be shakale da
Kol eli fat min el omr fat

Ketika aku digenggamanmu
Apa yang aku butuhkan?
Ada yang lebih penting dari itu?
Aku memimpikan, bila suatu hari
Aku menjalani hidup indah seperti ini
Segala sesuatu biarlah berlalu...

⚪⚪⚪

Senja mengedarkan pandangannya mencari Dirga. Lalu ada satu orang yang melambaikan tangannya dan bisa ditebak pasti itu Dirga. Senja menghampiri Dirga lalu menyerahkan jaket padanya.

SENJAGA | PERJODOHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang