56☔

13.8K 1.1K 76
                                    

S
E
N
J
A
G
A

Senja mengkerucut sebal saat Dirga pergi duluan ke rumah Safira. Malam ini memang ada pesta kejutan untuk Gio. Senja sudah membayangkan bahwa dirinya akan bergandengan tangan dengan Dirga seperti pasangan yang serasi. Tapi apa ini? Dirga malah pergi duluan.

Ia menaruh parfum kaca dengan kasar. Lalu merampas tas kecilnya saat Annia dan Laura ada didepan pintu kamar.

Sebelum pergi, Senja bercermin memastikan baju yang dikenakannya tidak membentuk postur tubuh. Alias tidak seperti memakai baju tapi telanjang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Okelah. Gue pake apa aja cantik," puji Senja untuk dirinya sendiri. "Astagfirullah, ain ain ain." ujarnya menepuk pipinya, menyadarkan.

Tak lama-lama, Senja dan temannya pergi ke rumah Safira menggunakan mobil. Annia memarkirkan mobilnya. Ternyata tempat ini sudah ramai oleh keluarga Gio dan teman-temannya.

Annia menggandeng tangan Senja. Membuat sang empu menoleh.

"Lo kenapa deh, Ann?" tanya Senja.

"Tau tuh segala pegangan tangan. Emangnya mau nyebrang?" timpal Laura.

"Gue Nerfous. Biasalah anak rumahan kalo ketempat rame jadi gugup berlebihan," ujar Annia nyengir. Senja menggeleng pelan dan langsung menemui Safira. Lalu duduk dimeja bundar yang sudah disediakan.

Acara sebentar lagi dimulai. Senja masih sibuk mencari keberadaan Dirga. Anehnya, cowok itu tidak ada disudut manapun. Senja berdecak sebal.

"Kemana sih suami gue?" gerutu Senja.

"Lagi dijalan kali, Ja. Lo santay aja, nanti juga kesini," ujar Laura menenangkan.

"Coba lo telpon," saran Annia. Senja menyetujuinya. Ia menghubungi Dirga namun tak tersambung.

"Gue kok jadi khawatir ya? Apa dia baik-baik aja?" ujar Senja gelisah.

Baru saja Laura ingin membuka suara, acara dimulai. Semua mata menoleh ke arah gerbang. Di sana ada Gio yang terheran-heran melihat pesta ini. Namun Safira datang memeluknya dan mengatakan sesuatu. Perlahan senyum Gio tercetak seraya memeluk Safira. Kedua pasutri itu naik ke panggung. Safira mengutarakan satu dua kata untuk suami tercinta.

Senja sepertinya tak fokus pada acara yang sedang berlangsung. Ia terus menatap sekeliling dan berusaha menghubungi Dirga. Suaminya itu tak tahu bahwa sekarang Senja khawatir setengah mati.

SENJAGA | PERJODOHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang