ALEXANDRIA

25 8 5
                                    

Lheina Samal, wanita berusia tidak lebih dari 25 tahun, berpenampilan cantik dengan tinggi badan hampir mencapai 170 cm itu berjalan anggun dengan jas dokter yang membuatnya semakin mempesona, langkahnya terhenti di depan pintu berwarna hazel yang masih tertutup dan ia mengetuknya pelan seraya membuka pintu itu dengan hati-hati.

"Assalamualaikum ..." sapanya seraya menyembulkan kepala memandangi seorang wanita yang tingginya hanya 156 cm, berpipi tembam menggemaskan dengan senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya, wanita yang menjadi perbincangan dikalangan para dokter di rumah sakit tempatnya bekerja dan para psikolog kelas dunia karena kecerdasannya serta parasnya yang cantik juga imut ini masih berusia 22 tahun namun telah berhasil menyabet gelar S2 Psikologi yang kemudian menjadi psikolog muda dengan metode penyembuhan pada pasien yang unik di rumah sakit berskala internasional di Alexandria ini.

"Walaikumsalam, Lheina ...," balas wanita imut dan berhijab ini pada sahabatnya ini dengan senyum yang merekah diwajahnya.

"Sekarang tanggal 1 September, hari lahirmu."

"Benarkah?" matanya membulat sempurna.

"Karamel, ayolah bagaimana mungkin sikapmu itu tidak semanis namamu, huh?" cerocos Lheina membuat wanita yang dipanggilnya dengan Karamel itu tergelak.

"Aku sedang puasa."

"Jadi aku harus makan siang sendiri hari ini?" sungutnya.

"Bagaimana dengan makan malam? Makan malam di restoran seafood yang enak itu, bagaimana?" tawar Karamel yang langsung disambut dengan suka cita oleh Lheina.

"Aku akan mengabari Bilal kalau begitu."

"Okay ..."

Selepas Lheina berlalu dari ruangan Karamel, pintu kembali diketuk namun kali ini bukan lagi Lheina melainkan pasiennya yang sudah hampir dua bulan Karamel tangani karena mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan pasiennya ini membenci keluarganya terutama Ibunya. Pasiennya ini bukanlah warga negara Mesir, Eropa atau dari negara-negara disekitar Mesir. Gadis ini datang dari negeri yang jauh, negeri tempat para boyband, girlband dan drama-drama dengan cerita menarik yang mendunia, Korea Selatan.

"Good Morning, how are you today?"

"Ini masih pagi," jawabnya tidak bersahabat.

"Ah, ya. Aku lupa kalau ini baru jam sembilan pagi," balas Karamel dengan seulas senyum sama sekali tidak terganggu dengan sikap pasiennya yang tidak ramah.

"Aku benar-benar bosan ..." keluh gadis ini pada Karamel.

"Apa saranmu hari ini agar kau tidak merasa bosan?"

"Jalan-jalan keluar dari Alexandria."

"Hah?"

"Temani aku makan siang di luar Alexandria, aku ingin jalan-jalan ke Kairo."

"Hmmm ... aku sedang berpuasa tapi, aku akan tetap menemanimu, Eun Ju eonni"

"Kau sangat tidak seru!" rajuk gadis yang lebih tua tiga tahun dari Karamel ini dengan wajah cemberut.

"Aku akan tetap menemanimu, kau tetap bisa menikmati jalan-jalan juga acara makan siangmu, bagaimana?" tawar Karamel dengan nada membujuk dan Eun Ju terlihat sedang menimbang-nimbang.

"Baiklah," akhirnya setuju dengan tawaran Karamel.

"Aku punya syarat lainnya yang harus kau penuhi, bagaimana?"

"Kau menyebalkan," desisnya sinis tetapi tidak punya pilihan lain selain menyetujui syarat dari Karamel.

Setelah memenuhi syarat dari Karamel untuk menelepon ayah dan ibunya yang merupakan bagian dari terapinya, kini Eun Ju dan Karamel sedang bertolak menuju Kairo dengan mobil pribadi Eun Ju lengkap dengan sopir pribadinya.

KaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang