Part 1 : ARSENO RAVINDRA

463 111 112
                                    

Happy reading 🎉🎉

🍁🍁🍁

Everything will be alright

*****

Pagi yang cerah seorang gadis cantik menggeliat dalam tidurnya, perlahan mata indah itu terbuka menandakan pemiliknya telah bangun.

Menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 05:00. Ia segera bangun untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim.

Setelah beberapa menit iapun bersiap-siap untuk memakai seragam sekolah nya dan turun untuk sarapan bersama keluarganya. Itulah rutinitasnya setiap pagi.

"Pagi semuanya" sapa ceria gadis cantik dan menggemaskan itu mendekati meja makan. Kaila Sherly Sifabella atau Kaila.

"Pagi sayang" jawab kedua orang tua Kaila. Saddam dan Zanna.

"Pagi princess" jawab Kakak kaila dengan tersenyum lembut. Kaivan Sakya Shankara.

Kaila tersenyum dan duduk disamping Kaivan memulai sarapan dengan sedikit perbincangan hangat.

"Aku udah selesai, aku berangkat bunda ayah" pamit Kaila kepada kedua orang tuanya dengan menyalim tangan keduanya.

"Hati-hati yah sayang jaga diri kamu, di sekolah jangan terlalu capek" ucap bunda perhatian mengelus rambut Kaila dengan sayang.

Kaila tersenyum tau betul ke khawatiran bunda nya.

"Iya bun, pasti kok" jawabnya dengan semangat membuat mereka ikut tersenyum dan berharap semoga mereka bisa tetap seperti ini.

"Aku juga pamit" pamit Kaivan.

"Jaga adik kamu boy" nasehat Saddam kepada putranya.

Menganggukkan kepala Kaivan menarik lembut tangan Kaila menuju garasi untuk berangkat bersama kesekolah.

*****

Mobil hitam memasuki area sekolah menuju parkiran. SMA Darmawangsa salah satu sekolah terkenal di kota Bandung.

Seorang pemuda tampan keluar dari mobil di ikuti dengan teriakan histeris siswi yang sedang lewat. Pemuda berwajah tampan itu kemudian mengitari mobil dan membukakan pintu lainnya untuk seorang gadis imut.

Kaila tersenyum melihat perlakuan Kaivan kepadanya rasanya ia ingin seperti ini hingga seterusnya. Semoga saja.

"Abang gak perlu kayak gini, aku bisa sendiri loh" kata Kaila cemberut tapi dalam hatinya sangat senang.

"Gak papa semua khusus buat kamu" balas Kaivan lembut mengelus kepala Kaila yang sudah berdiri di hadapannya.

"Iya deh terserah Abang aja" ucap Kaila dengan muka judesnya tetapi malah terlihat menggemaskan Dimata Kaivan.

Kaivan yang melihat itu langsung saja memeluk Kaila tak tahan dengan ekspresi adik kesayangannya itu padahal mereka masih di tempat parkiran hingga menjadi pusat perhatian memperlihatkan bagaimana perlakuan Kaivan kepada Kaila yang saling sayang.

"Kamu masuk kelas sana mau aku antar atau sendiri aja?" tanya Kaivan setelah melepaskan pelukannya.

Kaila tersenyum cerah "Aku sendiri aja tapi aku titip salam yah buat kak Arsen bilangin salam cinta dari Kaila hehehe" ucap Kaila sambil cengengesan dan berlari meninggalkan Kaivan yang masih tersenyum kearahnya.

Perlahan senyum Kaivan pudar berganti dengan wajah datar. Itulah Kaivan hanya hangat terhadap keluarganya.

Pandangannya beralih kearah segerombolan laki-laki yang berjalan kearahnya, tatapan terpaku pada salah satu dari mereka pemuda tampan dan irit bicara Arseno Ravindra, sahabatnya. Yups mereka semua adalah teman Kaivan.

"Dapat salam dari adek gue" kata Kaivan ketika mereka telah berhadapan.

Yang di tatap hanya menghendikkan bahunya acuh membuat Kaivan hanya menghela nafas berat.

Kaila menyukai teman nya ini tapi Arseno sendiri tidak menyukai adiknya dan ia tidak bisa memaksakan hal itu.

"Lo kenapa sih cuek amat sama baby Kaila" kata Vero heran kepada temannya ini.

"Iya sok-sokan cuek, awas aja nanti nyesel lo, kan gak elit tuh cowok beku jadi sadboy" celetuk Gibran yang kesal dengan sifat Arsen. Mengundang tawa temannya yang lain.

"Perasaan gak bisa dipaksa" sanggah Arsen singkat dan meninggalkan mereka menuju kelas.

"Cih gengsi" guman Nevan berdecih. Kemudian ikut menyusul ke kelas.

"Tunggu elah" susul Gibran dan Vero meninggalkan Kaivan sendiri.

Kaivan menatap Arsen yang mulai jauh itu dengan pandangan kosong. Ia tidak bisa membayangkan keadaan adiknya yang terlihat lemah karena selalu di acuhkan oleh Arsen namun Kaila tetap tersenyum seolah baik-baik saja dan Kaivan tidak suka itu.

Apalagi Keadaan Kaila yang membuat nya dilanda rasa takut dan khawatir terus menerus. Tidak ada yang tahu apa yang ia alami tidak mengatakan kepada siapapun.

Semoga Arsen bisa menerima adiknya suatu saat nanti -doanya dalam hati. Apapun demi kebahagiaan adiknya.

*****























🍁🍁🍁

GIMANA MENURUT KALIAN?

LANJUT GAK?

Jangan lupa vote yah :)

643 words

👉👈

.

.

.



___Thia09___

Sampai Menutup Mata (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang