Part 2 : BABY KAI

326 102 92
                                    

Happy reading 🎉🎉

🍁🍁🍁

Hargai selagi masih ada

*****

Kelas 11 MIPA 1 dalam keadaan gaduh karena jam kosong. Bagaimana tidak mereka semua bertingkah aneh ada yang menyanyi di atas meja, bermain gitar dengan sapu, dan ada pula yang berdandan.

Berbeda dengan seorang gadis yang sedang memperhatikan sahabatnya yang tersenyum tidak jelas, enatah apa yang dia pikirkan.

"Kaila lo ngapai senyum-senyum gitu" tanya Zelline heran dengan tingkah sahabatnya itu.

Kaila masih saja tersenyum mengingat betapa tampannya seorang Arseno. Ahh dia tidak sabar ingin bertemu dengan sang pemilik nama..

"Aku lagi mikirin Arsen di masa depan" jawab Kaila tersenyum cerah menatap Zelline.

"Arsen mulu pikiran lo" jengah Zelline setiap hari Kaila hanya memikirkan Arsen di manusia tak berperasaan membuat nya ingin mencekik leher pemuda tampan itu.

"Mau gimana lagi kalau udah cinta ya gituh" binar mata Kaila sangat cerah jika membahas Arsen.

"Tapi dia gak mikirin lo, sadar diri kai dia udah nyakitin lo terus, cih benci gue sama si arsetan itu" sarkas Zelline tanpa sadar membuat binar mata indah Kaila meredup.

Zelline yang seakan sadar dengan ucapannya langsung melihat Kaila yang menatapnya sendu tapi tetap tersenyum.

"Aku tau" ucap Kaila lesu membuat Zelline menyesal dengan mulutnya yang asal ceplos.

"Maaf Kaila gue gak maksud ngomong gitu tadi" kata Zelline merasa bersalah.

"Zelline gak salah kok, tapi aku cuma bisa mikirin kak Arsen karena buat milikin dia kayaknya gak bisa" kata Kaila berusaha tetap tersenyum di depan Zelline. Ia tidak mau terlihat rapuh tapi memang itu kenyataannya.

"Jangan senyum gitu gue gak suka" Zelline benci melihat senyum Kaila seperti itu seolah baik-baik saja namun ia tahu sahabat nya tengah menyimpan kesedihan.

"Gak papa Zelline, udah itu bentar lagi guru masuk ayo fokus kedepan" ucap Kaila berusaha mengalihkan pembicaraan membuat Zelline hanya mengangguk pasrah.

Kaila tahu Arsen tidak menyukai selama hampir 2 tahun menyukai seorang Arseno membuat ia tahu semua tentang pemuda itu termasuk perasaan Arsen terhadapnya, sudah sangat jelas.

Kaila tahu batasan, kapan perasaan itu akan berhenti dan berbalik ke arah yang lain tapi ini belum waktunya. Kaila masih ingin menikmati perasaannya sebelum rasa itu mati bersama tubuhnya.

Kaila tetap mencintai Arseno bukan obsesi tetapi ia percaya bahwa suatu saat nanti cinta nya akan terbalas dan semoga hal itu terjadi ketika ia masih ada di dunia ini

*****

Bel istirahat berbunyi membuat siswa-siswi keluar entah itu ke kantin atau perpus atau ketempat lainnya.

"Kaila ayok ke kantin" ajak Zelline

"Yaudah ayokk" dengan semangat Kaila menarik tangan Zelline yang terlihat pasrah.

Sesampainya di sana mereka mengedarkan pandangan mencari bangku yang kosong, namun nihil kecuali yang tempati abangnya. Senyum Kaila mereka sempurna melihat kehadiran Arsen disana.

"Ayok Zelline kita ke tempat Abang aku aja" ajak Kaila dengan semangat.

Dengan agak ragu Zelline mengangguk "Lo duluan aja ke sana biar gue pesenin dulu, punya lo kayak biasa kan" ucap Zelline yang langsung di angguki Kaila.

Sampai Menutup Mata (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang