Note: This is just a fanfic of the Genshin Impact character created by Mihoyo. and once again this is just a fantasy, the photo listed here belongs to the artist who made it (not me) I took it from pinterest. so much.
-althera
ᯏ⩇⩇ᯟᯤᯏ⩇⩇ᯟᯤᯏ⩇⩇ᯟ
Dragonspine, kata orang Monstadt tempat ini merupakan salah satu keajaiban di Teyvat. karena dengan cuaca seperti itu, Dragonspine berdiri dengan lantang menerjang panas dengan dingin yang mematikan.Namun berbeda dariku, kematian merupakan tempat berpulang ku. rumah yang kurindukan, alam yang indah bagi seorang yang mempunyai penyakit mematikan ini.
Ah, angin dingin yang sangat menusuk, membelai wajahku dengan lembut hingga membuat hidung ku mengeluarkan cairan merah. astaga, Dragonspine membuat ku jatuh cinta hanya dengan sentuhan kecil nya.
Ya, mungkin kalian menganggapku gila. terserah, tapi bayangkan kalau kalian terkena penyakit mematikan seperti penyakit dingin atau penyakit yang tidak ada obatnya dan tersiksa dengan perlahan. bukan kah lebih baik mati dari pada hidup penuh penderitaan?
bagi kalian mungkin tidak, tapi berbeda dengan seorang yatim piatu dan terdampar di negeri asing ini.
"ah Dragonspine, ku harap kau tak keberatan menerima tubuhku yang lelah. biarkan aku tertidur di pelukan mu, Dragonspine ..."
cairan merah mulai membanjiri hidung dan mulutnya, membuat salju yang berada di sekitarnya berubah warna menjadi merah, gadis itu kehilangan keseimbangan dan tergeletak dengan penuh senyuman . jangan lupakan mata sendu yang seolah merindukan kehangatan sebelum ia begini.
"bahkan salju pun enggan memeluk diriku ya, hingga mendatangkan rumput liar untuk menutupi salju yang turun untuk menyelimuti ku perlahan."
"menginginkan sesuatu yang tidak waras kadang membuat orang yang melihatnya seolah merasakan hal itu, nona"
Pria bersurai pirang pucat dan bermata teal cerah mengangkat tubuh kecil gadis itu setelah memakaikan mantel nya, ia membawanya sangat cepat ke dalam tempatnya dan membaringkannya di ranjang.
Dengan sedikit panik, ia berusaha tenang dan meminumkan sebotol ramuan entah apa itu kepada gadis itu. membuatnya menutup mata nya yang indah, wajah gadis itu terlihat sayu dan kedinginan namun tak mengurangi sedikit pun kecantikannya.
ah pakaian nya basah, aku harus menggantinya... tapi sucrose tidak ada disini.. aku terpaksa!
dengan hati hati dan telaten, Albedo mengganti baju milik mu.
Ia terus menunggu sembari mengecek keadaan mu. sampai sampai tak sadar kalau ada anak kecil yang tengah memperhatikannya sembari memakan apel.
"nii-chan, nee-chan itu sangat cantik ya ... sampai nii-chan tak mendengar Klee datang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rubia || albedo x reader
FantasyCold, but comfortable. a gust of wind hit my face which was starting to turn pale from being too cold, don't forget the distinctive color of blood that splattered on his mouth and clothes. "Ah, even the snow doesn't like me, huh.. to send someone d...