kamu merasakan sakit yang luar biasa, berada di alam bawah sadar di ujung kegelapan yang menyelimuti dirimu. kamu menangkup kakimu, merasakan dingin di kulit namun terasa terbakar di dalam tubuhmu.
seseorang, kumohon tolong aku...
batinmu menjerit, berharap seseorang menolongmu. sekilas bayangan Albedo terlintas, meraihmu dengan tangannya yang lembut. Anehnya kau tak bisa menyentuhnya. kamu menangis terdiam.
bayangan tawa teman-temanmu bersama dengan bayangan dirimu terlihat. kamu menatap wajahmu sendiri. melihat kebahagiaan seolah seperti simulasi. kamu melihat bayangan mu sedang menatap dirimu dengan senyuman miringnya.
seolah ia merebut kebahagiaan yang seharusnya kamu miliki.
tiba-tiba bayangan mu membunuh semua teman-temanmu... bahkan Albedo juga terbunuh.
kamu melihat dirimu menghunuskan pedang tepat di jantung Albedo. kamu menjerit berharap semua ini mimpi.
oh Barbatos,, bangunkanlah gadis kecil mu ini dari kegelapan..
kamu menangis pasrah, sepintas cahaya masuk menerangi kegelapanmu..
"....yy, heyy kumohon sadarlah.. kumohon... kamu berjanji untuk hidup sehat bersamaku.."
suara penuh harapan itu menyadarkanmu perlahan, suara yang kamu rindukan, suara milik orang yang kamu sukai tanpa sadar selama ini.
"A-albedo..."
Albedo terkejut dengan kamu yang baru saja siuman, kamu melihat mata teal cerah penuh air mata, hidungnya memerah karena menangis.
"berjanjilah untuk tidak membuatku panik lagi... astaga, aku seperti ... ugh!!"
ucap syukur Albedo sambil memeluk mu, kamu meneteskan air matamu. takut, kamu sangat ketakutan, berharap apa yang kamu liat di alam bawah sadar itu tidak lah menjadi kenyataan.
Saat sedang memeluk Albedo, pintu ruangan mu dibuka oleh seseorang.
"ups, sepertinya kita datang di waktu yang tidak tepat~"
Ugh!!!!!siapa saja tolong sembunyikan wajahku!!!!! , umpatmu dalam hati.
Kaeya, Venti beserta Diluc datang menjenguk mu, namun bukan menjenguk Kaeya malah asik menggodamu yang masih menyembunyikan wajah merah mu di pelukan Albedo.
Jangan tanyakan Diluc dan Venti, mereka berdua sedang menjahit boneka Albedo untuk disantet.
cukup lama kamu mendekap badan Albedo sebagai tameng hingga tak sadar kamu tertidur di pelukannya.
"Ehm, Tuan Kaeya, bisakah Anda berhenti menggodanya?? saya rasa dia sudah tertidur dari Anda datang tadi"
Ucapan Albedo menusuk hati kecil Kaeya, ohohoho... tidak. Albedo tidak peduli tentang hati kecil Kaeya. Albedo hanya peduli tentang mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rubia || albedo x reader
FantasyCold, but comfortable. a gust of wind hit my face which was starting to turn pale from being too cold, don't forget the distinctive color of blood that splattered on his mouth and clothes. "Ah, even the snow doesn't like me, huh.. to send someone d...