baby, don't cry

1.3K 221 75
                                    

Kamu berjalan sendiri menyusuri Kota Monstadt sebelum pindah.

Kamu menyusuri setiap inci bangunan Kota Kebebasan itu. Entah ada rasa apa kamu mulai menghampiri Kedai milik Sara.

Merasa Sara aman diberitahu, kamu menyapa Sara lembut. Ia awalnya hampir berteriak. Namun sudah kau tutup terlebih dahulu.

"Lama tak berjumpa Sara."

Sara terlihat mendapati dirimu yang kembali dengan beberapa perubahan, mulai dari Rambutmu yang tadinya panjang menjadi pendek, kulitmu menjadi sedikit lebih pucat.

"Duduklah Name-san.. aku akan menyiapkan makanan kesukaan mu"

kamu tersenyum mendengarnya. Kamu berbincang cukup lama dengan Sara.

Saat ingin beranjak pulang, Suara bariton Halus terdengar di indra pendengaranmu. Hatimu terasa sedikit nyeri berkatnya.

Kamu menatap Sara yang mengerti dengan keadaanmu.

"Albedo ya.. dia sudah bahagia"

Sara mati matian berusaha menahan tangisnya. Ia memeluk Mu dengan erat, sembari meneteskan air matanya.

"Kumohon ... jangan berbalik"

kamu mengangguk, lagipula .. kamu yang membiarkan Albedo pergi saat sudah lelah.. ditambah dengan terbakarnya rumah penjagaan mu membuat penantian nya terbayar dengan suatu keputusan.

"Sara, apa kau sedang bersama teman mu?? Aku dan Klee ingin memesan makanan untuk Sucrose."

Terbesit rasa tak suka dalam hati Sara namun sebisa mungkin kamu tahan agar tak mencelakai Sucrose, Calon Istri Albedo.

"Ya, tunggulah sebentar. Name, aku akan membuat Albedo sibuk dan Kau pergilah jauh"

Ucapan lirih Sara membuat mu tersenyum dan mengiyakannya.

Saat ada celah, kamu segera lari menuju Katedral untuk berdoa dan segera menuju ke rumah Jean mengambil barang barang mu yang diambil di Rumah Albedo.

sialnya kamu menabrak seorang anak kecil hingga membuat tudung mu terlepas. Namun dengan cepat kamu mengembalikan tudung mu dan memberi ratusan mora kepada Anak kecil itu.

Saat dikira sudah jauh, anak kecil itu memungut barang mu yang jatuh. Albedo yang melihatnya membantu anak kecil itu mengembalikan barang milikmu.

"L-liontin ini... " mata Albedo melebar, ia segera meninggalkan Klee yang menunggu pesanan.

Albedo terus mengejarmu sampai ke Katedral.

namun Albedo tak mendapati mu, karena kamu sudah mencopot jubah mu seolah mengikuti barbara yang ingin menuju ke ruang pribadi.

"Barbara aku ... butuh bantuanmu"

Barbara sudah mengetahui kabar kembalinya dirimu juga mengetahui tentang Albedo. Ia melihat Albedo seperti mencari cari sesuatu.

"ikutlah Suster ini, dia akan membawamu ke tempat pribadiku"

kamu mengangguk dan berterima kasih kepada Barbara. Barbara terlihat menuju Albedo.

"kenapa Kepala Alkemis sampai nyasar ke sini??"

"aku mencari Name, aku yakin dia disini.. aku menemukan Liontin vision milik nya"

Barbara langsung merebut liontin vision milikmu dari tangan Albedo.

"Cukup Tuan Alkemis, aku tak ingin marah marah di depan Lord Barbatos. Lagipula, Name-San sudah tiada.. mungkin ini utusan yang Jean bilang untuk memindahkan barang barang Name-San"

Albedo sedikit sendu.

"Lagi pula Tuan, kau sudah memiliki Calon Istri. Dan jika Name-San kembali, memangnya kau mau mencampakan Sucrose-San??"

Albedo sedikit tercekat terkekeh miring.

"maaf sudah mengganggu mu Barbara"

Albedo dengan langkah berat keluar dari Katedral. Kamu keluar dari persembunyian mu.

"Ah Visionku.. terima kasih barbara.. huftt hampir saja ketauan"

"aku tak mengerti lagi Name-san, Name-San itu anak Yang disayangi oleh Archon Geo. Tetapi kenapa Vision mu Anemo ... ini sungguh membuatku pusing, aku sendiri hampir marah karena menyangka bahwa kamu adalah Anak tersayang Lord Barbatos... namun setelah kembali nya dirimu kesini.. baumu seperti Geo.."

Ucap Barbara panjang Lebar, kamu tersenyum mendengarnya.

"aku akan kembali ke Rumah dan mengambil barangku segera dan pergi dari Monstadt. Aku.. akan tinggal bersama Zhongli di Liyue"

Barbara memicing, "kau ingin pergi dari rumah?? apa Kakak tau??"

Kamu mengangguk. Barbara menghela nafas nya berat, netranya meredup mendengar bahwa saudaranya yang baru pulang akan pergi lagi.

Kamu memeluknya dengan erat, ia sedikit menangis tersengguk.

"Nee... Chan... hiks"

Panggilan itu membuatmu dan juga Barbara khawatir. Mendapati anak kecil berbaju serba merah menatapmu dan Barbara dengan matanya yang sudah mengeluarkan air mata.

kamu jatuh terduduk lemas. Klee berlari dengan cepat dan memeluk dirimu sangat erat.

"NEEE CHANNN HIKS!!"

Gadis itu merengkuh tubuhmu yang sedikit kurus dengan erat, sembari menangis ia mengucapkan bahwa dia sangat merindukannya selama beberapa tahun ini, ia juga menceritakan bahwa ia berpetualang kemana mana.

gadis kecil nan imut itu, sudah berubah menjadi gadis remaja yang aktif dan cantik, orang yang nelihatmu dengan Klee pasti akan berpikir bahwa kau dan Klee adalah ibu dan anak. surai dan tubuhnya terbilang menyerupai dirimu saat remaja.

 surai dan tubuhnya terbilang menyerupai dirimu saat remaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

p.s : klee lebih kecil lagi ya  ... ku ganemu fanart yang seumuran barbara.. jadi pake ini buat illustrasi karena aku males gambar juga :^

"kau nampak cantik sekarang Klee" Ucap mu sembari mengelus pipi chubby nan merah itu.

Klee masih menangis, ia bercerita kenapa ia tak boleh menjengukmu setelah adanya kebakaran itu.

"Klee.. tenangkan dirimu.. kau.. harus rahasiakan pertemuan kita ya.. ini semua demi Albedo.. kau faham sayang??"

Klee terkejut mendengar penuturan mu. Ia tak habis pikir kenapa kau menyembunyikan dirimu dari Nii chan nya.

"t-tapi Albedo Nii Chan-

"Klee.. kalau kau ingin berbicara, mari ketempat yang agak aman. Mari pegang tangan Nee Chan"

Klee mengangguk dan memegang tanganmu yang sedikit dingin.

Beralih menuju Barbara, kamu pamit dengannya, mengucapkan beberapa kata perpisahan.

Rubia || albedo x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang