1. Awal

231 209 179
                                    

Wishlist A&A Guide to Europe :

1. Lulus SMA dengan nilai tertinggi.
2. Kuliah di Eropa (terutama Oxford).
3. Liburan ketempat-tempat bersejarah.
4. Pulang bawa jodoh dari sana👏

Itu adalah tulisan tangan Aiza dan Aisa 3 tahun yang lalu dibelakang tembok gudang SMA Kencana, Jakarta. Sekarang mereka tengah berdiri dan melihat ulang list yang sudah mereka rencanakan.

Di tembok belakang gudang sekolah banyak sekali coret-coretan siswa disini. Ada yang pakai spidol dan pilok, ada yang berbentuk grafiti dan mural. Ada juga yang hanya menempelkan cap telapak tangan dengan cat pewarna. Sekolah tidak melarang, malahan menyediakan alat-alat untuk siswa berekspresi dengan seni. Dinding yang tadinya polos sekarang terlihat lebih hidup.

"Oke, nomor 1 kita centang. Sekarang otw nomor 2." Aiza sangat antusias ketika menconteng wishlist mereka.

"Kelulusan udah, tinggal nunggu perpisahan aja. Tes ujian beasiswa masih beberapa bulan lagi. Gimana kalo kita liburan Ra? " Tanya Aisa.

"Oke deh, sekalian refresing otak. Hmm.... liburan kemana ya enaknya. " 2A nampak sedang berpikir.

Sebelum mereka menyelesaikan obrolan itu, suara speaker dari arah ruang guru terdengar.

"DIBERITAHUKAN, KEPADA AIZA NADHEERA AZ-ZAHRA DARI KELAS XII. IPA 1. HARAP KERUANG BIMBINGAN KONSELING SEKARANG. "

Itu adalah suara Bu Aya, wakil kepala sekolah dibidang kesiswaan.

"SEKALI LAGI, DIBERITAHUKAN KEPADA AIZA NADHEERA AZ-ZAHRA DARI KELAS XII. IPA 1. HARAP KERUANG BIMBINGAN KONSELING SEKARANG. "

Aiza dan Aisa saling pandang, kenapa ruang BK? Pikir mereka berdua tak percaya. Aiza dan ruang BK adalah dua hal yang saling bertolak belakang.

Aiza berbuat apa sampai harus masuk ke ruang keramat itu. Selama bersekolah disini Aiza tidak pernah berbuat masalah,  dan Aiza adalah siswi favorite semua guru disini.

"Aiza? Ruang BK? Kok bisa? " Ekspresi Aisa sangat lucu ketika mengatakan itu.

Aisa adalah gadis manis dengan wajah baby face. Sedangkan Aiza adalah gadis ceria dengan pemikiran yang dewasa.

"Gak tau, ya udah yuk. Biar gak penasaran." Aiza juga tidak tau kenapa ia dipanggil kesana.

Biasanya siswa yang dipanggil kesana adalah siswa yang bermasalah ketika berada disekolah. Padahal Aiza merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

Mereka bergandengan tangan dan berjalan beriringan menuju ruangan yang dianggap keramat oleh siswa disini. Jarak dari gudang keruang BK lumayan jauh, terhalang oleh beberapa ruang kelas X dan kantin lantai 1.

Disepanjang jalan, Aisa tak berhenti bertanya pada Aiza. Aiza sampai pusing sendiri dibuatnya. Karena Aisa memang dasarnya adalah pribadi yang sangat penasaran alias kepo terhadap apapun yang ingin ia tau. Jadi tak heran jika disekolah Aisa mendapat nilai tertinggi kedua saat kelulusan.

Setelah sampai di depan ruang BK Aiza menyuruh sahabatnya itu untuk menunggu di luar saja.

Disetiap koridor depan ruangan ada kursi kayu panjang untuk duduk siswa maupun guru. Dan Aisa menurut, karena ia tidak berani kalau masuk kedalam dan bertemu bu Aya, yang galaknya melebihi kak Ros di kartun Upin&Ipin.

Tok tok tok. Aiza mengetuk pintu ruangan yang sedikit terbuka itu.

"Assalamu'alaikum, bu" Aiza mengucapkan salam sambil meraih gagang pintu.

"Waalaikumsalam, Aiza. Sini duduk nak. " Bu Aya berdiri dan mengambil kursi yang ada disamping meja untuk ditaruh didepan, berhadapan dengan kursinya.

"Terima kasih, bu" Aiza sedikit menunduk sopan dan duduk dikursi berhadapan dengan bu Aya.

Bu Aya hanya tersenyum. Ia terlihat mengambil sesuatu di dalam laci meja dan menyerahkan pada Aiza. Aiza menerimanya dan membaca tulisan yang ada di sampul amplop yang diberikan bu Aya, di ujung amplop terlihat logo Universitas.

Aiza mendongak untuk menatap bu Aya. "Ini apa ya bu?. "

"Undangan beasiswa dari Hamburg University. " Bu Aya terlihat sangat senang, mungkin itu karena Aiza yang mendapatkannya.

Aiza speechless, dia tidak menyangka akan mendapatkan beasiswa secepat ini. Karena ia belum mendaftar sama sekali, ternyata pihak sekolah tau kalau ia sedang mencari beasiswa. Biarpun ini bukan dari Oxford University tapi ia sangat senang.

"Untuk saya bu? " Aiza masih tidak menyangka saja.

Bu Aya tersenyum dan menganggukan kepala. "Iya, ada nama kamu disitu. "

"Alhamdulillah, terimakasih ya bu. " Aiza tidak dapat menahan rasa senangnya, sehingga ia mengucapkan terimakasih sampai berkali-kali.

Bu Aya terkekeh melihatnya, ia juga ikut senang. Karena bagaimanapun Aiza adalah siswi kebanggaan sekolah ini. Selain pintar Aiza juga adalah pribadi yang baik dan menyenangkan. Semua penghuni SMA Kencana tau siapa Aiza.

"Iya, terimakasih juga karena Aiza sudah sering mengharumkan nama SMA Kencana selama bersekolah disini. "

"Itu sudah menjadi kewajiban saya bu. Dan saya senang bisa melakukannya. "

Bu Aya tersenyum untuk yang kesekian kalinya. Bagi murid-murid yang lain bu Aya adalah guru yang galak tapi tidak bagi Aiza. Menurut Aiza bu Aya bukannya galak, beliau hanya terlalu tegas saja. Ia begitu demi kebaikan murid-murid nya. Siswa jika hanya ditegur mereka tidak akan jera dan jika didiamkan akan semakin menjadi.

"Kamu bisa kembali ke kelas sekarang. " Sepertinya bu Aya sangat sibuk, terlihat dari banyaknya tumpukan map di atas meja.

"Terimakasih, permisi bu. Assalamu'alaikum. "

"Waalaikumsalam."

Saat membuka pintu, terlihat Aisa yang sedang berdiri menyender ditiang sekolah sambil menggigiti ujung kuku. Kebiasaan Aisa kalau sedang cemas, ia sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu. Padahal disitu ada kursi tapi ia malah berdiri, memang unik si Aisa ini.

Aiza berjalan ketempat Aisa berdiri, sepertinya Aisa tidak menyadari kehadiran Aiza.

"Sa." Panggil Aiza sambil menepuk bahu Aisa.

"Eh Ra, gimana? Udah selesai? Ada masalah apa? "

"Gak ada masalah kok Sa. " Jawab Aiza dengan tenang.

"Itu apa? " Tanyanya seraya menunjuk amplop putih yang dipegang Aiza. "Bukan surat peringatan kan? " Lanjutnya, dengan sedikit berteriak.

Aiza menyentil gemas kening sahabatnya itu. "Hush..... nething aja. Ya bukanlah. "

"Terus apa dong? "

"Nih lihat sendiri. " Aiza menyodorkan amplop itu tepat didepan muka Aisa.

Dengan segera Aisa membuka segel penutup amplop tersebut. Aisa menjadi orang pertama yang melihat isi dari amplop tersebut, bahkan Aiza saja belum melihatnya. Setelah melihat isinya Aisa langsung memeluk Aiza dengan sangat erat.

"Selamat ya Ra. Huh emang the best sahabatku ini. Jangan lupa makan-makannya ya. "

Aiza terkekeh mendengarnya. "Iya."
Mereka selalu merayakan sesuatu dengan makan bersama.

Aiza membalas pelukannya tak kalah erat. Bahkan sekarang mereka berpelukan sambil melompat-lompat saking senangnya. Beberapa siswa yang melihat mereka nampak biasa saja, karena memang mereka sudah sering melakukannya. Tapi tak ayal itu membuat mereka yang melihat ikut senang, seperti tertular kebahagiaan yang terpancar dari sepasang sahabat itu.

"Wow..... Hamburg." Aisa bergumam dan melepaskan pelukannya.

"Tapi kamu masih mau ikut tes beasiswa Oxford kan? " Matanya memicing menatap Aiza.

"Iya dong. Kan itu planning kita dari awal. " Aiza merangkul bahu Aisa dan pergi menuju ke kelasnya.

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 & 𝙘𝙤𝙢𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖, 𝙨𝙪𝙥𝙖𝙮𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙝𝙚𝙝𝙚💃

GRAVITASI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang