𝘼𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙥𝙤𝙫
"RARAAAA......"
Suara melengking itu mengejutkan Aiza yang sedang jalan santai di taman.
"Astaghfirullah, huft.... bikin kaget aja. "
"Hehe maaf, abisnya aku seneng banget bisa ketemu kamu disini. "
Aiza hanya tersenyum, ia sudah biasa dengan tingkah sahabatnya itu. Padahal baru tidak ketemu satu hari tapi seperti sudah bertahun-tahun saja.
"Waalaikumsalam."
Aisa nyengir "Hehe.... Assalamu'alaikum."
Aiza tersenyum sambil geleng-geleng kepala, sudah biasa.
"Kamu sama siapa kesini?"
"Sama ayah, itu dimobil. " Aisa menunjuk sedan hitam yang parkir di dekat taman.
Aiza hanya mengangguk-anggukan kepalanya, tanda mengerti.
Dia Aisa, sahabat Aiza dari awal MOS sewaktu SMA. Mereka selalu bersama, di sekolah pun selalu sekelas dan duduk sebangku.
Rara adalah nama panggilan Aiza yang hanya boleh diucapkan oleh Aisa, biar spesial katanya. Aiza memanggil aisa dengan nama panggilan Sasa.
Aiza Nadheera Az-zahra dan Aisa Zahira adalah sepasang sahabat yang sering dijuluki si kembar ketemu besar. Karena selain namanya yang hampir sama, tanggal lahir mereka pun sama. Mereka lahir pada tanggal 5 Desember, ditahun yang sama.
"Mau ikut gak?"
"Kemana?"
"Kemana-mana hatiku senang, hehe udah yuk ikut aja. Aku yakin kamu pasti suka. " Aisa menarik aiza menuju mobil yang sudah menunggu mereka sedari tadi.
Aiza membuka pintu mobil bagian belakang, sedangkan Aisa duduk di bangku depan disamping ayahnya.
"Assalamu'alaikum om. " Ucap Aiza setelah menutup pintu mobil.
"Waalaikumsalam, Aiza. " Jawab om Andra sambil menoleh kebelakang.
Andra Wiratama adalah ayah kandung dari Aisa dan ayah kedua bagi Aiza. Andra adalah sosok ayah yang sangat fatherable sekali. Dia sangat menyayangi Aisa dan menganggap Aiza sebagai anaknya juga.
Andra adalah teman baik kedua orang tua Aiza, Andra sudah lama menduda. Tapi ia tidak ada niatan untuk menikah lagi karena ia sangat dan terlalu mencintai almarhumah istrinya.
"Ya udah, ayok yah. " Om andra menginjak pedal gas dan mobil melaju dengan kecepatan sedang dijalan yang lumayan ramai hari ini.
Sepertinya Aisa semangat sekali hari ini, entahlah Aiza akan dibawa kemana sekarang.
"Aku daritadi nyariin kamu loh Ra, kerumah kamu tapi gak ada. Terus kata tante Ara kamu lagi ditaman. " Aisa memulai percakapan.
"Oh ya? Kenapa gak bilang dulu kalo mau kerumah. Supaya gak susah kamu carinya Sa." Ia tak enak hati sebenarnya, apa lagi ada om Andra yang sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya juga ikut mengantar.
Aisa nyengir "Hehe gak apa, biar surprise. Aku pengen buat momen yang banyak sebelum kita sibuk sama dunia perkuliahan."
Aiza tersenyum, ia jadi teringat saat perpisahan kemarin disekolah. Momen senang sekaligus haru karena telah menyelesaikan pendidikan SMA-nya.
Kata orang masa SMA adalah masa paling berharga, karena dimasa-masa itu adalah awal kita beranjak dewasa. Dimana kita masih mencari jati diri dan mengejar cita-cita.
"Iya ya. Gak kerasa udah mau kuliah aja, padahal kayak baru kemarin kita masuk SMA. "
"He'em, masih inget gak waktu awal kita kenal? "
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITASI CINTA
SpiritualIni bukan cerita tentang seorang CEO muda yang jatuh cinta pada seorang gadis biasa. Bukan juga tentang perjodohan anak SMA. Apalagi kisah cinta dalam diam layaknya Fatimah Az-zahra. Ini adalah sebuah kisah GRAVITASI CINTA antara Aiza dan Abqa. Sem...