"Perempuan berpendidikan tinggi bukan untuk menyaingi laki-laki tapi untuk membangun generasi. "
~~~
Hamburg, Jerman.
Setelah melakukan perjalanan panjang yang memakan waktu hampir 18 jam penerbangan dengan satu kali transit, akhirnya Aiza sampai di bandara internasional Hannover.
Iya. Pada akhirnya mungkin memang disinilah takdir Aiza dan kisahnya akan dimulai. Aiza meninggalkan tanah kelahirannya dengan sejuta kenangan. Ia akan memulai hidup baru dengan lingkungan baru dan juga suasana yang baru.
Aiza disini sendiri, benar-benar sendiri. Tidak ada satupun orang yang dikenalnya disini. Hidup dinegara orang hanya bermodalkan tekad dan niat. Jangan lupakan juga do'a ummahnya yang selalu menyertainya.
Aiza menarik kopernya keluar bandara menuju tempat taksi berada. Ia akan pergi menuju asrama yang akan menjadi tempat tinggalnya selama berada disini.
Aiza mengamati pemandangan kota Humberg dari balik kaca jendela taksi yang ia tumpangi. Jalanan terlihat ramai lancar dengan cuaca yang cerah siang ini.
Jarak dari bandara ke asrama tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam saja.
"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. " Aiza meletakkan kopernya diujung ruangan.
"Hmm mulai dari mana ya. " Ia mengamati sekeliling kamarnya yang masih tampak kosong. Hanya ada tempat tidur, nakas kecil disampingnya dan lemari baju. Tidak ada hiasan sama sekali.
Aiza mulai membersihkan kamarnya dan mengeluarkan baju yang ada di dalam koper untuk disusun kedalam lemari. Ia juga meletakkan foto keluarganya diatas nakas. Foto itu diambil saat acara kelulusan Aiza di SMA Kencana.
Di asrama ini sepertinya setiap kamar hanya di isi satu mahasiswa saja. Karena Aiza tidak melihat ada orang lain dikamar ini saat ia datang.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya ia berniat pergi keluar untuk membeli makanan. Terakhir kali Aiza makan adalah saat berada di pesawat dan sekarang Aiza sudah merasa lapar.
Disini tersedia dapur umum tapi untuk saat ini Aiza lebih memilih untuk beli diluar daripada memasak sendiri. Aiza pergi beli makanan sekalian belanja bahan masakan untuk beberapa hari kedepan.
Aiza pergi ke minimarket terdekat dengan berjalan kaki, disini tidak terlalu banyak kendaraan yang lewat. Hanya ada beberapa mobil pribadi dan pesepeda yang sedang berolahraga sore.
Aiza memasuki minimarket dan mengambil troli belanjaan agar lebih mudah nanti membawanya. Sore ini minimarket tidak terlalu ramai, bahkan di kasir tidak ada antrian.
Saat melewati rak-rak kue, Aiza melihat ada kue cokelat disana. Tentu ia tidak akan melewatkannya begitu saja, ia berjongkok untuk memilih kue yang ada label halal nya. Karena kue yang ia cari ada di rak bagian bawah. Setelah menemukan kue yang ia cari, ia pun langsung berdiri tanpa melihat-lihat terlebih dahulu.
DUG!
Sepertinya kepala Aiza membentur sesuatu. Eh ralat ! Bukan sesuatu, tapi dagu seseorang.
"ADUH"
"AW"
Rintih mereka berdua. Aiza mendongak untuk melihat siapa yang barusan berbenturan dengannya. Ternyata seorang pria bertubuh tinggi dengan masker hitam di wajahnya.
"Eh maaf gak sengaja. "
Laki-laki didepannya hanya diam, mungkin tidak mengerti dengan apa yang ia ucapkan. Aiza pun mengubah bahasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITASI CINTA
SpiritualIni bukan cerita tentang seorang CEO muda yang jatuh cinta pada seorang gadis biasa. Bukan juga tentang perjodohan anak SMA. Apalagi kisah cinta dalam diam layaknya Fatimah Az-zahra. Ini adalah sebuah kisah GRAVITASI CINTA antara Aiza dan Abqa. Sem...