7. Bertemu

160 133 96
                                    

Selamat menjelajahi kisah mereka🎉🎉

Di sebuah taman, dibawah pohon beringin yang rindang terlihat seorang gadis tengah duduk dikursi panjang berbahan kayu. Ia duduk seorang diri dengan sesuatu ditangannya.

Tak berselang lama ada seseorang yang juga duduk disamping si gadis. Siang ini cuaca cerah dengan sinar matahari yang cukup terik, cahayanya terasa panas  menyentuh permukaan kursi kayu yang didudukinya.

"Will you be mine?" Tiba-tiba terdengar suara seseorang.

Aiza mendongak untuk melihat siapa yang barusan berbicara. Ternyata seorang pria yang duduk disampingnya. Ia menoleh kesana kemari untuk memastikan apakah pria itu benar berbicara dengannya atau orang lain.

Pria itu melirik kertas yang dipegang Aiza.

"Will you be my girl, Nadheera? "

Nadheera? Batin Aiza bertanya.

Aiza mengernyitkan dahinya "Are you talking to me? "

Pria itu mengangguk dan melirik lagi kertas yang dipegang Aiza. Aiza mengikuti arah pandang pria itu, ternyata dia melihat tulisan yang tertera disana. Nama lengkap Aiza dengan singkatan dibelakangnya, Aiza Nadheera A.

"You can call me Aiza. "

Sebelumnya tidak pernah ada yang memanggil Aiza dengan nama tengahnya. Biasanya orang-orang akan memanggil Aiza dengan nama depan atau belakang.

"But, Nadheera is also good. "

"Up to you. "

(Anggap aja percakapan selanjutnya pake bahasa Inggris ya).

Si pria tersenyum "Aiza & Abqa. Perpaduan yang sempurna bukan? "

"Abqa? " Beo Aiza.

"Kenalin namaku Abqary Rayyan Zavier. " Sambil menyodorkan tangannya didepan Aiza. Aiza hanya mengangguk tanpa menjabat tangannya.

Abqa perlahan menurunkan tangannya karena merasa sedikit pegal dan malu juga.

"Kamu bisa memanggilku Abqa, aku mahasiswa jurusan Sains tahun ketiga. "

Jangankan hafal nama-nama senior yang jumlahnya bejibun itu, nama teman sekelasnya saja Aiza masih sering lupa.

Aiza hanya mengangguk setelah itu beranjak dari duduknya. "See you. Assalamu'alaikum. " Ia berjalan meninggalkan Abqa yang tiba-tiba bengong ditempat.

Abqa tersadar setelah melihat Aiza pergi menjauh. Ia tadi bingung mau jawab apa dan pertanyaan nya tadi belum dijawab oleh Aiza.

Abqa mengerjapkan matanya berkali-kali. "Huh jadiii?" Tanyanya pada diri sendiri.

Seorang ABQARY RAYYAN ZAVIER yang biasanya menjadi incaran mahasiswi disini sekarang lagi digantungin sama juniornya huhu.

Abqa tak menyerah, ia sudah terlanjur sangat penasaran dengan gadis yang barusan ia ajak kenalan. Ia mengikuti kemana Aiza akan pergi, ternyata Aiza menuju gedung serbaguna. Abqa masuk kesana untuk mencari Aiza. Terlihat didepan sana Aiza tengah berbicara dengan seorang pemuda.

Entah apa yang mereka bicarakan, Abqa tidak ingin mengganggu. Ia hanya ingin menunggu Aiza disini, biarpun sebenarnya ia agak tidak suka dengan kedekatan mereka.

Saat Aiza keluar dari sana Abqa mengikutinya lagi, ia melihat Aiza pergi kearah gedung fakultas sains. Abqa tersenyum, ternyata mereka di Fakultas yang sama.

Bakalan sering ketemu. Pikirnya.

Abqa pergi dengan perasaan senang yang sangat membuncah, ia tersenyum dan bersiul sepanjang jalan. Setiap orang yang melihatnya merasa aneh dengan tingkah Abqa tapi tidak sedikit juga mahasiswi yang curi-curi pandang terhadapnya. Karena senyuman Abqa itu sangat langka.

Rasanya Abqa ingin cepat-cepat mengklaim Aiza sebagai miliknya supaya tidak ada yang berani mendekati Aiza selain dirinya.

Padahal perasaannya saja belum dibalas haha.

~~~

Setelah bertemu dengan pria aneh itu, Aiza langsung pergi menuju gedung serbaguna. Ia kesana untuk menyerahkan formulir pendaftaran sebagai syarat agar bisa diterima sebagai keanggotaan di komunitas itu.

Sudah satu minggu Aiza berkuliah disini dan ia ingin mengikuti komunitas mahasiswa muslim yang ada di sini. Komunitas itu berisi mahasiswa mahasiswi muslim yang berada di Jerman, anggotanya berasal dari berbagai negara Di seluruh penjuru dunia.

Sebenarnya komunitas itu berpusat di kota Berlin tapi disetiap universitas memiliki ketua perwakilan. Komunitas itu bersifat universal.

Ngomong-ngomong soal pria aneh itu, Aiza sadar jika sejak tadi ia sedang diikuti tapi Aiza biarkan saja. Selama dia tidak mengganggu dan tidak berbuat macam-macam padanya.

"Za tunggu. " Sela berlari untuk menghampiri Aiza.

Aiza berhenti dan berbalik badan untuk menunggu sela.

"Tadi yang ngobrol sama kamu itu kak Ray kan?" Tanya sela memastikan, karena tadi ia melihat saat mereka sedang duduk berdua di taman.

"Kak Ray siapa? Aku kenal aja nggak. " Jawab Aiza  acuh.

Aiza berlalu dan Sela mengikutinya, sekarang mereka berjalan beriringan.

"Ituloh yang tadi duduk sama kamu di taman. "

"Ohh Abqa? " Tanya Aiza.

Sela mengernyit. "Kak Ray za. Kamu gak tau kak Ray yang mana? "

Aiza menggeleng. "Mana ku tau. Emangnya dia siapa? "

"OMG ZA.... " sela berteriak histeris. Aiza langsung membekap mulut Sela supaya tidak menyebabkan polusi suara.

"Toa banget sih. " Aiza melotot kan matanya tapi bukannya takut Sela malah cengengesan.

"Hehe ya abisnya massak kamu gak tau siapa itu kak Ray. Seriusan Za kamu gak tau?"

Aiza merotasikan matanya. "Penting banget kah?"

"Penting pake banget, kak Ray itu ibaratkan matahari di Universitas ini. Dia selalu menjadi pusat perhatian karena selain ganteng dia juga jenius. Dia itu masternya sains kalo kamu pen tau. " Sela mengatakan itu dengan sangat menggebu-gebu.

"Bisa dibilang dia itu Einstein modern, right?" Tanya Aiza

"Wah julukan yang bagus tuh haha. " Mereka berdua pun tertawa bersama.

Mereka tidak tau saja jika orang yang dibicarakan sedang berada di dekat situ, ia juga menyimak percakapan mereka sedari awal. Biarpun tidak paham dengan bahasa yang mereka gunakan tapi ia mengerti bahwa ia adalah objek dari pembicaraan itu.

Abqa menyunggingkan senyuman, saat mengingat Aiza tertawa karena membicarakannya. Ia tidak tau apakah yang mereka bicarakan itu tentang kebaikannya atau keburukannya tapi tetap saja ia sangat senang.

"Einstein modern" Gumamnya. Ia senyum-senyum sendiri, ia anggap itu adalah panggilan spesial dari Aiza untuknya hehe.

Dan satu hal yang pasti, ia menyukai Aiza.

Udah ada yang bisa nebak karakter Abqa kayak gimana?
Mari kita kupas di part selanjutnya 👉

GRAVITASI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang