3

7.2K 712 26
                                    

Siang ini Khadijah harus mengaji kitab lagi, sebenarnya ia agak tidak enak hati jika nanti harus bertemu dan berpapasan dengan Haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini Khadijah harus mengaji kitab lagi, sebenarnya ia agak tidak enak hati jika nanti harus bertemu dan berpapasan dengan Haikal.

"Teh, anter ke warung, yuk!" pinta Fitri.

Khadijah menengok, "mau ngapain?" tanyanya.

"Beli permen."

"Ya udah, ayok!"

Mereka berdua pergi ke warung dekat pondok, warung langganan para santri. Sepertinya Khadijah juga akan membeli permen gagang kesukaannya.

"Aku mau ini, eh--" saat akan merogoh permennya ada juga lengan pria yang merogohnya. Sesuai dengan nama permennya, permen milik kita berdua haha.

"Haikal?"

Haikal gelagapan, "m-mm boleh buat kamu aja, aku balik ke kobong lagi." Dia langsung lari kembali ke pondok, merasa malu bertemu Khadijah.

Fitri sedikit curiga, "A Haikal kenapa? ko sikapnya gitu?" tanyanya heran.

(Aa panggilan untuk pria yang lebih tua dari kita artinya kakak, sama kaya teteh)

Khadijah mengangkat bahunya acuh, "entahlah." Tapi di dalam hatinya masih tersirat rasa bersalah.

Khadijah dan Fitri kembali ke pondok dan masuk ke dalam majlis dan mengaji kitab hingga selesai.

•••

Pengajian telah usai ini saatnya santri putri piket di rumah Ustadz Hasan. Seperti biasa semuanya selalu berbagi tugas, ada yang menyapu dan mengepel, mencuci piring dan mencuci baju.

"Khadijah!" panggil Ummi Sarah.

Tumben Ummi Sarah manggil Khadijah, kopi dan teh untuk tamu yang sedang berbincang dengan Ustadz Hasan dan Ummi Sarah sudah ia berikan. Kenapa masih memanggil? ya udah, Khadijah samperin aja.

"Iya, Ummi?" sautnya sambil menghampiri Ummi Sarah. Ia membungkuk dan merunduk karena gurunya sedang kedatangan tamu penting sepertinya.

Santriwati lainnya yang melihat Khadijah di panggil oleh Ummi, sontak dengan kompaknya menguping di balik pintu yang terhubung dengan ruang tamu rumah Ustadz Hasan. Tidak boleh ketinggalan info, apalagi tamunya ganteng, santriwati waktunya cavver!

"Khadijah, ini Ustadz Aufar. Apa kamu kenal?" tanya Ummi Khadijah. Aufar sedikit tersenyum melihat Khadijah.

Khadijah terperangah, siapa dia? apa maksudnya Ummi Khadijah nanya kaya gitu ke dia?

Khadijah menggelengkan kepalanya, "enggak, Ummi."

"Aufar sudah menceritakan semuanya ke Aang sama Ummi, tujuan kedatangan dia sekarang ingin melamar kamu," jelas Aang.

Aufar Al-Farabi Suhri- pria tampan yang berusia 21 tahun ini merupakan anak dari Kyai yang memiliki pesantrenan yang berbasis salafi dan modern di pusat kota Bogor. Ya di kotanya, kalo tempat Khadijah itu bagian pelosok kampungnya kota Bogor. Ia telah menyelesaikan pendidikannya di Yaman, tak aneh semua santriwati di pondok pesantrenan ayahnya tergila-gila dengannya.

Kenapa Harus Aku? [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang