✨🌼Hancur🌼✨

480 15 0
                                    

Hello yorobun 👋

{Budayakan follow sebelum membaca setelah itu Vote dan komenannya}

Happy Reading 💜

Kayra mengerjapkan matanya beberapa kali. Pandangan nya masih buram dan terlihat samar samar efek baru bangun tidur. Mendadak Kayra tersadar bahwa dirinya tidak sedang berada di kamarnya sekarang langit langit kamar yang berbeda dan ruangan yang berbeda, semuanya terlihat asing di matanya.

Kayra meneguk salivanya kasar, nafasnya tercekat, detak jantungnya mendadak berpacu dengan cepat, desiran darahnya terasa mengalir kencang.

Dengan perlahan Kayra melihat lihat sekeliling, lalu pandangan matanya menatap baju yang berserakan di lantai. Mendadak nafasnya semakin sesak. Di tambah kesadaran nya akan kejadian tadi malam yang masih  sangat ia ingat. Dia ingat betul setiap rincian kejadian itu tapi tunggu....dimana pria itu?? Apa dia meninggalkan nya setelah melakukan hal bejat itu??.

Detik itu juga tubuh nya bergetar hebat. Tubuhnya melemah tak berdaya. Air mata tumpa ruah dan kian histeris.

"ARGGHHH, BRENGSEK LO BAJINGAN!!". teriak Kayra frustasi.

"Gue benci lo...hiks...hiks..g-gue kotor...m-maaf Raka," lirihnya dalam tangisan sendu itu.

Alden memarkir kan motornya di garasi. Lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Ia dapa melihat kedua orang tuanya di meja makan.

"Baru pulang bang?? Kok pulang pagi?? Tumben banget. Abang nginep di mana semalam??" rentetan pertanyaan yang berasal dari mulut sang mama tercinta.

Alden terkekeh mendengar banyak nya pertanyaan yang di ajukan sang mama. "Abang nginep di apartemen ma!!" ucap Alden menghampiri sang mama dan memberikan kecupan 2 kali di pipi kanan kiri mamanya.

"Jangan cium cium mama bang," peringatan Dwi yang menatap tajam anak sulungnya itu.

"Papa nggak elit banget sih. Masa cemburu Ama anak sendiri," cibir Alden.

"Suka suka papa lah"

Alden hanya memutar bola matanya malas melihat sang papa yang cemburuan itu. "Udah lah, aku kekamar dulu mau siap siap ke sekolah," ucap Alden pergi dari ruang makan itu meninggalkan kedua orang tuanya.

000

Alden memarkir motornya di parkiran khusus untuk anggota ALTHARIO saja tidak boleh siswa siswi parkir di tempat ini. Jika ada yang nekat parkir di sini maka siap siap saja kendaraan nya tidak berbentuk lagi. Alias hancur.

"Wow bos kita udah datang!! Gimana semalam??" tanya Cemal menaik turun kan kedua alisnya.

"Biasa aja," ucap santai Alden sambil melepas helm full face nya.

"Biasa aja?? Dia masih segel nggak??" tanya Gio.

Alden mengangguk.

"Lah berarti dia masih perawan dong dan itu berarti lo orang beruntung yang ngambil," kekeh Gio.

"Den, kalau misalnya adik lo tahu gimana??" tanya Naka.

"Jangan sampai dia tahu!!" Ucap tegas Alden yang di beri anggukan oleh mereka.

"Tapi bos!! Kalau tu cewek ngadu gimana?? Secara kan dia pacar adik lo!!"

"Itu ngga akan terjadi!! Gavin mana?? tanya Alden yang memperhatikan teman-temannya namun tak melihat keberadaan wakilnya itu.

"Dia antar istri nya ke kelas"

Alden mengangguk.

Di lain tempat.

Pranggg.....

Pranggg.....

Pranggg.....

Kayra melempar semua apa yang bisa ia lempar. Hidupnya benar benar hancur sekarang. Kayra benar benar tidak tahu lagi harus apa?? Apa yang akan ia katakan pada Raka nanti?? Apa yang akan Raka lakukan?? Meninggalkan nya!! Tidak...tidak Kayra tidak mau itu terjadi.

Kenapa takdir harus mempertemukan ia dengan sosok pria seperti Alden. Pria iblis yang sudah merusaknya. Menghancurkan semua mimpi yang sudah ia rancang sedemikian rupa. Dosa apa yang ia perbuat di kehidupan sebelumnya Sampai-sampai ia harus mengalami hal yang sangat menjijikkan sekaligus mengerikan ini.

"ARGGHHH... brengsek, cowok bajingan, ARGGHHH"

"Kenapa harus gue?? Kenapa?? Hiks...hiks," lirihnya.

Drrttt.....

Bunyi ponsel menghentikan tangisan gadis itu ia mengambil ponsel yang terletak di meja dan melihat siapa yang menghubungi nya.

Raka is calling

Kayra menarik nafasnya dalam-dalam lalu menekan ikon hijau pada layar ponsel nya.

"Hallo Ra, kamu kok ngga angkat telepon aku dari semalam!!" terdengar suara sang kekasih yang terlihat khawatir di sebrang sana.

"Hallo"

"Hallo Ra,"

"Ra, kamu di sana kan?? Jangan buat aku ngawatir Ra,"

Tut......

Kayra mematikan sambungan telepon itu lalu melempar ponsel nya kesembarang arah. Ia menangkis lagi dengan lebih histeris. Kayra benar benar hancur tak ada lagi yang bisa di banggakan dari dirinya. Ia sangat sangat kotor bahkan ia sangat menjijikkan sekarang.

















See you next time 👋

KAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang