Hello yorobun 👋
{Budayakan follow sebelum membaca setelah itu Vote dan komenannya}
•••
Ikhlas itu bohong
yang benar itu terpaksa lalu terbiasa•••
Happy Reading 💜
Pagi pagi sekali Raka sudah di buat pusing dengan kelakuan inti ALTHARIO. Bagaimana tidak saat ini ia sedang berdiri ditepi lapangan untuk mengawasi mereka yang sedang dihukum Pak Bambang guru BK yang memergoki mereka tidak ikut upacara malahan duduk duduk santai di rooftop sambil merokok. Raka bukannya tidak mau memenuhi tanggung jawab nya sebagai ketua OSIS hanya saja ia sedang malas berurusan dengan ALTHARIO apa lagi sang Abang, semenjak ia mendengar pengakuan Kayra waktu itu. Raka jadi hilang rasa rispek pada mereka. Apalagi bagaimana mereka memperlakukan gadisnya itu. Bahkan Raka sedikit tak percaya kalau mereka berbuat kasar pada gadisnya padahal mereka tahu kalau Kayra adalah kekasih nya, gadis yang sangat ia cintai. Tunggu... gadisnya?? Benarkah Kayra gadisnya?? Ah, Raka jadi melupakan sesuatu tentang Kayra yang sedang hamil anak dari abangnya otomatis itu adalah keponakan nya. Miris sekali kisah cinta mu Raka.
Mata tajam Raka menatap setiap pergerakan yang mereka lakukan. Matahari Senin pagi ini sangat cerah dan terik terlihat dari baju seragam mereka yang sudah basah akibat keringat.
"BOCIL UDAHAN DONG!! PANAS NIH!!" teriak frustasi Gio mengibas ngibaskan baju seragam nya. Ia menatap Raka yang hanya acuh saja berdiri di tepi lapangan membuat ia menghela nafas panjang.
"Tangannya jangan di turunin. HORMAT!!" teriak Raka dari pinggir lapangan. Spontan inti ALTHARIO yang menurunkan tangannya, kembali meletakkan tangan mereka di ujung alis dengan bergaya hormat sambil mendelik sinis ke arah Raka yang berdiri di pinggir lapangan itu.
"Kayaknya tu bocil dendam deh sama kita" ujar Naka memicingkan mata nya akibat efek dari silau matahari.
"Ho'oh, gue juga merasa gitu. Biasanya Raka ngehukum kita cuma sebentar tapi ini udah satu jam setengah mana panas lagi" gerutu Gio yang menahan tangan kanannya karena capek.
"Untung Raka adiknya si bos kalau nggak usah gue tebas tu palanya" ujar Cemal menyeka keringatnya di dahi.
"Udahlah terima aja ini juga salah kita" timpal Gavin yang hanya anteng anteng saja dari tadi.
"Lo nggak kepanasan atau capek gitu??" Tanya lintang yang berdiri di samping kirinya.
"Nggak" santai Gavin. Lintang hanya menatapnya sinis. "Dasar manusia kulkas".
"Berisik!!" Ketus Alden yang sedari tadi sudah jengah dengan celotehan unfaedah dari teman temannya ini. Ia menatap Raka yang sedang berjalan kearah mereka.
"Gimana enak??" Tanya Raka berdiri di hadapan mereka dengan kedua tangan ia masukkan kedalam kantung celana abu abunya.
"Pake nanya lagi!! Ya ngga enak lah" sinis Haikal.
"Makanya jangan aneh aneh. Udah kelas dua belas juga masih aja bikin masalah. Kalian tu harus nya perbanyak belajar bukannya perbanyak masalah" ucap Raka berbalik badan dan berjalan meninggalkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYRA
Roman pour AdolescentsKAYRA gadis sederhana, pintar dan baik hati ini harus hidup seorang diri. Menginjak kelas 3 SMP sang ayahanda tercinta meninggal karena serangan jantung dan berselang 3 bulan ibunda tercinta juga memilih menyerah dengan penyakit yang ia derita. KAYR...