08_Friend

1.6K 270 19
                                    

'Renjun pov'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Renjun pov'

Waktu terasa semakin merambat menggerogotiku. kejadian malam itu benar-benar membuat ketidak seimbangan kembali dalam hari-hariku.

Semakin tak ada seorang pun yang berani menyapa bahkan menghindar saat aku melintas dihadapan mereka.

Aku kembali, menjadi sosok zombie.

Hanya kepedihan yang menyelimuti diriku. Tertatih dalam menerima semua kehampaan. Kini aku benar-benar sendiri. Tanpa seorang pun, apa lagi teman.

Dalam benak masih terus menyangkal dengan apa yang telah terjadi. Aku lebih terima dia, adikku, mati dalam keadaan mutlak. Dari pada keabadiannya yang membuat ia semakin jauh dariku. Pikiran itu berkecamuk.

"Renjunie, kalau kamu mau istirahat gak apa-apa kok, biar aku sama yang lain aja patroli malam ini." ujar Jaemin yang terlihat begitu khawatir kepada ku. Hanya dia yang tak pernah jera dengan kebekuan sikap ku.

"tidak apa, aku baik-baik saja." tukasku seraya mengenakan hand badge ㅡ lambang petugas patroli ㅡ dari loker ku.

"Ya udah kalau gitu kita tidak perlu berpencar, gimana?" usulnya kembali, terlihat jelas sangat mengkhawatirkan diriku.

"Tidak, ku mohon jangan berlebihan, aku baik-baik saja!" ujarku kembali, yang lebih menekankan kata-kata itu. Ia pun tak banyak menggubris, paham akan sosok keras kelapaku.

Malam ini aku kembali menelusuri sekolah. Bermodalkan senter kecil untuk penerang, karena tak semua lampu dinyalakan di malam hari.

Tangan kananku terkatup menggenggam sejata yang hampir tak pernah kugunakan.

Sekilas lampu senterku menangkap sesosok hewan besar melintas dipinggir gedung.

"White..." ujarku saat hewan besar itu menghampiriku, mengusakan bulunya diwajahku. "jangan berkeliaran seperti ini, orang-orang bisa pingsan melihatmu." ujarku sambil mengelus bulu tembalnya. Ia menjilati wajahku, itu seperti menjadi hal ter- favorite nya namun aku sedikit berjingkat saat melihat seseorang yang mematung mandang kearah kami.

Wajahnya jelas sangat terkejut, aku yakin itu. Melihat hewan sebesar ini, siapa yang tidak akan terkejut.

"hae-haechan sshi. Benarkan?" aku menghampirinya takut ia akan menjerit atau bahkan berteriak sekencang-kencangnya. Aku sudah memasang ancang-acang untuk membekap mulutnya.

.
.
.

'author POV'

Haechan mematung melihat apa yang ia saksikan setelah cukup jauh mengikuti sosok hewan besar yang membuatnya panasaran. Aroma citrus dengan mint yang begitu menyegarkan, yang membuatnya seolah tertarik begitu saja bagaikan magnet.

'ya tuhan, apakah itu dia?' ㅡ vega

Haechan berdehem, saat Renjun menghampirinya. Jantungnya ikut berdegub tak karuan.

Aggressive Trance [JaeRen] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang