12_Betrayal II

1.6K 242 13
                                    

'Author POV'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Author POV'

"Renjunie, boleh aku minta tolong padamu." tanya Haechan saat mereka sedang menikmati makan siang di kantin.

"Minggu ini aku ulang tahun. Aku berniat ingin membuat pesta gedung sekolah dan mengajak anak-anak dari kelas malam juga. Bisakah kamu memintakan ijin?" Renjun membulatkan matanya bahkan hampir tersedak dengan permintaan dari Haechan. Sedangkan Johnny dan Hendery hanya menarik senyum tipis dibibir masing-masing.

"ke-kenapa tiba-tiba ingin mengundang mereka. Terlalu bahaya Haechan sshi."

"kenapa bahaya? Mereka manusia juga bukan?" kini Johnny mengintrupsi obrolan mereka.

"i-iya manusia." Renjun menundukan wajah dengan gugup. Ingin rasanya meruntuki dirinya sendiri.

"Renjunie, jaebal." Haechan meraih tangan Renjun dan menggengamnya. "aku hanya ingin berteman dengan mereka juga. Di hari ulang tahunku, bisa bersenang-senang dengan banyak orang." tambah Haechan memohon. Renjun menyerah, merasa iba dan tak bisa menolak permintaan Haechan yang satu ini meski ia pun ragu akan baik-baik saja.

"a-aku coba bicara dengan paman dan Yuta sshi." ujar Renjun final. Haechan terlihat sangat senang dan menghambur memeluk Renjun. Tanpa sadar sosok mata yang memicing tajam kearahnya.

*ÄŤ*

'Renjun POV'

Usai kelas terakhir aku bergegas menemui paman dan Yuta sshi. Seluruh tubuhku gemetar tak jelas. Keringatku bercucuran dari kening. Mengapa aku jadi gugup begini.

Aku membuka pintu ruang kerja paman. Aku seperti tak bisa merasakan detak jantungku sendiri saat mendapati paman dan Yuta sshi sedang bersama Jung Jaehyun di ruangan mereka.

"Ada apa, Renjun?" tanya paman yang tak biasa dengan kehadiranku tiba-tiba ㅡ aku kekantornya hanya bila ada rapat atau Ia yang memanggilku.

"itu, paman..." Aku benar-benar gugup. Aku tak bisa merangkai kata-kata untuk berbicara padanya.

"bicaralah ada apa?" desak Jung Jaehyun yang mungkin ikut penasaran namun rasa penasaran itu tak tergambar sedikitpun di wajahnya.

"aku ingin mengundang, ah- maksudnya bukan aku. Temanku, dia ulang tahun, ingin mengadakan pesta di gedung aula kampus minggu ini. Dan ia juga ingin mengundang murid Night Class untuk datang." Aku menarik napas lega seusai mengucapkan kata-kata itu. Sisanya, tinggal gugup menunggu jawaban.

"iya, kami akan datang." Ujar Jung Jaehyun. Beban dipundak ku terasa lepas begitu saja. Aku siap membawakan kabar gembira untuk mereka.

"terimakasih, Jaehyun - Seonbae. Terimakasih Paman." Aku melonjak cukup gembira mengatakkan hal itu. mereka hanya tersenyum dan tak lepas memandangku sampai aku pergi.

.
.
.
.

"apakah anda yakin ini akan baik-baik saja?" tanya Yuta kepada Jaehyun.

"ya, ini akan baik-baik saja. Biarkan Ia terus mencari jati dirinya." balas Jaehyun dengan tegas.

Aggressive Trance [JaeRen] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang