3.Tragedi Cola

322 24 4
                                    

Sesampainya di kantin Saka dan Niko mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin untuk mencari kelima sahabatnya.
Dan menemukan mereka di meja tengah kantin.

"Lo berdua ngapain aja sih!lama amat."tanya Juan saat Saka dan Niko duduk di meja mereka.

"Nih ngurusin macan ngamuk."jawab Sakala santai sambil mencomot siomay Jean.

"Lo kenapa si dari pagi perasaaan kagak ada senyum senyum nya."ujar Jean santai."nggak mood lo?"lanjutnya sambil meminum jusnya.

Ucapan Jean membuat Sakala terdiam beberapa saat,sampai akhirnya dia bangkit dari kursinya dan pergi ke stan makanan.

"Gua beli makan dulu,lo mau ikut nggak?"ucap Sakala sambil mengajak  Niko yang ternyata sedang senyum senyum tak jelas.

'Lama lama ngeri dah' batin Sakala.

Karena tak kunjung membalas ajakan Sakala,Satya yang duduk disebelah Niko pun menjadi gemas sendiri.

Plak

"ANJ-"ucapan Niko terhenti ketika melihat Satya yang menatapnya garang.
"Jing."lanjut nya dalam hati.mana berani Niko melanjutkan ucapannya.

"Mau ngomong apaan lo?!"tanya Satya sambil melotot galak.

"Nggak jadi,lagian ngapain sih lo pake nampar segala.sakit bego."ucap Niko sambil mendengus kesal.

"Yee..lagian lo ngapain senyum senyum kaya orang gila?!noh dipanggil Sakala dari tadi,makanya jangan simulasi jadi orang gila di sekolah." Satya menjelaskan dengan berapi api alasannya memukul Niko.lama lama dirinya juga ngeri sendiri melihat Niko,mana duduk disebelahnya takut aja kerasukan atau gila mendadak.

"Sembarang lo,apaan Ka?"tanya Niko pada Sakala.

"Gua cuma mau ngajak lo pesen makanan kenapa malah lo ribut sama Satya,keburu masuk nanti."ucap Sakala sambil melihat jam tangan milik Jay.

"Oo bilang dong,yok gua juga laper!"Niko berjalan untuk memesan makanan meninggalkan Sakala yang melongo karena ditinggal.

"Syialan gua ditinggal!"gerutu Sakala."WOI TUNGGUIN!!"Teriakan Sakala membuat beberapa murid menatapnya heran.

Sepeninggal Sakala dan Niko kelima sahabat nya melanjutkan kegiatan makan yang tertunda dengan aman dan tentram.

Beberapa menit berselang Niko dan Sakala datang dengan masing masing memegang nampan makanannya.

"Lo cuma beli ini?"tanya Herlan sambil menunjuk nampan yang di bawa Sakala.

"Udah kaya anak kos pas akhir bulan,dari kemaren mie mulu."sambar Jean sambil menyandarkan punggungnya disandarkan kursi.

"Ihh..biarin orang enak gini mie nya apalagi kalo pake telor trus makannya pas ujan,beuh nikmat nya tiada tara."ucap Sakala sambil memakan mie nya.

"Lo bukannya bawa roti?kenapa nggak dimakan?"tanya Juan.

"Ouh rotinya buat nanti,lagian gua mana kenyang cuma makan roti."jawab Sakala santai sambil menatap juan.

"Tadi pagi lo kenapa bisa bareng Jean berangkat nya?"tanya Satya.

"Eh iya juga..si Jean kan pelit nya tiada tara mana mau dia boncengin orang,gua yang 24 jam bareng juga jarang dibolehin bonceng."sambar Jay tapi lebih terdengar curhat?

"Ya lo nya juga aneh."sahut Herlan santai.

"Aneh kenapa?"tanya Satya menimpali

"Ya kan si Jay punya motor sendiri,ngapain coba minta bonceng Jean."jawab Herlan.

𝒮𝒶𝓀𝒶𝓁𝒶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang