Malam itu

582 58 1
                                    


⚠⚠⚠ WARNING 18+ ⚠⚠⚠

Sasuke termenung di dalam mobilnya. Kenapa semua jadi begini? Pikirnya. Apa yang harus ia lakukan?. Rencana awalnya tak berjalan dengan baik. Bahkan sekarang hubungannya dengan Sakura menjadi semakin jauh. Ia sangat merindukan Sakura, sampai Ia tak sadar tengah menghentikan mobilnya di depan gedung apartement Sakura. Seolah pikirannya yang membawanya pada Sakura. Namun Ia tetap bersyukur, paling tidak Ia tetap bisa memandang Sakura dari jauh.

Tak lama Sasuke melihat Sakura berjalan pelan menuju gedung apartement nya. Pandangannya kosong, Ia terlihat melamun. Ia pandangi kamarnya yang berada di lantai atas dari tempatnya berdiri sekarang. Rasanya sangat malas Ia masuk ke dalam. Ia kemudian memutuskan untuk duduk terlebih dahulu di sebuah bangku yang berada di luar gedung apartementnya.

"Aku merindukanmu Sasukekun" Sakura tertunduk lesu. Dia sedang mengingat semua kenangannya bersama Sasuke. Saat Sasuke mengajaknya ke Disneyland Konoha, saat Sasuke mengajaknya makan malam romantis dan pelukan hangat Sasuke. Sakura merindukan semua itu.

"Ada apa denganku? Seharusnya aku merasa bahagia telah menemukan Naruto, seseorang yang sudah 5 tahun ia tunggu. Tetapi kenapa Ia malah merasa sedih" Pikir Sakura.

Sakura tak menyadari ada seseorang mendekatinya.

"Sakura"

Sakura mendongak melihat ke arah sumber suara. Ia tampak terkejut

"Sasuke? "

Mata Sakura hampir menangis. Tak sadar Ia langsung menghamburkan badannya ke dalam pelukan Sasuke.

"Aku merindukanmu Sasuke kun"

Sasuke membalas pelukan Sakura. Ia dekap badan Sakura serasa tak ingin melepaskan gadis itu dari pelukannya.

🍃
🍃
🍃

Mentari pagi menampakkan kehadirannya. Cahayanya mulai memasuki celah jendela kamar Sakura. Sakura membuka matanya. Ia melihat wajah seorang lelaki tampan tengah tertidur di sampingnya . Ia pandangi mata, hidung dan bibir lelaki yang begitu sempurna itu. Sakura sangat mengagumi wajah tampan Sasuke.

"Bagaimana ada wajah yang begitu sempurna seperti mu? " Ucap Sakura lirih.

Kemudian Sakura melirik jam di atas nakasnya. Sakura terkejut. Gawat sudah jam 7,ia harus segera berangkat ke kampus. Tak tega membangunkan Sasuke yang tengah tertidur lelap Ia segera bergegas bersiap diri untuk pergi kuliah.

Sebelum berangkat Sakura sudah membuatkan sarapan sederhana untuk Sasuke. Sandwich dengan segelas susu ia siapkan di atas meja makan. Tak lupa ia meninggalkan sebuah note di sebelahnya.

"Maaf Sasuke aku ada kelas pagi. Aku tak tega membangunkanmu yang sedang terlelap. Sarapanlah sebelum kau pergi" Lalu Sakura bergegas meninggalkan apartement nya.

Sasuke terbangun tak berapa lama. Ia melihat tak ada Sakura di sampingnya. Saat ia ingin menuju ke kamar mandi ia melihat sebuah notes di atas meja makan. Ia membacanya dan tersenyum. Ia teringat kejadian semalam. Kejadian yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.

***Flash back semalam***

Sakura mempersilahkan Sasuke masuk ke apartementnya. Kamar Sakura tampak bersih dengan dekorasi sederhana namun terlihat aesthetic dipandang mata. Tak begitu banyak dekorasi, namun terlihat nyaman untuk ditinggali.

"Aku akan membuatkan pasta dengan ekstra tomat, tunggulah sebentar"

Sasuke mendudukkan tubuhnya di sebuah sofa yang empuk sembari menonton TV. Tak berapa lama pasta yang Sakura buat sudah siap dan mereka berdua menikmati makanan tersebut.

"Apakah enak?? " Sakura khawatir Sasuke tak menyukai masakan buatannya.

"Ini enak" Jawab Sasuke sambil terus melahap pasta buatan Sakura. Sakura senang mendengar hal itu.

Setelah membersihkan diri ,mereka berdua duduk di sofa sembari menikmati teh hangat. Rasa canggung dirasakan oleh keduanya.
Terdengar rintik hujan turun dari luar jendela. Hawa dingin menyeruak memasuki kamar Sakura.

"Diluar sedang turun hujan"

"Hn" Jawab Sasuke singkat.

Situasi macam apa ini? Rasanya Jantung Sakura berdegub dengan kencang.

"Sakura" Suara Sasuke memanggilnya membuatnya makin salah tingkah.

"Aku merindukanmu" Sasuke memberanikan diri mengungkapkan perasaannya. Sakura bahagia mendengar hal itu.

Tiba-tiba Sasuke mendekati Sakura dan memeluknya. Nafas Sakura terasa sesak, bukan karena pelukan Sasuke. Tapi perasaan aneh yang sedang menjalar di tubuhnya.
Dengan lembut Sasuke mengecup bibir Sakura. Sakura terkejut, tapi kelembutan Sasuke membuatnya terasa nyaman. Ia pun membalas ciuman Sasuke. Dinginnya malam karena hujan menambah gairah dalam diri mereka berdua. Semakin lama ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman penuh gairah. Ciuman Sasuke turun ke leher Sakura . Sakura melenguh, merasakan tubuhnya semakin panas.

"Sakura, aku mencintaimu" Sasuke menghentikan ciumannya sejenak, ia pandangi wajah Sakura. Ia ingin menyiratkan lewat matanya bahwa ia tengah bersungguh-sungguh. Sakura membalas tatapan Sasuke. Ia tau, Ada ketulusan disana.

Sakura mengangguk "Aku juga mencintaimu Sasuke kun". Sasuke tersenyum bahagia.

Kemudian Sasuke membopong tubuh Sakura menuju ranjangnya. Ia mendekap Sakura dalam pelukannya. Mencium bibir dan leher Sakura dengan penuh cinta . Perlahan ia buka kancing baju Sakura. Ciumannya turun ke celah buah dada Sakura. Badannya yang putih bersih dan bau cherry yang menyeruak dari badan Sakura menambah gairah pada diri Sasuke.

Sasuke merasakan penisnya semakin menegang. Dibukanya bra Sakura, ia melihat buah dada Sakura yang tak telalu besar namun sangat indah dan pas saat ia genggam. Ia ciumi payudara Sakura.

"Ahh Sasuke kun" desahan Sakura menambah nafsu Sasuke. Ia lucuti semua pakaian yang dikenakan Sakura begitu juga dengan pakaiannya. Ciumannya bergerilya ke seluruh tubuh Sakura, tanpa kecuali.

Setelah itu mereka bergumul dalam kenikmatan. Saling memuaskan satu sama lain. Rintik hujan dan dinginnya malam seakan menjadi saksi dua orang manusia yang sedang memadu kasih. Malam itu Sasuke merasa memiliki Sakura seutuhnya. Ia semakin mencintai Sakura. Dalam hatinya berjanji tak akan meninggalkan wanita yang dicintainya itu.

🌸 -. -. -. -. -. - . -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. - 🌸

Jangan lupa vote, komentar dan share ya guys :)
Arigatou

Cr : Pinterest

Cr : Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unconditional Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang