Malam itu Bag 3

586 54 2
                                    

Sudah 2 minggu Sasuke mencari Sakura tetapi hasilnya nihil. Ia pergi ke apartementnya tapi tak ditemuinya Sakura disana. Ia menunggu Sakura di kampusnya, berharap ia dapat menemukan Sakura , tapi semua usahanya sia-sia. Sakura seakan pergi menghilang tanpa jejak. Sasuke merasa dirinya hampir gila. Ketiadaan Sakura dalam hidupnya membuatnya hampa. Wajahnya tampak berantakan, Mikoto yang menyadari hal tersebut tampak iba melihat keadaan putranya itu.

"Fugaku, apa tidak sebaiknya kita membatalkan perjodohan ini?atau paling tidak biarkan Sasuke berdamai dengan dirinya sendiri terlebih dahulu" Mikoto dengan pelan ingin meyakinkan Fugaku agar menunda perjodohan itu.

"Sampai kapan kita harus menunda lagi? Sudah 2 tahun aku memberinya waktu. Dan sekarang ia bahkan mempermainkan perjodohan ini"

"Tapi lihatlah keadaannya sekarang. Aku seperti tidak mengenal Sasuke yang dulu"
Fugaku terdiam. Ia teringat saat menemui seorang gadis berambut merah muda kala itu.

🍃
🍃
🍃

Beberapa bulan yang lalu awal kedatangan Sasuke dari Otogakure ternyata diam-diam Fugaku meminta stafnya untuk memata-matai Sasuke. Dari stafnya lah Fugaku mengetahui hubungan Sasuke dan Sakura. Dan setelah Sasuke mengatakan bahwa ia mencintai wanita lain, dengan segera Fugaku menemui Sakura. Tak sulit bagi orang berpengaruh seperti Fugaku untuk menemukan Sakura.

Kala itu setelah Sakura berlari meninggalkan Sasuke dan Naruto di rumah sakit. Ia akan kembali ke apartement nya tiba-tiba ia dihadang oleh beberapa orang. Orang-orang itu meminta Sakura mengikuti mereka, karena ada seseorang yang ingin bertemu dengannya.

Dengan sedikit perasaan takut Sakura menuruti mereka, masuk ke dalam mobil. Kemudian mobil itu melaju menuju ke sebuah restoran mewah di pinggir kota Konoha. Restoran itu mempunyai ruangan VIP yang hanya orang-orang tertentu yang dapat memesannya. Disana Sakura bertemu dengan seseorang dengan perawakan tegas dan sedikit sangar.

"S-siapa anda? " Tanya Sakura cemas

"Aku Uchiha Fugaku, ayah Uchiha Sasuke"
Sakura tampak terkejut mengetahui bahwa orang yang ingin bertemu dengannya adalah ayah Sasuke.

"Aku sudah tau tentang hubungan kalian. Dan aku yakin kau pasti juga sudah mengetahui tentang perjodohan Sasuke"
Sakura terdiam. Kata-kata tentang perjodohan serasa mengiris hatinya kembali.

"Aku dengar kau adalah mahasiswa berprestasi di Konoha. Kau ahli dalam bidang medis"

Lagi-lagi Sakura dibuat tercengang, bagaimana orang ini dapat mengetahui tentang dirinya.

"J-jadi apa mau anda? "

"Tinggalkan Sasuke. Biarkan ia menemukan kebahagiannya. Dan kau, raihlah impianmu"
Sakura serasa ingin menangis. Ia menahan sekuat tenaga agar air matanya tak terjatuh.

"Kau berasal dari Sunagakure kan? Kembalilah ke asalmu. Aku mempunyai seorang teman disana. Namanya Tsunade. Ia ahli medis yang sangat terkenal. Temuilah dia".

" Tapi.. "

" Jika kau masih ingin cita-citamu terwujud dan memikirkan kebaikan Sasuke, turutilah kata-kataku".

Fugaku berdiri dan beranjak meninggalkan Sakura seorang diri. Sakura tak dapat menahan air matanya lagi. Serasa dunianya runtuh seketika. Kenapa saat ia menemukan kebahagiaan, dalam waktu singkat kebahagiaan itu telah direnggut darinya.

🍃
🍃
🍃

Sakura berjalan dengan gontai ke apartemennya. Ia menjatuhkan dirinya di sofa. Beban pikiran dan air mata yang sudah banyak ia tumpahkan hari ini menambah rasa pening di kepala Sakura.

Ia melihat sebuah foto yang terpampang di dinding kamarnya. Fotonya dengan kedua orang tuanya. Ia mengambil foto tersebut.

"Okaasan, Otousan aku merindukan kalian"

Sakura memeluk foto tersebut sambil menangis. Dia merasa sudah sangat lelah, sangat .

🌸 -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. - 🌸

Jangan lupa vote, komentar dan share ya guys :)
Arigatou

Cr : Pinterest

Cr : Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unconditional Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang