Sebuah Kesalahan

594 53 0
                                    

Sakura berjalan menyusuri taman dengan pemandangan bunga shibazakura di sisi kanan-kiri nya. Jauh di depannya ia melihat seorang pria berambut pirang jabrik tengah duduk di sebuah bangku. Kepalanya tertunduk menatap dedaunan yang jatuh mengenai sepatunya. Sakura mendekatinya dengan perasaan gugup. Sudah lama sekali rasanya. Sadar ada yang datang, Naruto berdiri menyambut kedatangan Sakura.

"Hay.. Sakura Chan" Naruto tak kalah gugup dari Sakura. Ia sangat merindukan gadis yang tengah berdiri di hadapannya. Ingin sekali ia memeluk gadis itu. Banyak yang ingin ia katakan, tapi Naruto bingung harus memulai dari mana.

"Sudah lama sekali ya .Maaf aku sangat terlambat menemuimu"

Sakura tak menjawab pertanyaan Naruto.  Naruto sedikit ngeri melihat tatapan datar Sakura. Tapi ia memaklumi pasti Sakura kecewa sekali padanya.

"Aku bingung harus menjelaskannya darimana Sakura. Saat itu aku akan berangkat menemuimu saat festival ,satu tahun setelah kepergian ku. Tapi tiba-tiba ibuku sakit, aku tak bisa pergi menemuimu"

"Kenapa kau tak mencoba menghubungiku? Setiap tahun aku selalu menunggumu sendiri disana" Sakura mencoba menahan air matanya agar tak keluar.

"Saat itu aku bingung, bagaimana caraku memberitahumu. Kemudian aku ingat kau berteman dengan sepupuku Karin . Aku menitipkan pesan untukmu padanya"

Sakura ingat ia memang berada satu kelas dengan Karin. Tapi ia tak terlalu dekat dengan gadis berkacamata itu, bahkan hubungan mereka tak terlalu baik. Karin selalu memandang sinis padanya meskipun Sakura tak tau alasan nya.

"Tapi kemudian Karin mengirimkan sebuah foto kepadaku. Foto dirimu tengah bersama seorang pria berambut merah dengan tatto Ai di tepi dahinya" Tatapan Naruto berubah seketika. Rasa cemburu itu kembali menyeruak dalam dadanya.

"Gaara?? "

"Entahlah. Aku tak kenal siapa pria itu. Tetapi Karin bilang itu adalah kekasihmu"

Sakura tampak terkejut. Ia tak pernah ada hubungan apapun dengan Gaara selain hanya teman biasa. Memang Gaara sering berusaha mendekatinya, Gaara pernah mengungkapkan perasaannya pada Sakura. Tapi Sakura tak pernah membalas perasaan Gaara. Tapi kenapa Karin mengatakan hal itu pada Naruto??

"Saat itu aku cemburu Sakura. Aku tak terima kau mempermainkan perasaanku. Akhirnya aku berusaha melupakanmu. Maafkan aku"

"Kenapa kau begitu mempercayai Karin? " tuduh Sakura. "Ia memang sepupumu tapi belum tentu apa yang ia katakan itu benar". Sakura mulai tak bisa menahan air matanya.

Saat itu Sasuke muncul menghampiri mereka.
" Sudah cukup Naruto. Jangan membuat Sakura menangis lagi"

Sasuke menggandeng tangan Sakura pergi meninggalkan Naruto sendirian di taman itu. Naruto semakin kalut. Dia sangat menyesal kenapa dengan mudahnya ia mmempercayai Karin.

🌸 -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -🌸

"Apa yang Sakura katakan sehingga kau begitu marah kepadaku? " Karin menangis terisak. Naruto sangat marah kepadanya hari itu.

"Tanyakan sendiri pada dirimu Karin. Apa yang sudah kau lakukan sehingga menghancurkan hubungan kami. Kau tau aku sangat menyayangi Sakura. Tega sekali kau berbohong kepadaku".

Naruto sedikit memelankan suaranya. Dia sedikit iba melihat sepupunya itu menangis.
"Ini tak sepenuhnya salah Karin. Aku sendirilah yang tak menepati janji" Bathinnya.

"Baiklah aku mengakuinya. Aku tak menyukai gadis itu. Dia selalu mendapatkan apa yang aku inginkan" Karin berseru membela dirinya sendiri. Tangisnya mulai berubah menjadi kekesalan.

Unconditional Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang