Tekad

677 53 0
                                    

Pagi yang cerah. Sayup-sayup Sakura membuka matanya yang silau karena cahaya matahari  menembus jendela kamarnya. Kepalanya masih terasa berat. Sudah berapa lama dia hanya berbaring di tempat tidur? Dia juga lupa kapan terakhir perutnya terisi makanan. Dia mengecek ponselnya, melihat tanggal yang tertera pada layar ponsel. Sudah 2 hari berlalu, dan dia hanya berbaring di tempat tidur. Menyesali nasibnya, merutuki kemalangannya. Penantiannya selama ini terasa sia-sia sudah. Kembali dia tatap layar ponselnya, ada banyak panggilan dan pesan masuk. Ada beberapa dari teman kuliahnya, ibunya dan sahabatnya ,Yamanaka Ino.

Ino adalah sahabat baik Sakura selama 2 tahun ini. Gadis berambut pirang panjang, pemilik toko bunga di pusat kota Konoha. Saat Sakura memutuskan meneruskan kuliahnya di Konoha. Sakura tak kenal siapapun di kota ini. Kemudian Ia bertemu dengan Ino ,mereka berada di kampus yang sama walaupun beda jurusan. Sakura memutuskan mempelajari ilmu medis, dia ingin menjadi dokter. Ino, ia berada di jurusan komunikasi. Ya public speaking nya memang yang terbaik. Dan akhirnya pertemanan mereka terjalin. Sebenarnya salah satu tujuan Sakura memutuskan untuk berada di Konoha adalah untuk mencari seseorang, seseorang yang telah berjanji akan kembali padanya.

"Hy jidat. Kau kemana ? Apa semua baik-baik saja? Kau tak menjawab telfonku. Apa kau tak berada di apartement? Aku kesana dan sepertinya kau tak ada. Cepat hubungi aku jika kau membaca pesan ini".

Sakura membaca pesan dari Ino yang masuk ke ponselnya. Sakura ingat kemarin beberapa kali bel apartementnya berbunyi. Tapi tak ia hiraukan. Terlalu malas  untuk bertemu dengan siapapun. Perutnya mulai terasa perih. "Aku harus mencari makanan untuk tetap hidup." Ya, Sakura mulai berfikir bahwa hidup harus terus berlanjut. Tak seharusnya dia terpuruk seperti ini hanya karena seorang lelaki.

Sakura mencoba mencari bahan makanan di dalam lemari pendinginnya. Hanya ada beberapa slice daging yg belum dimasak,pasta dan  sayuran. Sakura mencoba memasak seadanya . Selesai ia memasak dan makan untuk mengisi tenaganya, Sakura lihat schedule nya hari ini, dia punya jam kelas. Segera ia beranjak dan memulai aktivitasnya. Ia harus move on. Ia bertekad akan melupakan masa lalunya. Mengubur dalam-dalam kenangannya bersama lelaki itu. "Ya aku harus melupakan nya" Tekadnya dalam hati.

🌸 -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. - . -. -. -. -. -. -. -. -. -🌸

"Apaaaaa? Kau menemukan lelaki jabrik itu?"

Teriak Ino sehingga membuat orang-orang yang berada di kantin menengok ke arah mereka.

"Hushhh.. Kenapa kau tak memakai speaker sekalian? , semua orang melihat kita"

"Maaf Sakura, aku terlalu kaget. Sudah 2 tahun ini kau mencari lelaki itu dan sekarang kau menemukannya dalam keadaan dia menghianatimu"

"Entahlah apa bisa dibilang dia menghianatiku, atau aku yang terlalu berharap kepadanya. Memang dulu dia memiliki janji kepadaku, tapi dia tak pernah menembakku. Apa masih bisa hal seperti itu disebut dengan 'dihianati oleh kekasih'."tatap Sakura dengan sedih.

Kenangan itu muncul kembali. Sakura flashback ke 5 tahun yang lalu. Saat dia berada di Senior High School Sunagakure.

***
Brakkk....

Sakura tengah berlari terburu-buru hingga tak sengaja ia menabrak seorang lelaki. Bagaimana bisa dihari pertama masuk sekolah ia terlambat.

"Ma-maafkan aku.. " kata Sakura dengan tertunduk.

"Hay tak apa. Aku yang minta maaf telah menabrakmu".

Sakura mendongak, ia melihat seorang lelaki berambut pirang jabrik di depannya. Lelaki itu tersenyum  padanya ,memamerkan gigi yang berderet rapi.

" Kau murid angkatan baru ya? " Tanya lelaki itu pada Sakura

" Hmm, iya"

" Kenalkan Namaku Uzumaki Naruto. Aku murid kelas 2 disini. Dan kau? 'Haruno Sakura'? " Naruto membaca name tag yang terpampang di dada Sakura.

"Ya, aku Haruno Sakura" Jawab Sakura sambil membalas jabat tangan yang diulurkan oleh Naruto.

***

"Hy jidat, kau melamun lagi? " Gertakan Ino membuyarkan lamunan Sakura.
Ingatan akan awal pertemuannya dengan Naruto muncul kembali. Segera ia tepis ingatan itu dalam pikirannya. "Aku tak boleh mengingat-ingatnya lagi" Bathin Sakura.

" Kau tak boleh terus-terusan terpuruk seperti ini Sakura. Baiklah kita harus jalan-jalan nanti malam. Mari kita berbelanja, bersenang-senang, itu yang harus kau lakukan"

Ada benarnya juga kata Ino, Ia harus bersenang-senang.

" Baiklah kita hangout nanti malam" .

🌸 -. -. -. -. -. - . -. -. -. -. - . -. -. -. -. -. -. -. - 🌸

Jangan lupa vote, komentar dan share ya guys :)
Arigatou

Cr : Pinterest

Cr : Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unconditional Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang