Gadis Musim Semi

616 63 1
                                    

     5 tahun kemudian

Sakura memakai jas putihnya. Ia harus segera melakukan visite pada pasiennya. Saat ia tengah berjalan di koridor rumah sakit , ia dihadang oleh seorang anak kecil. Masih dengan perban yang membalut lengannya, anak itu memberi Sakura setangkai bunga.

"Terimakasih dokter. Ini bunga untukmu karena kau sudah mengobatiku"

Sakura duduk menyamakan posisinya dengan anak itu. Ia meraih bunga itu ,
"Hmm seperti nya ini belum cukup untuk membayar pengobatanmu"

"Lalu? " Tanya anak itu

"Kau harus meminum obatmu tepat waktu, dengan begitu kuanggap kau lunas" Kata Sakura sambil tersenyum pada anak itu.

"Hmm baiklah. Aku akan meminum obatnya tepat waktu".

" Anak pintar " Sakura mengelus kepala anak itu pelan.

Kemudian anak itu berlari meninggalkan Sakura. Dari kejauhan Sakura melihat Naruto melambaikan tangan padanya.
Kemudian ia menghampiri Naruto.

" Aku akan melakukan visite pada pasienku dahulu. Kau mau menunggu ku? "

"Tentu. Aku akan selalu menunggumu Sakura chan"

🍃
🍃
🍃

Sakura memberikan sekotak susu kepada Naruto yang sedang duduk menunggunya di taman sebuah rumah sakit. Ya, saat ini Sakura sudah bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Sunagakure. Bagaikan bunga Sakura yang mekar di musim semi, Ia tumbuh menjadi wanita cantik yang hebat dalam medis. Keahliannya sudah dikenal oleh sebagian warga Sunagakure. Banyak orang yang menyukainya.

" Kau mengunjungiku lagi Naruto? Apa kau sedang tak ada kerjaan" Sakura bertanya kepada seseorang yang sering kali mendatanginya itu.

"Aku orang yang sibuk Sakura Chan. Aku harus mengurus berbagai urusan ini dan itu. Tapi aku selalu memprioritaskanmu, kenapa kau sampai sekarang tak mengerti? Pekalah sedikit" Naruto sedikit protes kepada Sakura.

Bagaimana tidak. Sebagai seorang pengusaha ia sering bepergian keluar negeri untuk mengurus bisnisnya, tetapi ia beberapa kali selalu menyempatkan diri menemui Sakura, dan Sakura selalu tak peka terhadap itu.

Sakura tertawa. "Aku tak pernah menyuruhmu untuk menemuiku Naruto, itu keinginanmu sendiri".

" Iya sih memang aku yang ingin mengunjungimu, tapi ahh sudah lupakan" Naruto tak ingin membuatnya menjadi bahasan yang panjang.

"Sudah 5 tahun berlalu Sakura, apa kau masih tak ingin membuka hatimu? "

Sakura menggeleng. "Kau tak tau kan rasanya disakiti oleh 2 pria sekaligus di waktu yang bersamaan? " Jawab Sakura sedikit mengejek.

Merasa dirinya tersindir, Naruto pun tak ingin memaksakan keputusan Sakura. Lagian ia sadar bahwa Sasuke masih ada di hati Sakura. Selama ini ia baru menyadari bahwa hanya ada Sasuke di hatinya. Sakura telah menghapus perasaan padanya. Namun entah mengapa, ia tetap ingin berusaha mendapatkan hati Sakura kembali.

"Apa kau tak ingin mendengar kabar dari Sasuke? "

Sakura terdiam. Sebenarnya ia sangat ingin mengetahui kabar Sasuke, bagaimana keadaannya, apakah dia sudah menikah, apakah Sasuke bahagia? Pertanyaan-pertanyaan itu tak pernah hilang dari pikiran Sakura.

"Tidak Naruto. Aku akan sedih jika ternyata ia tak bahagia disana. Tapi aku akan semakin sedih jika ternyata dia bahagia dan itu bukan denganku"

Naruto menghela nafas. Ia tak tau jalan pikiran dari wanita yang duduk disampingnya itu.

Tiba-tiba telfon Sakura berbunyi. Dari Tsunade Sensei.

"Kau dimana Sakura? "

"Aku sedang beristirahat. Ada apa Sensei? "

"Lekas keruanganku, Ada yang ingin aku sampaikan"

"Baiklah sensei aku segera kesana"

Sakura menutup telfonnya. Ia mengatakan kepada Naruto bahwa Ia harus segera pergi dan berjanji akan menemuinya lagi setelah jam kerjanya usai.

"Baiklah. Aku akan cari penginapan terlebih dahulu. Badanku terasa capek " Ucap Naruto pada Sakura.

Di ruangan Tsunade, ia menyerahkan selembar surat pada Sakura.

"Pergilah ke rumah sakit Konoha. Mereka membutuhkanmu disana".

Sakura terkejut. Bagaimana ia bisa kembali ke kota itu? Kota dimana semua kenangan buruk ia pendam disana.

" Kau dokter terbaik yang ada sekarang. Aku rasa kau akan lebih berkembang jika berada di sana. Bukankah kau dulu pernah belajar disana. Kau seharusnya lebih bisa beradaptasi".

Sebenarnya Sakura ingin menolak keinginan Tsunade, tapi ia tau keinginan Tsunade tak bisa dibantah  dan ia pun tak punya alasan untuk menolaknya.

"Tapi Sensei" Sakura tampak ragu.

"Kau harus menghadapinya Sakura. Sebagai seorang dokter kau harus profesional dalam pekerjaanmu"

Sakura mengerti mengenai kata-kata senior sekaligus gurunya itu. Ia tak boleh lari lagi. Ia harus menghadapi masa lalunya kembali.

🌸 -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. - 🌸

Jangan lupa vote, komentar dan share ya guys :)
Arigatou

Cr : Pinterest

Cr : Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unconditional Love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang