we

16.4K 1K 195
                                        

Mark keluar dari kamar Jeno,lelaki manis itu turun dari tangga dengan tertatih tatih melihat Jeno dan keluarganya sedang bersitegang,Mark takut ada yang terjadi apalagi karnanya acara ini harus di tunda.

Dia takut rahasia yang selama ini di simpan baik baik malah di bongkar oleh Jeno,siapapun tidak ada yang boleh tau kecuali jika Mark yang memberitahukan sendiri,namun Mark mendengar Jeno mengucap dengan suara lantang mengenai...bayinya.

Pria itu berlari walau pusing kepalanya tak kunjung mereda,Mark menarik tangan Jeno membawa pria itu menjauh dari keluarganya.

Mark menatap Jeno dengan mata satunya dia begitu kecewa dengan Jeno"kenapa kau melakukan itu!"ucap Mark dengan nada tertahan lalu menampar Jeno.

"Aku kecewa padamu Jeno!"ujarnya,Jeno menangkuk wajah Mark permukaan wajah Mark sangat hangat,demam Mark belum turun,kenapa Mark tidak beristirahat saja jika kondisi seperti ini.

"Maafkan aku,tapi aku benar benar tidak tahan untuk mengatakan semuanya jika kau tidak pantas di hina oleh eomma ku Mark,dia harus tau bagaimana perjuangan mu".

"Itu tak perlu kau katakan Jeno, tak apa jika eomma mu membenciku karna hubungan kita memang sudah tidak benar, seharusnya kau dengarkan apa kata eomma mu dia ibumu wanita yang paling mengerti dirimu".

Air mata Mark turun namun jari jemari lentik itu menghapus dengan kasar ketika jari Jeno ingin mengusap pipinya.

"Menikahlah dengan Nancy Jeno agar eomma mu tidak semakin membenciku, mungkin dengan cara itu eomma bisa menerimaku"Jeno menggeleng kan kepala,Jeno tidak akan menikahi orang lain sudah cukup selama ini hidupnya hanya di paksa oleh keluarga,karna kebahagiaan Eommanya namun bukan kebahagiaan dia.

"Mark kau tau aku sudah berjanji kepada Tuhan,aku akan selalu bersamamu setia sampai maut menjemput,dan hanya satu orang yang akan ku cinta,jangan katakan itu,ikut bersamaku kita katakan pada semua orang jika kita berdua hanya milik satu sama lain"

Mark menolak namun Jeno membawanya menggenggam lembut telapak tangannya,Jeno membawa Mark kehadapan eomma,appa dan noonanya,terlihat sekali nyonya Lee yang tampak tidak suka dengan kehadiran Mark.

"Untuk apa kau bersamanya Jeno,lebih baik kau menikah dengan nancy sekarang tidak perlu ada pesta cukup sederhana saja asalkan kau dan Nancy menikah!"ucap Nyonya Lee geram melihat tangan Jeno bertaut erat dengan lelaki yang selalu dia sebut jalang padahal Mark adalah menantunya sendiri.

Genggaman tangan Jeno semakin erat dia menatap Mark yang tampak takut berhadapan dengan keluarganya,namun Jeno akan selalu ada disamping pria itu jadi Jeno tak akan membuat Mark lemah.

"Dia ibu dari anakku,sampai kapanpun aku tidak akan menikahi nancy jika aku menikahi wanita itu sama saja aku menyia nyiakan berlian paling berharga!".

Mark memegang lengan Jeno,dia tidak mau Jeno semakin kurang ngajar pada ibunya bisa saja nyonya Lee akan semakin membencinya dan malah berfikir bahwa dia adalah orang yang membuat Jeno menjadi kurang ajar seperti ini.

Handphone Mark bergetar pria itu mengambil handphone nya yang tersimpan di saku celana,kenapa ada yang menelphonenya disaat seperti ini,pria itu membaca nama kontak yang tersedia di layar hpnya.

Baru ingin menolak panggilan dan mensilentnya,Jeno melirik siapa yang menelphonenya setelah itu Jeno merebut handphone tersebut dan menerima panggilan video call tersebut.

Layar handphone menampakkan seorang pria paruh baya yang tersenyum cerah,Jeno balas tersenyum.

"Tuan Jeno,tuan Jeno sedang bersama tuan Mark?".

Suara dari seberang telphone terdengar Jeno sengaja membesarkan volume panggilan.

Jeno menganggukan kepala dan mengarahkan wajah Mark agar masuk kedalam layar,Mark melambaikan tangan kecil membuat wanita paruh baya itu tersenyum lagi.

Tsundere • NOMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang