[YEONGYU GS]
Ada yang ingin aku katakan saat aku melihatmu..
Suatu hari, dimana aku pertama kali melihatmu..
Sedang memandangku dengan kilauan matahari seperti takdir..
Merubah warna monokrom dalam kehidupanku menjadi berwarna layaknya pelangi yang...
-Other people wake up to sunshine, But I wake up to you-
🌸
Book Park, Yongsan-gu, Seoul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siang ini Beomgyu dan Huening menghabiskan akhir pekan disebuah toko buku yang digandrungi oleh anak muda. Selain desain interiornya yang menarik, toko buku itu juga dilengkapi dengan café sehingga para pengunjung bisa membaca buku sambil bersantai.
Sudah lama Beomgyu ingin kemari bersama Huening dan akhirnya gadis itu mau menemaninya. Huening tidak terkejut lagi kenapa sahabatnya itu mengajaknya ke toko buku, tentu saja ia ingin mencari asupan bacaan baru untuk novel romance favoritnya.
Tak tanggung-tanggung, Beomgyu bahkan berniat membeli 4 novel romance best-seller yang baru keluar sepekan lalu, "apa kau ingin menghabiskan uang sakumu hanya untuk buku itu?" sindir Huening yang diabaikan oleh Beomgyu karena gadis itu terlalu antusias.
"Ning-a, sesekali kau perlu membaca novel seperti ini agar kau mengerti betapa indahnya saat kau sedang jatuh cinta.." oceh gadis itu membuat Huening mendenguss, "katakan itu pada temanku yang bahkan tidak pernah sekalipun berkencan dalam hidupnya meski ia kerap membaca novel romance.." gerutu Huening sedangkan Beomgyu justru sedang asik terkekeh. Ia selalu senang tiap kali berhasil menggoda Huening.
Setelah puas memilih buku yang ia inginkan, kini kedua gadis itu tengah duduk bersantai sambil menikmati camilan pesanan mereka. Meski suasana cukup ramai, setidaknya mereka masih bisa mendapatkan spot untuk mengobrol.
Banyak hal yang mereka bicarakan mulai dari tugas sekolah, guru yang menyebalkan hingga acara camping yang akan mereka ikuti 2 minggu lagi. Keduanya berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama camping, jujur saja mereka berdua takut pada serangga ataupun binatang lainnya yang tinggal dihutan.
"aku berharap bisa lebih dekat dengan Yeonjun, pasti asik jika kita berdua bisa menghabiskan waktu bersama seperti di drama-drama" gumam Beomgyu sambil membayangkan pujaan hatinya.
"tidak usah terlalu banyak berharap, kau harus menjaga sikapmu didepan para kawanan hiena genit itu.." omel Huening seraya menjitak kepala sahabatnya.
Apa yang dikatakan Huening memang ada benarnya, saat disekolah ia tak bisa bebas berbicara pada Yeonjun maupun Soobin. Beomgyu juga tak mau kejadian Arin terulang dan menimpa dirinya. Meski begitu ia tetap berharap agar bisa lebih dekat lagi dengan Yeonjun.
Obrolan kedua gadis itu terus berlanjut hingga jam menunjukkan pukul 2 siang lalu keduanya memutuskan untuk pulang karena sudah 3 jam mereka berada ditempat itu. Kedua gadis itu masuk ke dalam mobil sedan dan duduk berdampingan dibangku belakang. Supir pribadi Huening menyapa mereka dengan hangat dan bersiap untuk mengantarkan Beomgyu pulang.
Ditengah perjalanan tiba-tiba saja Beomgyu merasakan getaran dari tasnya. Ia-pun segera merogoh tasnya dengan asal hingga ia menemukan ponselnya yang masih bergetar dan menampilkan tulisan -eomma- pada layar ponselnya.