[YEONGYU GS]
Ada yang ingin aku katakan saat aku melihatmu..
Suatu hari, dimana aku pertama kali melihatmu..
Sedang memandangku dengan kilauan matahari seperti takdir..
Merubah warna monokrom dalam kehidupanku menjadi berwarna layaknya pelangi yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua insan manusia sedang duduk dalam diam disebuah gudang penyimpanan alat olahraga disekolah mereka. Sejak keduanya terkunci mereka hanya berdiam diri sambil merasakan suasana canggung yang menyelimuti mereka. Baru 15 menit saja rasanya mereka sudah mati kutu.
Mereka sudah mencoba meminta tolong bahkan menggedor pintu namun tak ada seorangpun yang mendengar atau menolong mereka. Pada akhirnya keduanya hanya bisa pasrah saat suara bel masuk terdengar samar, keadaan pasti akan jadi lebih sunyi dan semakin kecil kemungkinan akan ada yang mendengar mereka.
"ehm" Yeonjun berdeham untuk meredam suasana canggung ini namun entah mengapa mereka jadi semakin terlihat gugup, "ah jika saja ada Soobin, dia pasti mencari kita" celetuk Yeonjun yang mulai merasa frustasi, padahal saat bersama orang lain ia bisa diam seharian tapi kenapa ia sangat canggung ketika bersama dengan Beomgyu.
"eh Soobin juga tidak masuk?" tanya Beomgyu, bukankah ini sebuah kebetulan karena Huening juga tidak masuk hari ini.
"eum, Huening juga?" balas Yeonjun dan Beomgyu mengangguk sebagai jawaban.
"dia bilang paman dan bibi mengajaknya pergi ke Jeju karena ada acara disana"
"Jeju?" gumam Yeonjun seraya berpikir sejenak, "tapi Soobin dan keluarganya juga sedang pergi ke Jeju"
Suasana hening selama beberapa detik lalu keduanya saling melempar pandangan mereka, seolah memastikan apa mereka memikirkan hal yang sama saat ini? Bukankah ini sebuah kebetulan yang sangat menarik? Bagaimana jika sebenarnya kedua sahabat mereka bertemu di Jeju?
"apa jangan-jangan mereka dijodohkan?" celetuk Beomgyu, sepertinya ia terlalu sering menonton drama bersama ibunya, tapi siapa tahu hal itu benar. Memikirkannya saja sudah membuat Beomgyu tersenyum lain halnya dengan Yeonjun karena pria itu justru memasang wajah prihatin.
"ah jika begitu aku sangat kasihan pada Soobin.." celetuknya hingga Beomgyu memicingkan sorot matanya kearah pria yang duduk berjarak beberapa jengkal darinya.
"wae? Huening kan gadis yang baik.." bela Beomgyu tidak terima.
"aku tidak bilang dia jahat, hanya saja dia gadis yang mengerikan, ditambah lagi sepertinya dia sangat membenci Soobin, jika mereka dijodohkan aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Soobin.."
Beomgyu mendengus karena tidak setuju dengan pendapat Yeonjun, menurutnya Soobin dan Huening sangatlah serasi, "aku tidak berpikir begitu, jika mereka memang dijodohkan aku yakin Soobin akan sangat senang" timpal Beomgyu.
"kenapa kau sangat yakin?"
"karena Soobin bilang padaku jika dia menyukai Ning~" jawab gadis itu tanpa beban namun reaksi Yeonjun saat ini sangat tidak biasa. Matanya membelalak lebar dan ia menatap Beomgyu seakan tidak percaya dengan ucapan gadis itu, "kau bilang ap-aahh, bagaimana kau bisa tahu?"