Eps. 21 Duet bareng doi

31 5 2
                                    

3

2

1

🎬

     Akhir bulan berlalu dan tampak begitu cepat sampai tahun pun mulai berakhir terganti lembar selanjutnya. 4020 awal datang disambut kehadiran sang Januari dan tanpa terasa Zahra sudah melalui masa kehilangan yang begitu pedih itu delapan bulan terakhir. Tentu ia menjalin hubungan dengan Rio juga didasari agar ia cepat bisa melepas dan mengikhlaskan sang mantan tunangan yang akan menjadi calon suami tapi naasnya tepat malam di hari H pernikahan mereka Zahra harus tegar dihantam badai mendengar kabar kecelakaan pemuda bernama lengkap Galendo Alzakara itu.

Namun sekarang Zahra sudah mulai merelahkan dan menjalani kehidupan yang menanti di depan mata. Ia tak boleh jatuh terperosok dengan mudah hingga mampu memupuskan harapan dan impiannya. Hari ini diminggu kedua bulan Maret, seperti keharusan Rio selalu menjemput sang kekasih dan mengantarkan sampai depan kelas.

Oh ya mereka baikan dong gak ada break ataupun ending yah mesti banyak saudara Zahra yang menentang hubungan mereka tapi bila si gadis sendiri mencintai dan menginginkan Rio berada di sampingnya, mereka bisa apa selain merestui saja tapi itu juga dengan beberapa peringatan keras loh buat Rio kalo sampai bikin Zahra sakit lagi siap-siap aja pala kau melayang kena tebas.

Dan ya untuk si pelakor Della yang pernah membuat ulah dia juga masih belum ada kapok-kapok nya gitu, gangguin hubungan Zahra dan Rio. Malah waktu itu ortu Della ingin menuntut Zahra dengan tuduhan penganiayaan tanpa ada pertanggungjawaban. Hasilnya sungguh membagongkan karena mereka malah merasakan muka ketampar rasa malu, lagian sih suruh siapa mereka buat ulah gitu dan dengan songong nya mereka berani mengusik keluarga Lewis? Belum tahu yah Ryan itu salah satu jajaran orang terkaya di dunia, apalagi kabar burung yang mengatakan si bapak tiga anak itu memiliki otoritas yang tinggi dalam perbisnisan dunia gelap.

"Belajar yang rajin jangan malah tidur pas guru lagi ngajar!" Ucap Rio sekaligus menyindir.

Zahra mendengus walau ia juga membenarkan sih tapi yah gak usah dipublis juga dong di depan para readers lagi. Btw silahkan dicontoh eh maksudnya jangan dicontoh guys!

"Iya-iya, bawel!"

"Dih-dih malah ngatain lagi!"

"Nyenyenye.. " ledek Zahra.

"Eh iyo sebentar lagi kan kamu ujian nasional kok malah santuy banget sih!" Heran Zahra.

"Ya gapapa lagian masdep aku kan udah ada didepan mata jadi buat apa grasak-grusuk?!"

"Hah?" Beo Zahra loading dulu.

Begitu mengerti pipi gadis itu memerah dengan cengiran mesam-mesem. "Kayak yakin aja kita bakal jodoh!"

"Ya Aminin dong kok malah bilang gitu!"

"Iya aamiin.." ucap Zahra.

"Nanti aku pake jalur express disepertiga malam buat minta sama Allah untuk jadiin kamu istri aku!"

Blush

Muka Zahra memerah, bak warna panas kayu yang dibakar sebelum jadi Arang.

Néo KósmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang