Eps. 10 Taken

49 8 4
                                    

Wellcome to Néo Kósmo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wellcome to Néo Kósmo

3

2

1

🎬


 

   Awal pagi Zahra berangkat sekolah bersama Rio__ pemuda yang akhir-akhir ini gencar mendekati nya. Tentu Zahra peka akan hal itu, tapi ia tak berusaha menjauh karena nyatanya ia juga merasakan sensasi nyaman bersama Rio. Di dalam perjalanan keduanya tak kehabisan topik untuk mengobrol sampai benda besi itu memasuki pelataran sekolah terparkir tepat di samping jajaran mobil lainnya. Rio yang pertama turun, ia memutar dan membukakan pintu untuk Zahra dengan gentle.

"Thank you" Rio tersenyum begitu ia berselisih jalan bersama tangan kekar pemuda itu merambat menyentuh kulit halus dan putih Zahra.

Gadis itu menegang sejenak ia menoleh mendapati pandangan Rio yang lurus dengan air muka datar. Namun, tanpa Zahra sadari telinga pemuda itu sedikit memerah. Berangkat bersama dan pulang juga bersama sepertinya kedua hal itu sangat diteliti oleh warga sekolah yang diawal-awal gempar akan kedekatan mereka dan penasaran ada hubungan apa diantara keduanya, tapi seiring waktu berlalu mereka mulai menganggapnya hal biasa, meski sempat terjadi hari patah hati bagi para fans.

"Istirahat gue tunggu di taman belakang ya?" Ungkap Rio.

"Istirahat kedua? Atau pertama?" Zahra balik mengajukan pertanyaan.

"Kedua dong kan kalo pertama itu waktu buat lo sama temen-temen!" Jawab nya. Zahra tersenyum dengan jari yang membentuk bulat. Sesuatu yang akhir ini menjadi kesukaan adalah sebuah taman dengan kolam ikan yang indah terletak di bagian belakang sekolah, samping deretan ruang ekstrakurikuler. Di situ Zahra selalu mendapati seorang Rio duduk dengan earphone dan sebuah buku ditangan yang ia baca begitulah permulaan kedekatan keduanya.

"Yaudah gue ke kelas ya. Belajar yang bener!"

"Iya Iyo!"

Melihat Rio yang membalikkan badan dan pergi dari hadapannya, Zahra memutar badan memasuki kelas yang  sudah sebulan ini ia tempati.

"Wooiii!" Sapa gadis itu menggebrak meja lalu tubuh mungilnya menggeser kursi Nevi untuk lewat dan duduk di bangkunya.

"Makin lengket lo sama Rio, Zah!" Ujar Nevi yang kini tengah mencatat sebuah jawaban dari Nisa.

Zahra tak membalasnya ia mengeluarkan buku tulis beserta alat tulis. Nisa yang masuk dengan membawa jajanan ciki itu duduk di bangku depan dengan menghadap ke arah teman-teman. Alis gadis gembul itu mengangkat sebelah, detik selanjutnya ia bertanya.

"Lu belum ngerjain PR?"

"Done. Ini cuma ngeluarin doang biar disangka anak rajin!" Nisa tergelak pelan ia menawarkan ciki kentang pada kedua gadis itu.

Néo KósmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang